Patofisiologi Parut Hipertrofik
Patofisiologi terbentuknya parut hipertrofik ditandai oleh respon inflamasi yang teramplifikasi, overekspresi sinyal faktor pertumbuhan, dan peningkatan aktivasi fibroblas. Faktor-faktor tersebut menimbulkan ketidakseimbangan antara pembentukan dan penumpukan kolagen yang berlebihan dengan proses penghancuran kolagen.
Parut hipertrofik menunjukkan peningkatan produksi kolagen hingga 3 kali lipat. Jaringan parut matur yang normal mengandung kolagen tipe I lebih dominan. Sementara rasio kolagen tipe III:I lebih tinggi pada parut hipertrofik yaitu 6:1.[1-4]
Seperti parut lain, patogenesis parut hipertrofik dimulai dari luka. Luka awal yang mendasari parut patologis dapat disebabkan oleh trauma fisik, insisi bedah, luka bakar, vaksinasi, tindikan, infeksi, bahkan gigitan serangga.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)