Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Herpes Genital general_alomedika 2022-11-22T13:45:57+07:00 2022-11-22T13:45:57+07:00
Herpes Genital
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Herpes Genital

Oleh :
dr. Anggia Shinta Wijaya Kusuma
Share To Social Media:

Diagnosis herpes genital didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan berupa klinis lesi eritema atau vesikel berair. Pemeriksaan penunjang direkomendasikan untuk meningkatkan reliabilitas dan membantu menentukan prognosis yang lebih tepat. Pemeriksaan baku emas herpes genital adalah deteksi keberadaan virus menggunakan polymerase chain reaction (PCR).

Anamnesis

Tujuan anamnesis yang dilakukan oleh tenaga medis adalah untuk menentukan faktor risiko pasien, membantu penegakan diagnosis sebelum dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut (fisik maupun penunjang, serta menggali latar belakang seksual pasien dan pasangan seksual pasien).[14]

Gejala awal herpes genital muncul setelah 4–7 hari setelah masa inkubasi virus. Gejala yang timbul adalah sebagai berikut:

  • Lesi eritema pada daerah genital
  • Kemudian akan timbul papul dan selanjutnya vesikel berair
  • Vesikel akan pecah menimbulkan ulser yang terasa sakit kemudian mengering[1,3,20]

Diperlukan waktu 2–3 minggu untuk melewati fase tersebut. Selain itu pasien akan mengeluhkan gatal-gatal, rasa terbakar, sakit kepala, demam, malaise, dysuria, dan tender inguinal lymphadenopathy.[1,3]

Gejala yang muncul ketika virus aktif kembali lebih ringan dengan durasi yang lebih pendek dibandingkan herpes primer. Pada pria akan muncul vesikel yang lebih sedikit sedangkan pada wanita akan muncul iritasi pada vulvar dengan durasi 8 sampai 10 hari.[3]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik terutama dilakukan pada daerah genital pasien. Infeksi herpes genital primer ditandai dengan munculnya lesi vesikular dan/atau ulseratif pada bagian genital, perineum, bokong, paha atas, atau sekitar anus yang nyeri. Lesi yang muncul pada herpes genital primer berupa lesi bilateral sedangkan pada pasien yang mengalami kekambuhan biasanya berupa unilateral.[1,3,20]

Diagnosis Banding

Herpes genital perlu dibedakan dengan beberapa penyakit seperti seperti sifilis, chancroid, serta hand-and-mouth disease (HFMD).

Sifilis

Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum dan ditransmisikan melalui kontak dengan pasien sifilis. Beberapa cara lain selain kontak seksual antara lain infeksi ibu ke janin didalam uterus dan transfusi darah. Sifilis dapat ditandai dengan adanya chancre pada lokasi inokulasi (papul yang tidak nyeri, dapat membentuk ulkus dan berindurasi).

Pada laki-laki lokasi dapat ditemukan di mulut dan rongga mulut, anal, dan genitalia eksterna. Pada wanita sering ditemukan di serviks dan labia. Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan Treponema pallidum haemagglutination assay (TPHA) dan venereal disease research laboratory (VDRL) pada pasien dengan keluhan klinis sifilis.[15]

Chancroid

Pada chancroid akan ditemukan ulkus genital yang nyeri, berbatas tegas, tanpa indurasi dengan eksudat berwarna kuning atau abu-abu. Pada pemeriksaan biasanya akan menimbulkan perdarahan bila dikerok.[16]

Penyakit Tangan Kaki Mulut

Manifestasi dermatologi penyakit tangan kaki dan mulut berupa lesi kemerahan yang dapat berubah menjadi vesikel dan ulser. Predileksi seringkali di mulut, kaki dan tangan namun beberapa kasus dapat ditemukan di bokong. Biasanya sering ditemukan pada anak-anak namun pada beberapa kasus dapat ditemukan pada orang dewasa.[17]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium penting karena beberapa faktor, diantaranya :

  • Lesi yang muncul pada pasien terkadang tidak begitu jelas dan tidak khas sehingga pemeriksaan fisik saja menjadi tidak reliable
  • Perlunya membedakan tipe infeksi yang terjadi (HSV 1 atau HSV 2) agar dapat menentukan prognosis yang lebih tepat
  • Diagnosis definitif memberikan implikasi sosial dan psikososial pada penderita herpes genital
  • Diagnosis klinis yang salah akan menyebabkan pemberian terapi antivirus yang tidak tepat
  • Diagnosis herpes memberi implikasi pada wanita produktif[1,2]

Deteksi Virus

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil cairan vesikular atau membran mukosa pasien dengan menggunakan swab. Apabila terjadi komplikasi pada organ lain, spesimen lain dapat digunakan, seperti cairan serebrospinal, jaringan, bronchoalveolar, serum, cairan amniotik, atau cairan intraokular.

Sampel disimpan dalam cairan fisiologis pada temperatur ruangan. Deteksi virus dilakukan melalui deteksi DNA menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan PCR dapat digunakan untuk membedakan tipe HSV dan standar terbaik pemeriksaan laboratorium karena prosesnya cepat, spesifik, dan relatif lebih sensitif baik untuk lesi vesikular yang basah atau lesi ulserasi yang sudah mengering.[1–3]

Infeksi virus HSV pada herpes yang bersifat akut ataupun tanpa diiringi gejala apapun dapat dideteksi menggunakan isolasi virus pada kultur sel. Tipe HSV dideteksi dengan immunofluorescence menggunakan antibody monoclonal HSV serotype-specific fluorescein-labeled. Metode ini cukup sensitif walaupun tidak lebih sensitif dibandingkan dengan PCR.[1,3]

