Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Kraniosinostosis general_alomedika 2023-07-24T11:49:50+07:00 2023-07-24T11:49:50+07:00
Kraniosinostosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Kraniosinostosis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Edukasi pasien dan keluarga terkait kraniosinostosis atau craniosynostosis meliputi penjelasan mengenai penyakit dan tata laksananya, terutama pembedahan dan komplikasi yang dapat terjadi, serta perlunya melakukan follow-up pasca bedah.

Edukasi Pasien

Orang tua pasien perlu diedukasi mengenai kraniosinostosis dan tata laksananya. Penting ditekankan akan pentingnya follow-up pascabedah untuk mengontrol pertumbuhan dan lingkar kepala. Selain itu, orang tua juga perlu diedukasi tentang gejala peningkatan tekanan intrakranial dan komplikasi lainnya. Apabila terdapat gejala peningkatan intrakranial, pasien perlu dibawa segera ke fasilitas kesehatan yang memadai.

Setelah terapi, masih terdapat kemungkinan menutupnya sutura kranium secara prematur di masa mendatang. Jika hal ini terjadi, pembedahan ulang biasanya diperlukan.[2,11]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Sejauh ini, belum ditemukan cara yang pasti untuk mencegah kraniosinostosis. Namun, sebuah studi oleh Carmichael et al menemukan kemungkinan hubungan antara nutrisi ibu hamil dan kraniosinostosis. Diperkirakan bahwa asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang pada ibu hamil dapat mencegah cacat bawaan lahir, salah satunya kraniosinostosis.

Perhatian khusus juga perlu dilakukan saat perawatan antenatal terhadap obat-obat yang berpotensi memberikan efek teratogenik, seperti fluconazole. Selain itu, perawatan antenatal berkala, termasuk USG prenatal perlu dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan malformasi kongenital, termasuk kraniosinostosis.[12]

Di samping itu, program perawatan antenatal juga sebaiknya mempromosikan mengenai bahaya merokok pada ibu hamil agar mengurangi risiko malformasi kongenital pada janin. [12]

Referensi

2. Sheth RD. Pediatric Craniosynostosis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1175957-overview
11. Proctor MR, Meara JG. A review of the management of single-suture craniosynostosis, past, present, and future. J Neurosurg Pediatr. 2019 Dec 1;24(6):622-631. doi: 10.3171/2019.7.PEDS18585. PMID: 31786542.
12. Carmichael SL, Rasmussen SA, Lammer EJ, Ma C, Shaw GM; National Birth Defects Prevention Study. Craniosynostosis and nutrient intake during pregnancy. Birth Defects Res A Clin Mol Teratol. 2010;88(12):1032-1039. doi:10.1002/bdra.20717

Prognosis Kraniosinostosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.