Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pollen Allergy general_alomedika 2022-07-07T20:14:21+07:00 2022-07-07T20:14:21+07:00
Pollen Allergy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pollen Allergy

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Etiologi alergi serbuk sari atau pollen allergy meliputi berbagai serbuk sari yang dapat terbang dan bercampur dengan udara menjadi alergen yang kemudian mensensitisasi mukosa nasal dan konjungtiva.[3,4]

Etiologi

Alergen serbuk sari dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pepohonan dengan serbuk sari (tree pollen allergy), rumput dengan serbuk sari (grass pollen allergy), dan rumput liar dengan serbuk sari (weed pollen allergy).

Alergi Serbuk Sari Akibat Pepohonan (Tree Pollen Allergy)

Beberapa pepohonan yang dapat menyebabkan alergi serbuk sari akibat pepohonan (tree pollen allergy), antara lain pohon birch, alder, aspen, cedar, kapas, elm, juniper, maple, mountain elder, mulberry, ek, olive, dan pecan.[3]

Alergi Serbuk Sari Akibat Rerumputan (Grass Pollen Allergy)

Beberapa rerumputan yang dapat menyebabkan alergi serbuk sari akibat rerumputan (Grass Pollen Allergy), antara lain bermuda, Johnson, Kentucky, orchard, gandum hitam, dan sweet vernal.[3]

Alergi Serbuk Sari Akibat Rumput Liar (Weed Pollen Allergy)

Beberapa rumput yang dapat menyebabkan alergi serbuk sari akibat rumput liar (weed pollen allergy), antara lain rumput liar, burning bush, cocklebur, lamb’s-quarters, mugwort, pigweed, Russian thistle, sagebrush, dan tumbleweed.[3]

Faktor Risiko

Faktor risiko alergi serbuk sari meliputi faktor host dan faktor lingkungan yang membantu penyebaran serbuk sari sebagai alergen lewat udara.[2,8]

Faktor Host

Faktor host pada alergi serbuk sari yaitu faktor hereditas sebagai faktor paling penting, usia, ras, dan jenis kelamin.[2,8]

Faktor Herediter:

Faktor herediter, yaitu genetik merupakan faktor yang paling berperan dalam terjadinya alergi, dalam hal ini alergi serbuk sari. Proses terjadinya alergi berhubungan dengan genetik dan malfungsi sistem imun.[8]

Angka kejadian alergi pada kedua orang tua dengan alergi yaitu 60-80%, angka kejadian alergi anak pada salah satu orang tua dengan alergi yaitu 50%, dan angka kejadian alergi sebanyak 12% pada anak dengan orang tua tanpa riwayat alergi.[8]

Usia:

Usia mempengaruhi angka kejadian sensitisasi alergi dan gangguan atopik. Sensitivitas alergi banyak terjadi pada anak-anak, terutama pada anak dengan riwayat atopi. Kadar IgE maksimal adalah pada bayi dan berkurang pada usia antara 10-30 tahun. Manifestasi alergi pada anak yang paling sering yaitu asma. Selain itu, manifestasi rhinitis akibat alergi serbuk sari lebih sering terjadi pada anak yang lebih besar dan remaja.[8]

Ras:

Pengaruh ras pada kejadian asma dan alergi akibat serbuk sari sulit dibedakan dengan pengaruh lingkungan yang menyebabkan timbulnya gejala. Orang berkulit gelap memiliki level IgE lebih tinggi dibanding ras kaukasia, sehingga lebih sering mengalami respon alergi. Risiko kejadian anafilaksis 2 hingga 3 kali lebih tinggi pada anak berkulit hitam dibanding pada anak berkulit putih.[8]

Jenis Kelamin:

Risiko atopi lebih dominan pada anak laki-laki dibanding anak perempuan. Kondisi ini dipengaruhi sensitisasi yang lebih tinggi pada laki-laki dibanding pada perempuan, terutama pada alergen bulu kucing, grass pollen, dan house dust mite. Walaupun disparitas ini berkurang seiring dengan usia, secara umum antibodi IgE spesifik, hasil positif pada skin test, dan level IgE total tetap lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan.[8]

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan adalah faktor yang mempengaruhi penyebaran serbuk sari lewat udara, antara lain burung, serangga, dan angin. Selain itu, pergantian musim juga merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi penyebaran serbuk sari.[2,8]

Musim:

Gejala alergi dapat muncul pada musim tertentu, terutama pada musim dengan suhu yang lebih dingin. Di beberapa negara dengan 4 musim, alergi muncul pada musim semi di bulan februari dan berakhir di awal musim panas. Hal ini terjadi karena pada musim ini serbuk sari mulai tersebar, hal ini diikuti oleh persebaran serbuk sari pada musim semi dan musim panas.[9]

Pada pertengahan musim salju, tumbuhan dapat bersemi lebih cepat. Pada kondisi hujan di musim semi, dapat menstimulasi pertumbuhan serbuk sari yang menyebabkan banyaknya gejala alergi yang muncul pada musim gugur. Sedangkan di Indonesia, kejadian alergi dapat terjadi sepanjang tahun (perennial), karena hanya memiliki 2 musim.[9,25]

Referensi

2. Australian Society of Clinical Immunology and Allergy. Pollen Allergy. ASCIA. 2020. https://www.allergy.org.au/patients/allergic-rhinitis-hay-fever-and-sinusitis/pollen-allergy
3. Asthma and Allergy Foundation of America. Pollen Allergy. AAFA. 2022. https://www.aafa.org/pollen-allergy/
8. Aldakheel FM. Allergic Diseases: A Comprehensive Review on Risk Factors, Immunological Mechanisms, Link with COVID-19, Potential Treatments, and Role of Allergen Bioinformatics. International Journal of Enviromental Research and Public Health. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8622387/
9. Allergist. Seasonal Allergies. American College of Asthma, Allergy, and Immunology. 2022. https://acaai.org/allergies/allergic-conditions/seasonal-allergies/#:~:text=In%20many%20areas%20of%20the,the%20late%20summer%20and%20fall.
25. Pawankar R, Wang J, Wang I, Thien F, Chang Y, et al. Asia Pacific Association of Allergy Asthma and Clinical Immunology White Paper 2020 on climate change, air pollution, and biodiversity in Asia-Pacific and impact on allergic diseases. Asia Pac Allergy 2020;10(1):e11.

Patofisiologi Pollen Allergy
Epidemiologi Pollen Allergy
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.