Deteksi Antibodi

Metode serologi merupakan metode yang yang bisa diandalkan apabila antibodi spesifik terhadap virus mampu dideteksi.  Perbedaan yang kecil antara HSV 1 dan HSV 2 membuat virus susah dibedakan dengan metode ini. Determinasi dapat dilakukan hanya dengan menggunakan ELISA atau immunoblot glikoprotein G (gG-1) atau C (gC-1) pada HSV 1 dan glikoprotein G (gG-2) pada HSV 2. HSV1 dan HSV2 hanya mampu dibedakan dengan IgG reaktivitas silang rendah.[1–3]

Untuk memastikan tipe virus yang menyerang pasien, kombinasi antara metode deteksi virus menggunakan PCR dengan tes serologi perlu dilakukan. Deteksi tipe virus ini akan berguna untuk menentukan prognosis yang tepat. Rangkuman kedua metode dapat dilihat pada Tabel 1 dan interpretasi hasil laboratorium dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Pemeriksaan Penunjang pada Herpes Genital

Prinsip Metode Keterangan
Deteksi Virus
Deteksi DNA virus Polymerase chain reaction (PCR) Diagnosis dasar
Isolasi virus Pertumbuhan virus di dalam kultur sel, dideteksi dengan antibodi monoklonal Diagnosis special
Deteksi keberadaan virus Tes immunofluorescence menggunakan antibodi monoklonal Diagnosis dasar
Determinasi tipe virus Tes immunofluorescence menggunakan antibodi monoklonal Diagnosis dasar
Deteksi Antibodi
Tes serologi

Ligand assay (ELISA, dll)

Determinasi dan diferensiasi IgG dan IgM di dalam serum, plasma, dan cairan serebrospinal, determinasi antigen tipe-spesifik
Tes antibodi terfluoresensi tidak langsung Determinasi dan diferensiasi IgG dan IgM di dalam serum, plasma, dan cairan serebrospinal
Immunoblot Determinasi kualitatif IgG tipe spesifik pada glikoprotein virus
Neutralization assay Deteksi antibodi neutralisasi terhadap HSV 1 dan HSV 2

Sumber: dr. Anggi, 2019

Tabel 2. Interpretasi Hasil Laboratorium pada Herpes Genital

Tanda Klinis Tes Serologi HSV PCR Interpretasi
HSV 1/2 IgG HSV 1 IgG HSV 2 IgG HSV 1 HSV 2
Herpes genital primer - - - + - Infeksi HSV 1 akut
+ - + + - Infeksi HSV 1 akut, HSV 2 laten
- - - - + Infeksi HSV 2 akut
+ + - - + Infeksi HSV 2 akut, HSV 1 laten
Kekambuhan + + - + - HSV 1 kambuh
+ + + + - HSV 1 kambuh, HSV 2 laten
+ - + - + HSV 2 kambuh
+ + + - + HSV 2 kambuh, HSV 1 laten
Tidak terdapat lesi - - - - - Sehat
+ + - - - HSV 1 laten
+ - + - - HSV 2 laten
+ + + - - HSV 1 dan HSV 2 laten
+ + - + - HSV 1 laten
+ - + - + HSV 2 laten
+ + + + - HSV 1 dan HSV 2 laten
+ + + - + HSV 1 dan HSV 2 laten

Sumber: dr. Anggi, 2019

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Gnann Jr JW, Whitley RJ.Genital herpes.New England Journal of Medicine. 2016,375(7):666-74.
2. Groves MJ. Genital herpes: a review. Am Fam Physician. 2016, 93(11):928-34.
3. Sauerbrei A. Optimal management of genital herpes: current perspectives. Infection and drug resistance. 2016,9:129.
13. Hansen AE, Vestergaard HT, Dessau RB, Bodilsen J, Andersen NS, et al. Long-Term Survival, Morbidity, Social Functioning and Risk of Disability in Patients with a Herpes Simplex Virus Type 1 or Type 2 Central Nervous System Infection, Denmark, 2000-2016. Clin Epidemiol. 2020 Jul 16;12:745-755. doi: 10.2147/CLEP.S256838. PMID: 32765109; PMCID: PMC7371560.
14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Penanganan INFEKSI MENULAR SEKSUAL. 2016
15. Tudor ME, Al Aboud AM, Leslie SW, et al. Syphilis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534780/
16. Irizarry L, Velasquez J, Wray AA. Chancroid. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513331/
17. Guerra AM, Orille E, Waseem M. Hand Foot And Mouth Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431082/
20. Mathew Jr J, Sapra A. Herpes Simplex Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554427/

Epidemiologi Herpes Genital
Penatalaksanaan Herpes Genital

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Diagnosis Banding Ulkus Vulvovaginal
    Diagnosis Banding Ulkus Vulvovaginal
  • Pemeriksaan untuk Membedakan Ulkus Genital
    Pemeriksaan untuk Membedakan Ulkus Genital
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 07:18
Recurrent Herpes Labialis apakah pengobatannya sama dengan saat primary infection?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, untuk kasus recurrent herpes labialis apakah dosis obatnya sama dengan pada saat primary infection? Untuk pengobatan dengan valacyclovir apakah...
Anonymous
Dibalas 10 Maret 2025, 07:11
Apakah ini herpes genital, bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Px prempuan usia 57 thun, keluhan sblum nya keputihan, 2 hri ni muncul bintik sprti d gmbr.. nyeri , panas.. deman( -). Pasien rwyt dm. Mohon...
Intan
Dibalas 14 September 2024, 21:28
Lesi vesikel multipel di dalam vagina yang terasa nyeri saat berkemih sejak 1 bulan lalu
Oleh: Intan
1 Balasan
Haloo dok pasien saya mengatakan pada vagina nya terdapat seperti sariawan dan bolong, sangat perih saat berkemih dan seperti ada benjolan berkumpul seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.