Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Herpes Genital general_alomedika 2022-11-16T09:13:53+07:00 2022-11-16T09:13:53+07:00
Herpes Genital
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Herpes Genital

Oleh :
dr. Anggia Shinta Wijaya Kusuma
Share To Social Media:

Penatalaksanaan herpes genital bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan dan durasi gejala yang timbul, frekuensi kekambuhan, serta penularan terhadap orang lain. Penggunaan acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir yang merupakan analog nukleosida merupakan pilihan yang tepat karena selain bekerja dengan efektif, pengobatan antivirus ini sangat aman dan tidak memiliki interaksi dengan obat lain atau menimbulkan alergi.

Pemilihan obat tersebut didasarkan pada kemudahan penggunaan obat, biaya, serta preferensi klinis. Antivirus dalam bentuk topikal tidak efektif digunakan. Sediaan ini hanya direkomendasikan pengobatan herpes labial atau herpes keratokonjungtivitis dan secara khusus digunakan untuk herpes genital ringan.[1–3]

Pengobatan Herpes Genital Primer

Herpes genital primer ditandai dengan tingkat keparahan serta manifestasi yang lebih lama daripada herpes genital yang muncul kembali. Pemberian antivirus dalam jangka waktu 72 jam setelah onset lesi memberikan keuntungan maksimal.[1]

Beberapa pilihan antiviral serta dosis adalah sebagai berikut :

  • Acyclovir dengan dosis 3 x 400 mg/hari atau 5 x 200 mg/hari per oral selama 5–7 hari.
  • Valacyclovir dengan dosis 2 x 1 gram/hari PO selama 7–10 hari

  • Famciclovir dengan dosis 3 x 250 mg/hari secara oral selama 7–10 hari[1,20]

Bentuk sediaan yang paling nyaman digunakan adalah valacyclovir 1 gram oral dua kali sehari selama 7 sampai 10 hari.

Pada kasus yang parah, digunakan acyclovir dengan dosis 5 mg/kg berat badan intravena selama 5–7 hari, bersama imunosupresan selama 10 hari.[1,20]

Pengobatan Kekambuhan

Pasien yang telah terjangkit herpes genital dan kambuh kembali bisa memperoleh dua jenis terapi, yaitu terapi episodik dan terapi supresif. Pemberian terapi dalam jangka waktu 24 jam mampu mengurangi waktu timbulnya gejala, penyembuhan luka, serta penyebaran virus selama 1 sampai 2 hari.[1]

Terapi Episodik

Terapi episodik merupakan terapi farmakologis selama 1 sampai 5 hari untuk pasien yang mengalami kekambuhan akut dengan frekuensi yang jarang:

  • Acyclovir dosis 3 x 400 mg/hari atau 2 x 800 mg/hari oral selama 5 hari atau 3 x 800 mg/hari oral selama 2 hari
  • Valacyclovir dosis 2 x 500 mg/hari oral selama 3 hari atau 1 x 1 g/hari oral selama 5 hari
  • Famciclovir dengan dosis 2 x 125 mg/hari oral selama 5 hari atau 2 x 1 g/hari oral untuk 2 kali pemberian atau 1 x 500 mg/hari oral sekali pemberian diikuti oleh 2 x 250 mg/hari oral selama 2 hari[1,2]

Sediaan paling nyaman digunakan adalah famciclovir 1 gram oral setiap 12 jam.[1]

Terapi Supresif

Terapi supresif merupakan terapi farmakologis jangka panjang yang bertujuan mengurangi frekuensi terjadinya kekambuhan gejala serta penularan virus. Terapi supresif tersebut meliputi:

  • Acyclovir dosis 2 x 400 mg/hari oral maksimal 6 bulan
  • Valacyclovir dosis 1 x 500 mg/hari oral atau 1 x 1 g/hari maksimal 6 bulan
  • Famciclovir dengan dosis 2 x 250 mg/hari oral maksimal 6 bulan[1]

Sediaan paling nyaman digunakan adalah valacyclovir 500 mg atau 1000 mg oral sehari sekali. Penggunaan dosis yang lebih tinggi diperlukan apabila tingkat kekambuhannya masih tinggi.[1]

Terapi untuk Wanita Hamil dan Anak-anak

Pemberian acyclovir untuk wanita hamil harus dihindari sebelum akhir usia gestasi minggu ke–14. Data keamanan penggunaan acyclovir dan valacyclovir untuk wanita hamil masih sangat terbatas. Valacyclovir dan famciclovir tidak boleh digunakan sebagai antivirus untuk anak dibawah 12 tahun.[3]

Terapi awal untuk wanita hamil adalah acyclovir dengan dosis 5 x 200 mg/hari oral selama 10 hari. Sedangkan pilihan terapi supresif untuk wanita hamil meliputi:

  • Acyclovir dosis 3 x 400 mg/hari oral dari pekan gestasional ke 36 sampai melahirkan
  • Valacyclovir dosis 2 x 500 mg/hari oral dari pekan gestasional ke 36 sampai melahirkan

Terapi untuk Pasien Imunokompromais

Pasien imunokompromais direkomendasikan untuk diberi acyclovir dalam bentuk intravena. Resistensi virus terhadap acyclovir dan valacyclovir serta resistensi silang terhadap famciclovir dapat terjadi setelah pemberian antivirus dalam jangka waktu yang lama. Prevalensi resistensi acyclovir mencapai 5% pada pasien yang menderita HIV. Pemberian foscarnet analog pirofosfat (trisodium fosfonoformat) sangat direkomendasikan sebagai alternatif antivirus dengan dosis 40–80 mg per kg berat badan intravena 3 kali sehari.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

 

Referensi

1. Gnann Jr JW, Whitley RJ.Genital herpes.New England Journal of Medicine. 2016,375(7):666-74.
2. Groves MJ. Genital herpes: a review. Am Fam Physician. 2016, 93(11):928-34.
3. Sauerbrei A. Optimal management of genital herpes: current perspectives. Infection and drug resistance. 2016,9:129.
20. Mathew Jr J, Sapra A. Herpes Simplex Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554427/

Diagnosis Herpes Genital
Prognosis Herpes Genital

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Diagnosis Banding Ulkus Vulvovaginal
    Diagnosis Banding Ulkus Vulvovaginal
  • Pemeriksaan untuk Membedakan Ulkus Genital
    Pemeriksaan untuk Membedakan Ulkus Genital
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 07:18
Recurrent Herpes Labialis apakah pengobatannya sama dengan saat primary infection?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, untuk kasus recurrent herpes labialis apakah dosis obatnya sama dengan pada saat primary infection? Untuk pengobatan dengan valacyclovir apakah...
Anonymous
Dibalas 10 Maret 2025, 07:11
Apakah ini herpes genital, bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Px prempuan usia 57 thun, keluhan sblum nya keputihan, 2 hri ni muncul bintik sprti d gmbr.. nyeri , panas.. deman( -). Pasien rwyt dm. Mohon...
Intan
Dibalas 14 September 2024, 21:28
Lesi vesikel multipel di dalam vagina yang terasa nyeri saat berkemih sejak 1 bulan lalu
Oleh: Intan
1 Balasan
Haloo dok pasien saya mengatakan pada vagina nya terdapat seperti sariawan dan bolong, sangat perih saat berkemih dan seperti ada benjolan berkumpul seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.