Patofisiologi Pollen Allergy
Patofisiologi alergi serbuk sari atau pollen allergy dapat dijelaskan lewat reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang terjadi akibat kontak pollen, sebagai alergen, dengan jaringan mukosa nasal dan konjungtiva. Sensitisasi alergen ke antigen presenting cells (APC) di permukaan mukosa, akan menghasilkan beberapa peptida yang akan berikatan dengan molekul major histocompatibility complex (MHC) class II.[4,5]
Terikatnya peptida dengan molekul MHC class II molekul akan menyebabkan diferensiasi sel T naive menjadi T helper 2 (Th2). Sel T yang teraktivasi akan menginduksi sel B menghasilkan sitokin yang menghasilkan IgE spesifik dan proliferasi eosinofil, sel mast, dan neutrofil. Proses ini kemudian berlanjut menjadi 2 fase, yaitu respon awal (early response) dan respon lanjutan (late response/delayed type).[5]
Respon Awal
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)