Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sindrom Sjogren general_alomedika 2023-11-13T10:01:07+07:00 2023-11-13T10:01:07+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa sindrom Sjogren paling sering ditemukan pada jenis kelamin perempuan dengan puncak awitan pada usia 40-50 tahun. Saat ini di Indonesia belum ada data epidemiologi sindrom Sjogren. Tingkat mortalitas sindrom Sjogren secara umum kurang lebih sama dengan populasi umum, tetapi mortalitas akan meningkat pada pasien dengan komplikasi berat seperti limfoma.

Global

Secara global, diperkirakan angka insidensi sindrom Sjogren mencapai 3.9 per 100,000 penduduk dengan prevalensi 0,2% hingga 1,4%. Kejadian sindrom Sjogren paling sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki, dengan angka kejadian 6,9 untuk perempuan dan 0,5 untuk laki-laki per 100,000 penduduk. Kejadian sindrom Sjogren paling sering ditemukan pada perempuan dengan etnis Kaukasoid. Awitan sindrom Sjogren umumnya adalah pada usia 40-50 tahun.[9,10]

Di Amerika Serikat diperkirakan prevalensi sindrom Sjogren primer berada di antara 2,2 dan 10,3 per 10.000 penduduk. Di negara-negara Eropa diperkirakan prevalensi sindrom Sjogren adalah 1 hingga 9 kasus per 10,000 penduduk. Di Jerman, prevalensi sindrom Sjogren sekitar 0,4%.[11-13]

Prevalensi sindrom Sjogren sekunder pada kasus lupus eritematosus sistemik memiliki rentang yang bervariasi, berkisar antara 6,5% hingga 19%. Sindrom Sjogren sekunder juga umum dijumpai pada pasien dengan reumathoid arthritis. Di Yunani angka kejadiannya berkisar antara 26% hingga 31%. Di Spanyol prevalensinya diperkirakan mencapai 17%. hasil serupa juga dijumpai di Italia dengan angka prevalensi sindrom Sjogren sekunder mencapai 17,5% pada pasien rheumatoid arthritis.[9]

Indonesia

Saat ini belum ada data mengenai prevalensi pasien dengan sindrom Sjogren primer maupun sekunder di Indonesia.

Mortalitas

Angka mortalitas sindrom Sjogren secara umum kurang lebih sama dengan populasi umum. Meski demikian, pada kondisi dengan penyulit berat, seperti limfoma non-Hodgkin, poliarthritis, vaskulitis, atau krioglobulinemia, dapat terjadi peningkatan derajat mortalitas dibanding populasi umum.[10,14]

Referensi

9. Patel R, Shahane A. The epidemiology of Sjögren's syndrome. Clin Epidemiol. 2014;6:247-255. Published 2014 Jul 30. doi:10.2147/CLEP.S47399
10. Horvath IF, Szanto A, Papp G, Zeher M. Clinical course, prognosis, and cause of death in primary Sjögren's syndrome. J Immunol Res. 2014;2014:647507. doi:10.1155/2014/647507
11. Stefanski AL, Tomiak C, Pleyer U, Dietrich T, Burmester GR, Dörner T. The Diagnosis and Treatment of Sjögren's Syndrome. Dtsch Arztebl Int. 2017;114(20):354-361. doi:10.3238/arztebl.2017.0354
12. Maciel G, Crowson CS, Matteson EL, Cornec D. Prevalence of Primary Sjögren's Syndrome in a US Population-Based Cohort. Arthritis Care Res (Hoboken). 2017;69(10):1612-1616. doi:10.1002/acr.23173
13. Bolstad AI, Skarstein K. Epidemiology of Sjögren's Syndrome-from an Oral Perspective. Curr Oral Health Rep. 2016;3(4):328-336. doi:10.1007/s40496-016-0112-0
14. Maciel G, Crowson CS, Matteson EL, Cornec D. Incidence and Mortality of Physician-Diagnosed Primary Sjögren Syndrome: Time Trends Over a 40-Year Period in a Population-Based US Cohort. Mayo Clin Proc. 2017;92(5):734-743. doi:10.1016/j.mayocp.2017.01.020

Etiologi Sindrom Sjogren
Diagnosis Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.