Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Folikulitis Malassezia (Fungal Acne) general_alomedika 2023-10-06T11:19:24+07:00 2023-10-06T11:19:24+07:00
Folikulitis Malassezia (Fungal Acne)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Folikulitis Malassezia (Fungal Acne)

Oleh :
dr.SK Sulistyaningrum, Sp.DVE, FINSDV, FAADV, IFAAD
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan yang paling penting adalah kepatuhan terhadap terapi. Mengingat fungal acne disebabkan oleh jamur Malassezia sp, maka pengobatan dengan antijamur sistemik dan/atau topikal secara berkala diperlukan.

Edukasi Pasien

Di samping penatalaksanaan farmakologis, pasien juga disarankan untuk tetap melakukan perawatan kulit meliputi membersihkan kulit dengan sabun yang ringan, menggunakan agen pengontrol sebum dan gel/krim perawatan, serta tidak lupa menggunakan tabir surya pada bagian tubuh yang terpapar matahari untuk mencegah bekas kehitaman.[1,4, 17-18]

Penting juga bagi pasien untuk dapat menghindari pencetus dan mengontrol faktor lingkungan agar keluhan tidak mudah kambuh/berulang.[4] Pasien hendaknya senantiasa menjaga kebersihan dengan mandi dan cuci wajah minimal 2 kali/hari. Bila berkeringat atau merasa gerah disarankan untuk mandi maupun mencuci wajah secara ekstra, seka dengan waslap basah, dan segera mengganti pakaian. [1,2,6,7]

Promosi Kesehatan

Pasien dengan kondisi imunosupresi seperti pasien dengan infeksi HIV, diabetes melitus, maupun pasien autoimun dengan penggunaan kortikosteroid jangka panjang lebih banyak mengalami gangguan keseimbangan flora normal dan juga defek imunitas sehingga lebih berisiko mengalami fungal acne ketimbang populasi normal.

Pasien sebaiknya tetap rutin menjalani pengobatan rumatan (maintenance) meskipun keluhan sudah membaik. Selain itu, pasien juga perlu diinformasikan terkait kemungkinan adanya kekambuhan setelah terapi.[1,2,7]

Referensi

1. Rubenstein RM, Malerich SA. Malassezia (pityrosporum) folliculitis. J Clin Aesthetic Dermatol. 2014 Mar;7(3):37–41.
2. Prindaville B, Belazarian L, Levin NA, Wiss K. Pityrosporum folliculitis: A retrospective review of 110 cases. J Am Acad Dermatol. 2018 Mar;78(3):511–4.
4. Vlachos C, Henning MAS, Gaitanis G, Faergemann J, Saunte DM. Critical synthesis of available data in Malassezia folliculitis and a systematic review of treatments. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2020 Aug;34(8):1672–83.
6. Prohic A, Jovovic Sadikovic T, Krupalija-Fazlic M, Kuskunovic-Vlahovljak S. Malassezia species in healthy skin and in dermatological conditions. Int J Dermatol. 2016 May;55(5):494–504.
7. Yong A, Tan S, Tan L. An update on pityrosporum folliculitis in Singapore from a single tertiary care dermatological centre. Singapore Med J. 2020 Apr:29; Available from: http://www.smj.org.sg/sites/default/files/OA-2019-154-epub.pdf
17. Hald M, Arendrup M, Svejgaard E, Lindskov R, Foged E, Saunte D. Evidence-based Danish Guidelines for the Treatment of Malassezia-related Skin Diseases. Acta Derm Venereol. 2015;95(1):12–9.
18. Piquero-Casals J, Hexsel D, Mir-Bonafe JF, Rozas-Munoz E. Topical non-pharmacological treatment for facial seborrhoic dermatitis. Dermatol Ther (Heidelb). 2019; 9: 469-77.

Prognosis Folikulitis Malassezia...

Artikel Terkait

  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
  • Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
    Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:35
Bintik merah pada kepala dan kaki anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien datang dengan keluhan bintik bintik pada kepala dan kaki seperti gambar berikut. Orangtuanya tidak memerhatikan ada atau...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 06:56
Lesi kulit wajah sejak 1 bulan lalu, disertai dengan limfadenopati colli, tidak ada perubahan dengan antibiotik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Halo Dokter, izin bertanya mengenai lesi kulit pasien di bawah ini, perempuan berusia 30 tahun, lesi terdapat di wajah dekat aurikula, disadari pasien sejak...
Anonymous
Dibalas 03 Juni 2024, 08:54
Bintik-bintik bernanah di bibir dan leher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. saya punya pasien laki-laki usia 31 tahun keluhan timbul bintik2 bernanah d bibir dan leher. riwayat alergi sebelumnya tidak ada. apakah ini...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.