Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Dyshidrotic Eczema general_alomedika 2023-03-06T08:44:44+07:00 2023-03-06T08:44:44+07:00
Dyshidrotic Eczema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Dyshidrotic Eczema

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Pilihan pertama untuk penatalaksanaan dyshidrotic eczema adalah obat kortikosteroid topikal yang berpotensi kuat dan emolien. Tujuan penatalaksanaan dyshidrotic eczema adalah untuk mengurangi reaksi inflamasi, mengurangi vesikel, mengurangi rasa gatal atau terbakar, dan mencegah infeksi sekunder.[6,9,10,16,50,51]

Pada kasus yang berat, pasien mungkin akan memerlukan inhibitor calcineurin topikal, fototerapi, atau obat-obatan sistemik seperti siklosporin, methotrexate, mycophenolate mofetil, atau apremilast.[6,9,10,16,50,51]

Selain diberikan obat, pasien juga harus diedukasi untuk menghindari atau mengurangi paparan dengan faktor pencetus. Penatalaksanaan harus memadukan edukasi dan pemberian terapi farmakologi yang tepat saat eksaserbasi.[11,32,51]

Terapi Farmakologi

Obat utama yang disarankan pada dyshidrotic eczema adalah kortikosteroid topikal berpotensi tinggi dan emolien. Selain itu, kompres dingin juga dapat dilakukan sebelum obat topikal diaplikasikan. Apabila ada infeksi sekunder, antibiotik atau antifungal dapat diberikan sesuai dengan etiologi infeksi.[6,8,10]

Terapi lain adalah obat imunomodulator topikal (seperti tacrolimus dan pimecrolimus), inhibitor calcineurin, toksin botulinum A (BTXA) intradermal, oxybutynin, dan retinoid. Namun, obat-obatan ini lebih disarankan untuk terapi rumatan.[11,16]

Apabila terapi dengan inhibitor calcineurin atau kortikosteroid topikal tidak berhasil (recalcitrant), kortikosteroid sistemik jangka pendek (1–2 minggu) dapat digunakan. Imunosupresan seperti siklosporin, azathioprine, dan methotrexate kadang bisa dipakai pada kasus recalcitrant berat yang tidak merespons kortikosteroid dan imunomodulator. Namun, berbagai imunosupresan ini tidak disarankan untuk anak-anak.[10,11]

Kortikosteroid Topikal

Kortikosteroid topikal berpotensi tinggi seperti clobetasol dipilih pada penatalaksanaan dyshidrotic eczema karena lesi memiliki epidermis yang tebal dengan stratum korneum yang padat. Kortikosteroid dioles di area lesi 2 kali sehari. Pengolesan tidak disarankan lebih dari itu karena tidak meningkatkan efikasi obat dan justru meningkatkan risiko efek samping.[11,16,23,50,51]

Tujuan pemberian kortikosteroid potensi kuat secara topikal adalah untuk mengontrol inflamasi yang terjadi. Namun, kortikosteroid topikal memiliki efek samping seperti atrofi kulit, sehingga penggunaannya harus berhati-hati.[5,8]

Toksin Botulinum A (BTXA) Intradermal

Toksin botulinum A (BTXA) intradermal digunakan pada dyshidrotic eczema dengan hiperhidrosis karena toksin ini memiliki aktivitas antihidrosis yang poten. Hiperhidrosis merupakan salah satu faktor yang memperparah gejala klinis dyshidrotic eczema. Oleh sebab itu, BTXA cocok diberikan dan dapat diulang setiap 6 bulan untuk dyshidrotic eczema dengan hiperhidrosis. Terapi ini tidak disarankan pada anak karena nyeri.[11]

Inhibitor Calcineurin Topikal (TCI)

Inhibitor calcineurin topikal seperti salep tacrolimus 0,1–0,3% dan krim pimecrolimus 1% sering digunakan untuk tata laksana dermatitis atopik pada anak-anak, orang muda, dan orang dewasa. TCI digunakan 2 kali sehari untuk mengurangi keluhan. Kelebihan TCI dibandingkan dengan kortikosteroid adalah tidak adanya efek samping takifilaksis dan atrofi kulit.[29,31]

