Panduan e-prescription suplemen kehamilan ini dapat digunakan Dokter pada saat akan memberikan terapi medikamentosa untuk suplementasi mikronutrien ibu hamil secara online.
Mikronutrien adalah vitamin dan mineral esensial yang berperan dalam menjaga fungsi biologis dan fisiologis tubuh. Contoh mikronutrien adalah zat besi, asam folat, vitamin A, B, C, D, serta mineral seperti zinc dan iodium. Pada ibu hamil, kecukupan mikronutrien sudah banyak dikaitkan dengan penurunan risiko komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia dan abortus spontan, serta penurunan risiko mortalitas maternal dan neonatal.[1]
Tanda dan Gejala
Ibu hamil sering mengalami kekurangan mikronutrien akibat kebutuhan yang meningkat dan juga asupan yang berkurang, misalnya karena emesis. Di sisi lain, kekurangan mikronutrien telah dikaitkan dengan luaran kehamilan yang buruk, seperti peningkatan risiko neonatus berat lahir rendah (BBLR), gangguan neurokognitif pada anak, serta peningkatan angka morbiditas dan mortalitas maternal maupun neonatal.[1-3]
Selama ini, suplemen kehamilan utama yang diberikan biasanya mencakup zat besi dan asam folat saja (iron-folic acid/IFA), tetapi sejak tahun 2020 WHO sudah merekomendasikan untuk mengganti IFA dengan suplemen mikronutrien multipel (multiple micronutrient supplement/MMS). Di Indonesia sendiri, MMS sudah direkomendasikan sejak Oktober 2024.[1,4]
MMS yang direkomendasikan WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah formulasi UNIMMAP (United Nations International Multiple Micronutrient Antenatal Preparation). Formulasi ini mengandung 15 vitamin dan mineral esensial, termasuk di dalamnya adalah zat besi 30 mg dan asam folat 400 µg. Di Indonesia, MMS UNIMMAP tersedia gratis untuk ibu hamil yang berobat ke Puskesmas atau layanan kesehatan milik pemerintah.[1,4-6]
Selain MMS, suplemen kehamilan yang juga direkomendasikan untuk diberikan pada ibu hamil adalah suplemen kalsium. Kalsium digunakan untuk menurunkan risiko preeklampsia, yang mana suplementasi kalsium bisa diberikan sebanyak 1,5-2 gram/haru untuk ibu hamil dengan diet rendah kalsium di Indonesia.[9]
Peringatan
Sediaan MMS dalam formulasi UNIMMAP telah dilaporkan memiliki tingkat keamanan yang baik, di mana penggunaannya tidak ditemukan memperburuk luaran kehamilan maupun risiko mortalitas maternal dan neonatal. Selain itu, efek samping akibat MMS biasanya ringan dan bersifat transien.[1]
Efek Samping
Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah ketidaknyamanan gastrointestinal, seperti mual, muntah, konstipasi, dan diare. Efek samping ini telah dikaitkan dengan penurunan adherence, sehingga penting untuk mengidentifikasi adanya hambatan dalam konsumsi MMS pada setiap kontrol kehamilan. Tanyakan pada pasien apakah mereka bisa mengonsumsi suplemen kehamilannya setiap hari, dan apakah ada hal-hal yang dirasa menyulitkan konsumsi rutin suplemen tersebut.[1,7]
Jika pasien mengeluhkan efek gastrointestinal, sarankan untuk mengonsumsi MMS bersama dengan makanan atau malam hari sebelum tidur untuk mengurangi ketidaknyamanan. Selain itu, lakukan edukasi mengenai pentingnya konsumsi MMS selama kehamilan dan apa manfaat yang bisa didapat untuk meningkatkan adherence.[7]
Penggunaan pada Anemia
Formulasi MMS UNIMMAP ditujukan untuk penggunaan pada ibu hamil non-anemia. Jika pasien teridentifikasi mengalami anemia defisiensi besi, maka kadar zat besi yang diperlukan akan lebih tinggi dibandingkan yang tersedia pada MMS UNIMMAP. Oleh sebab itu, penggunaan pada ibu hamil yang mengalami anemia tidak disarankan. Pada populasi tersebut, berikan tata laksana yang sesuai dengan pedoman penanganan anemia pada kehamilan.[7]
Medikamentosa
Lini pertama suplemen kehamilan adalah pemberian MMS UNIMMAP dan kalsium. Namun, pada kondisi di mana MMS tidak tersedia, bisa digunakan tablet tambah darah (TTD) konvensional.[1,8,9]
Lini Pertama
Berikut ini adalah cara peresepan MMS UNIMMAP:
- MMS diberikan 1 tablet/hari, bisa dikonsumsi pagi hari setiap harinya
- Konsumsi MMS diberikan selama kehamilan, minimal selama 180 hari
Pemberian MMS juga dibarengi suplemen kalsium:
- Kalsium diberikan 500 mg, 2 tablet siang dan 1 tablet malam
- Suplementasi kalsium diberikan sepanjang kehamilan, dan dapat dilanjutkan hingga postpartum[1,8,9]
Cara mengonsumsi MMS adalah ditelan utuh bersama segelas air putih, tidak dikunyah atau digerus. Jelaskan pada pasien bahwa MMS tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersama teh, susu, atau kopi, karena ada kekhawatiran ini akan menghambat absorpsi mikronutrien.[7]
Lini Kedua
Di Indonesia, sejak Oktober 2024, Kemkes telah mendistribusikan MMS UNIMMAP ke 15 provinsi di seluruh Indonesia. Distribusi ini direncanakan untuk diperluas secara bertahap seiring berjalannya waktu. Pada area di mana MMS UNIMMAP belum tersedia, dapat diberikan:
- Tablet tambah darah (TTD) yang berisikan zat besi 60 mg dan asam folat 400 µg, sekali sehari, secara rutin sepanjang kehamilan
- Kalsium 500 mg, 2 tablet siang hari, dan 1 tablet dikonsumsi malam hari[5,8,9]