Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kraniosinostosis general_alomedika 2023-07-24T11:49:28+07:00 2023-07-24T11:49:28+07:00
Kraniosinostosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kraniosinostosis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukan peningkatan prevalensi kraniosinostosis seiring waktu. Prevalensi kraniosinostosis atau craniosynostosis adalah 1 dari 2.100–2.500 kelahiran hidup tanpa dipengaruhi jenis kelamin. Hampir 20% dari seluruh kasus kraniosinostosis disebabkan oleh faktor genetik.

Global

Prevalensi kraniosinostosis berada dalam rentang 3–5 per 10.000 kelahiran, atau 1 dari 2.100–2.500 kelahiran. Sebagian besar kasus (84%) merupakan kraniosinostosis nonsindromik (tanpa disertai penyakit lain), 7% kasus disertai gejala klinis tambahan, sedangkan 9% kasus merupakan suspek kraniosinostosis sindromik.[1,4]

Kraniosinostosis simpel lebih sering dijumpai dibandingkan kraniosinostosis multipel. Jenis kraniosinostosis simpel terbanyak adalah kraniosinostosis pada sutura sagital (60%), diikuti koronal (25%), metopik (15%), dan lambdoid (2%). Distribusi kraniosinostosis tidak dipengaruhi jenis kelamin.[1,2,4]

Indonesia

Belum ada data pasti mengenai epidemiologi kraniosinostosis di Indonesia akibat rendahnya kelainan tersebut dideteksi.

Mortalitas

Kraniosinostosis umumnya tidak menyebabkan kematian. Morbiditas berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial, yang umumnya terjadi pada kraniosinostosis primer yang melibatkan sutura multipel. Pada kraniosinostosis sekunder, umumnya morbiditas berkaitan dengan penyakit yang mendasarinya.[2]

Kraniosinostosis dapat diketahui saat kelahiran atau saat bayi, di mana CT scan kepala, MRI otak, atau rontgen kepala umumnya perlu dilakukan untuk diagnosis pasti.[1,2]

Referensi

1. Kajdic N, Spazzapan P, Velnar T. Craniosynostosis - Recognition, clinical characteristics, and treatment. Bosn J Basic Med Sci. 2018;18(2):110-116. doi:10.17305/bjbms.2017.2083. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5988529/
2. Sheth RD. Pediatric Craniosynostosis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1175957-overview
4. Buchanan EP, Xue Y, et al. Multidisciplinary care of craniosynostosis. J Multidiscip Healthc. 2017;10:263-270. https://doi.org/10.2147/JMDH.S100248

Etiologi Kraniosinostosis
Diagnosis Kraniosinostosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.