Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra

Hospital-acquired pneumonia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pasien yang dirawat inap. Penelitian terkini menunjukkan bahwa penggunaan opioid akan menyebabkan peningkatan risiko hospital-acquired pneumonia. Layanan kesehatan perlu menyadari risiko ini dan melakukan strategi pencegahan supaya pasien yang mendapat opioid tidak mengalami hospital-acquired pneumonia.

Opioid merupakan obat yang sering digunakan untuk penanganan nyeri akut, seperti pasca operasi atau cedera, maupun nyeri kronik, baik kanker maupun non kanker. Penggunaan opioid meningkat dari tahun ke tahun di berbagai belahan dunia. Di Amerika Serikat pada tahun 2009, tercatat 2 juta pasien geriatri > 65 tahun yang mengkonsumsi opioid jangka panjang untuk mengobati nyeri nonkanker.[1] Sementara pada tahun 2015, tercatat estimasi bahwa sekitar 92 juta pasien dewasa di Amerika Serikat (setidaknya 1 dari 3 pasien) mengkonsumsi opioid.[2]

Infeksi nosokomial masih menjadi masalah utama penyebab mortalitas dan morbiditas pada pasien rawat inap di seluruh dunia. Menurut meta analisis dari kumpulan studi yang dipublikasi dari 1995-2008, prevalensi infeksi nosokomial di negara maju bervariasi antara 5.1% dan 11.6%. Meski publikasi hanya sedikit yang berskala nasional, prevalensi infeksi nosokomial di negara berkembang bervariasi antara 5-19% namun sebagian besar studi melaporkan >10%.[3]

Referensi