Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Folikulitis Malassezia (Fungal Acne) general_alomedika 2023-10-06T11:18:43+07:00 2023-10-06T11:18:43+07:00
Folikulitis Malassezia (Fungal Acne)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Folikulitis Malassezia (Fungal Acne)

Oleh :
dr.SK Sulistyaningrum, Sp.DVE, FINSDV, FAADV, IFAAD
Share To Social Media:

Etiologi folikulitis malassezia atau yang dikenal dengan fungal acne adalah Malassezia sp yang telah lama diketahui sebagai bagian dari flora normal kulit. Malassezia sp dapat menyebabkan beberapa penyakit kulit seperti pitiriasis versikolor, folikulitis Malassezia, dan dermatitis seboroik.

Beberapa penelitian terakhir juga melaporkan adanya hubungan Malassezia sp dengan dermatitis atopik dan psoriasis. Selain itu, Malassezia juga dihubungkan dengan fungemia, sepsis, dan infeksi invasif pada pasien imunokompromais yang mendapatkan nutrisi parenteral.[3-5]

Malassezia, atau yang sebelumnya juga dikenal dengan nama Pityrosporum, merupakan genus jamur lipofilik yang terdapat pada kulit manusia dan hewan berdarah panas (homeoterm). Hingga saat ini, terdapat 17 spesies Malassezia yang telah diidentifikasi. Terdapat 11 spesies Malassezia sp pada kulit manusia. M. globose, M. sympodialis. dan M. restricta merupakan spesies yang paling banyak ditemukan pada kulit.[4,6]

Malassezia sp tidak dapat mensintesis asam lemak secara independen sehingga membutuhkan minyak yang dihasilkan oleh kulit yang kaya kelenjar sebasea; badan, wajah, dan kulit kepala. Jamur ini juga dapat ditemukan pada bagian tubuh lain, seperti lengan atas, kaki, dan genital, namun dalam jumlah yang lebih sedikit.[5,6]

Malassezia sp tidak memiliki predileksi pada usia atau jenis kelamin tertentu. Pembentukan koloni dimulai segera setelah lahir dan akan terus meningkat jumlahnya seiring bertambahnya usia. Kolonisasi jamur ini pada kulit dilaporkan mencapai 5% pada minggu pertama dan 30% pada minggu 2-4 awal kehidupan. Dengan menggunakan analisis molekular, Malassezia dapat dideteksi sebanyak 89% dari neonatus usia 0 hari dan 100% dari neonatus usia 1 hari setelah lahir.[5,6]

Faktor risiko

Faktor risiko terjadinya folikulitis Malassezia secara umum terdiri atas faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor-faktor ini berkaitan dengan peningkatan sekresi kelenjar keringat dan sebum, gangguan keseimbangan flora normal, gangguan imunitas set T, dan kolonisasi Malassezia sp yang berlebihan.[1,4,6,7]

Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik berkaitan dengan peningkatan sekresi kelenjar keringat dan sebum dan kolonisasi Malassezia sp.

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi sekresi kelenjar keringat dan sebum:

  • Peningkatan suhu
  • Iklim yang lembab
  • Keringat
  • Pakaian ketat
  • Peningkatan sebum[1,4,6,7]

Faktor intrinsik individu:

Hygiene yang buruk seperti kebiasaan jarang mandi, mengenakan pakaian dan handuk berulang kali atau jarang dicuci, dan tidak segera mandi/cuci wajah setelah aktivitas berkeringat.[1,4,6,7]

Genetik yang lebih rentan mengalami infeksi jamur dapat terkait gangguan imunitas sel T. Maupun kondisi imunosupresi, seperti: infeksi HIV, diabetes melitus, penggunaan kortikosteroid.[1,4,6,7]

Penggunaan antibiotik, baik topikal atau oral jangka panjang, yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan flora normal kulit.[1,4,6,7]

Referensi

1. Rubenstein RM, Malerich SA. Malassezia (pityrosporum) folliculitis. J Clin Aesthetic Dermatol. 2014 Mar;7(3):37–41.
3. Choi E, Tan C, Aw D. Malassezia: a case of coexisting pityriasis versicolor and Malassezia folliculitis. Singapore Med J. 2020 Apr;221.
4. Vlachos C, Henning MAS, Gaitanis G, Faergemann J, Saunte DM. Critical synthesis of available data in Malassezia folliculitis and a systematic review of treatments. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2020 Aug;34(8):1672–83.
5. Vest BE, Krauland K. Malassezia Furfur. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553091/
6. Prohic A, Jovovic Sadikovic T, Krupalija-Fazlic M, Kuskunovic-Vlahovljak S. Malassezia species in healthy skin and in dermatological conditions. Int J Dermatol. 2016 May;55(5):494–504.
7. Yong A, Tan S, Tan L. An update on pityrosporum folliculitis in Singapore from a single tertiary care dermatological centre. Singapore Med J. 2020 Apr:29; Available from: http://www.smj.org.sg/sites/default/files/OA-2019-154-epub.pdf

Patofisiologi Folikulitis Malass...
Epidemiologi Folikulitis Malasse...

Artikel Terkait

  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
  • Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
    Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:35
Bintik merah pada kepala dan kaki anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien datang dengan keluhan bintik bintik pada kepala dan kaki seperti gambar berikut. Orangtuanya tidak memerhatikan ada atau...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 06:56
Lesi kulit wajah sejak 1 bulan lalu, disertai dengan limfadenopati colli, tidak ada perubahan dengan antibiotik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Halo Dokter, izin bertanya mengenai lesi kulit pasien di bawah ini, perempuan berusia 30 tahun, lesi terdapat di wajah dekat aurikula, disadari pasien sejak...
Anonymous
Dibalas 03 Juni 2024, 08:54
Bintik-bintik bernanah di bibir dan leher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. saya punya pasien laki-laki usia 31 tahun keluhan timbul bintik2 bernanah d bibir dan leher. riwayat alergi sebelumnya tidak ada. apakah ini...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.