Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Infeksi Virus Nipah general_alomedika 2022-04-01T11:15:35+07:00 2022-04-01T11:15:35+07:00
Infeksi Virus Nipah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Infeksi Virus Nipah

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Data epidemiologi infeksi virus Nipah menunjukkan telah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di 5 negara yaitu Malaysia, Singapura, Bangladesh, India, dan Filipina. Hingga saat ini, di Indonesia belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah pada manusia.[1,3,6,12]

Global

KLB infeksi virus Nipah dilaporkan pertama kali pada September 1998 di Kampung Sungai Nipah Malaysia. KLB ini menyerang para peternak babi yang dilaporkan memiliki gejala antara lain demam, sakit kepala, dan penurunan kesadaran. KLB infeksi virus Nipah kemudian terjadi Singapura pada tahun 1999.[3,6,12]

Sejak tahun 2001, KLB infeksi virus Nipah dilaporkan hampir tiap tahunnya di beberapa wilayah Bangladesh dengan total sebanyak 261 kasus bergejala dengan 199 kematian. KLB juga telah terjadi di berbagai daerah India dan bahkan pernah menyebabkan tingkat mortalitas hingga 91 % pada tahun 2018.[6,16]

Pada tahun 2014, KLB infeksi virus Nipah dilaporkan terjadi di Filipina dengan transmisi virus antar manusia. Diketahui bahwa strain virus Nipah pada KLB ini mirip dengan strain virus Nipah pada KLB pertama di Malaysia yang mana tidak ditransmisikan antar-manusia. Ini menunjukkan kemungkinan ko-evolusi strain virus Nipah yang berbeda pada reservoir atau adanya mutasi strain virus.[3,12,13]

Hingga saat ini, sebanyak 2 strain virus Nipah yang telah ditemukan yaitu NiV-M, dari KLB Malaysia dan Singapura, dan NiV-B dari KLB Bangladesh dan India. NiV-B memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dan menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan NiV-M.[1,3,6]

Sebagian besar kasus infeksi NiV-B memunculkan gejala respirasi dan ensefalitis yang letal, sementara kasus infeksi NiV-M didominasi gejala ensefalitis dan hanya sedikit kasus dengan gejala respirasi.[3,6]

Indonesia

Di Indonesia, belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah pada manusia hingga saat ini. Namun, data uji serologi yang dilakukan di Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Barat, menunjukkan seropositivitas virus Nipah pada kelelawar jenis Pteropus vampyrus dengan prevalensi sebesar 18-30%.[1,19]

Mortalitas

Mortalitas infeksi virus Nipah memiliki tingkat tinggi yakni sebesar 40–75%. Mortalitas biasanya disebabkan oleh kegagalan multiorgan.[4,20,21]

Referensi

1. R. K. Singh, K. Dhama, S. Chakraborty, R. Tiwari, S. Natesan, R. Khandia, A. Munjal, K. S. Vora, S. K. Latheef, K. Karthik, Y. Singh Malik, R. Singh, W. Chaicumpa and D. T. Mourya, Nipah virus: epidemiology, pathology, immunobiology and advances in diagnosis, vaccine designing and control strategies - a comprehensive review, The veterinary quarterly, 2019, 39(1), 26–55. https://doi.org/10.1080/01652176.2019.1580827
3. Centers for Disease Control and Prevention, Nipah Virus (NiV), 2020,.
4. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,
6. P. V. Soman, G. Krishna, and V. M. Valiya, Nipah Virus: Past Outbreaks and Future Containment, Viruses, 2020, 12(4), 465. https://doi.org/10.3390/v12040465
12. D. D. Kulkarni, C. Tosh, G. Venkatesh, and K. D. Senthil, Nipah virus infection: current scenario, Indian journal of virology : an official organ of Indian Virological Society, 2013, 24(3), 398–408. https://doi.org/10.1007/s13337-013-0171-y
13. P. K. Ching, V. C. de los Reyes, M. N. Sucaldito, E. Tayag, A. B. Columna-Vingno, F. F. Malbas Jr, G. C. Bolo Jr, J. J. Sejvar, D. Eagles, G. Playford, E. Dueger, Y. Kaku, S. Morikawa, M. Kuroda, G. A. Marsh, G. A., S. McCullough and A. R. Foxwell, Outbreak of henipavirus infection, Philippines, 2014, Emerging infectious diseases, 2015, 21(2), 328–331. https://doi.org/10.3201/eid2102.141433
16. World Health Organization, Nipah virus disease-India, 2021,
19. M. Saepulloh, A. Ratnawati, R. M. A. Adjid, I. Sendow, Keberadaan Virus Nipah pada Pteropus sp di Sumatera Utara (The Presence of Nipah Virus in North Sumatera), 2017. http://dx.doi.org/10.14334/Pros.Semnas.TPV-2017- p.702-708.
20. S. Angeletti, A. Lo Presti, E. Cella, M. Ciccozzi, Molecular epidemiology and phylogeny of Nipah virus infection: A mini review, Asian Pacific journal of tropical medicine, 2016, 9(7), 630–634. https://doi.org/10.1016/j.apjtm.2016.05.012
21. Institute of Epidemiology, Disease Control & Research, National Guideline for Management, Prevention and Control of Nipah Virus Infection including Encephalitis, 2011. .

Etiologi Infeksi Virus Nipah
Diagnosis Infeksi Virus Nipah
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 13 menit yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.