TCI menyebabkan skin hardening dan memperkuat barrier kulit, sehingga membuat kulit kurang sensitif terhadap iritan. TCI juga mengontrol reaksi alergi dengan paparan yang berkelanjutan. Tacrolimus topikal dilaporkan memiliki efikasi yang sama dengan mometasone furoate.[8,12]

Oxybutynin

Oxybutynin adalah obat antikolinergik yang merupakan antagonis reseptor muskarinik. Obat ini biasanya digunakan pada gangguan berkemih karena memiliki efek spasmolitik pada otot detrusor di vesika urinaria. Namun, kelenjar keringat juga sensitif terhadap asetilkolin, yang merupakan neurotransmitter yang digunakan pada sistem persarafan parasimpatis.[4]

Oxybutynin memiliki efek antikolinergik dengan mengurangi keringat yang berlebihan (hiperhidrosis). Namun, penggunaan obat ini secara rutin belum disarankan mengingat efek sampingnya. Efek samping dapat dikurangi dengan menggunakan dosis yang lebih rendah.[4]

Penggunaan oxybutynin jangka panjang dapat mengurangi sekresi agen inflamatorik berlebihan, sehingga dapat memperbaiki gejala klinis dyshidrotic eczema. Oxybutynin dapat digunakan pada kasus yang sering mengalami relapse.[4]

Alitretinoin

Alitretinoin (9-cis-retinoid acid) adalah derivat endogen vitamin A yang dapat berikatan erat dengan seluruh reseptor retinoid. Obat ini diberikan secara oral, tetapi tidak dapat diberikan pada ibu hamil dan wanita usia subur karena bersifat teratogenik.[8,46]

Alitretinoin memberikan perbaikan manifestasi klinis yang siginifikan pada dyshidrotic eczema dan sudah mendapatkan izin FDA sebagai penatalaksanaan dermatitis pada tangan, termasuk dyshidrotic eczema recalcitrant. Alitretinoin memiliki efek antiinflamasi dan imunomodulator, serta efek antiproliferatif dan apoptotik.[52]

Fototerapi

Psoralen dengan ultraviolet A1 (PUVA1) dan ultraviolet B (UVB) dilaporkan efektif dan cukup aman untuk penatalaksanaan kasus refrakter pada anak-anak. Narrow band UVB adalah jenis yang paling sering digunakan.[11]

Terapi Nonfarmakologi

Terapi nonfarmakologi pada dyshidrotic eczema meliputi kompres dingin, penggunaan emolien dan pengaturan diet.[10]

Kompres Dingin

Kompres dingin dapat dilakukan 2–4 kali per hari selama 15 menit. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan salin normal, aluminium asetat, dan kalium permanganat. Hal ini dilakukan untuk mengeringkan vesikel yang terbentuk dan mengurangi rasa gatal. Setelah kompres, obat-obat topikal dapat diberikan.[5,12,53]

Kompres dingin tidak boleh dilakukan terlalu lama (>20 menit) karena bisa mengaktivasi hunting reaction, yaitu vasodilatasi temporer untuk menghangatkan area kulit yang dingin. Kemungkinan terburuknya adalah terjadinya frostbite ringan.[54,55]

Diet

Salah satu faktor pemicu atau faktor yang memperburuk gejala dyshidrotic eczema adalah alergi metal (nikel, kobalt, dan kromium) yang masuk ke dalam sirkulasi sebagai alergen melalui inhalasi, ingesti, maupun kontak dengan kulit.[2]

Bahan makanan seperti makanan kaleng, biji coklat, kedelai, polong-polongan, salmon, kerang, kacang mete, dan ikan kembung mengandung nikel. Nikel juga digunakan dalam pembuatan stainless steel. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa kontaminasi nikel dari air, pot, wajan, dan alat-alat dapur dapat diabaikan.[17,57]

Emolien

Emolien digunakan untuk membantu mengembalikan barrier kulit. Krim digunakan pada kulit yang intak dan harus dipakai terlebih dahulu sebelum kulit terpapar iritan. Emolien juga harus digunakan secepatnya setelah mencuci tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah evaporasi air dari kulit dan menjaga kulit tetap halus dan fleksibel.[11,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

4. Gill J, Pratt M. A Severe Case of Recalcitrant Pompholyx: J Cutan Med Surg. 2015 Apr 15. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1203475415581737
6. Agarwal US, Besarwal RK, Gupta R, et al. Hand eczema. Indian J Dermatol. 2014 May 1;59(3):213.
8. Reich D, Psomadakis CE, Buka B. Pompholyx. In: Top 50 Dermatology Case Studies for Primary Care. Cham: Springer International Publishing; 2017. p. 79–84. http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-18627-6_13
9. Leung AKC, et al. Dyshidrotic Eczema. Enliven Pediatr Neonatal Biol. 2016;01(01). http://enlivenarchive.org/2379-5824-1-1-002.html
10. Lakshmi C, Srinivas CR. Hand eczema: An update. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2012 Sep 1;78(5):569.
11. Silvestre Salvador J, Romero-Pérez D, Encabo-Durán B. Atopic Dermatitis in Adults: A Diagnostic Challenge. J Investig Allergol Clin Immunol. 2017 Apr 10;27(2):78–88.
12. Shah I, Sengupta K. Pompholyx-Case Reports. Pediatr Oncall J. 2009;6(1):17.
16. Lampel HP, Silvestri DL. Systemic Contact Dermatitis: Current Challenges and Emerging Treatments. Curr Treat Options Allergy. 2014 Dec 1;1(4):348–57.
17. Guillet M, Wierzbicka E, Guillet S, et al. A 3-Year Causative Study of Pompholyx in 120 Patients. Arch Dermatol. 2008 Jan 1;143:1504–8.
23. Garrido-Ríos AA, Martínez-Morán C, Borbujo J. Dyshidrotic Eczema Secondary to Intravenous Immunoglobulin Infusion: A Report of 2 Cases. Actas Dermo-Sifiliográficas Engl Ed. 2016 Jun 1;107(5):431–3.
29. Wollina U. Pompholyx: What’s new? Expert Opin Investig Drugs. 2015 Jun 11;17:897–904.
31. Sy Y, Hs P, Jh L, et al. Histological differentiation between palmoplantar pustulosis and pompholyx. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2013. https://facultyopinions.com/prime/718030686
32. Bershow A. Dyshidrotic dermatitis - Symptoms, diagnosis and treatment. BMJ Best Practice US. 2019. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/91
46. Khalid M. Laboratory Diagnosis of the Causative Dermatophytes of Tinea Capitis. World J Pharm Res. 2019 Jan 1;8.
50. Bubna AK. Alitretinoin in Dermatology—An Update. Indian J Dermatol. 2015;60(5):520.
51. The American Academy of Dermatology (AAD). Dyshidrotic eczema: Diagnosis & treatment. 2020. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/dyshidrotic-eczema/treatment
52. Labelle P. For Pain: Ice or Heat? BioMechanics Sports Rehab & Chiro. BioMechanics - Sports Rehabilitation and Chiropractic. 2015. http://biomechanicssrc.com/for-pain-ice-or-heat/
53. Cheung SS. Responses of the hands and feet to cold exposure. Temperature. 2015 Mar 31;2(1):105–20.
54. Pizzutelli S. Systemic nickel hypersensitivity and diet: myth or reality? 2011;43:5–18.
55. Young MC. Elimination Diets in Eczema—A Cautionary Tale. J Allergy Clin Immunol Pract. 2016 Mar;4(2):237–8.

Diagnosis Dyshidrotic Eczema
Prognosis Dyshidrotic Eczema

Artikel Terkait

  • Salah Kaprah Pemberian Antibiotik untuk Dyshidrotic Eczema
    Salah Kaprah Pemberian Antibiotik untuk Dyshidrotic Eczema
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Juli 2024, 10:40
Gatal di kaki dan tangan ketika terkena air
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan gatal sejak seminggu lalu. Pertama muncul di kaki lalu 1 hari yang lalu muncul di tangan. Riwayat atopi +, riwayat dermatitis...
Anonymous
Dibalas 23 April 2024, 19:57
Jari gatal-gatal sejak 7 hari dan tidak ada perubahan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam semua izin diskusipasien mengeluhkan jari telunjuk kiri terasa gatal sejak 7 hari yang lalu , kemudian menyebar ke jari tulunjuk dan tengah...
Budiman akya
Dibalas 27 Februari 2024, 14:36
Muncul bintik-bintik air di tangan
Oleh: Budiman akya
3 Balasan
Ini penyakit kulit apa ya? Mohon kasih jawaban dan obatnya

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.