Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Keratosis Seboroik general_alomedika 2023-01-10T07:44:25+07:00 2023-01-10T07:44:25+07:00
Keratosis Seboroik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Keratosis Seboroik

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi keratosis seboroik, penyakit ini dapat terjadi pada semua ras tetapi secara umum paling banyak terjadi pada ras kaukasia. Sedangkan dermatosis papulose nigra (DPN) yang merupakan subtipe dari keratosis seboroik lebih sering terjadi pada tipe kulit Fitzpatrick III dan IV. Berdasarkan usia, keratosis seboroik lebih banyak terjadi pada usia yang lebih tua.[5,6]

Global

Keratosis seboroik terjadi pada semua ras di belahan dunia. Prevalensi di Eropa meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain prevalensi, ukuran lesi keratosis seboroik juga meningkat.[6]

Di Eropa, prevalensi keratosis seboroik pada usia 24-49 tahun adalah 38%, 50-59 tahun adalah 69%, usia 60-69 tahun adalah 86%, dan usia 70-79 tahun adalah 90%. Riwayat keluarga yang positif sering terlihat pada pasien dengan lesi yang jumlahnya banyak. Pola pewarisan secara genetik telah dilaporkan sebagai pola dominan autosom dengan penetrasi yang tidak lengkap.[6]

Keratosis seboroik ditemukan pada lebih dari 80 juta orang Amerika. Keratosis seboroik di Amerika biasanya terlihat pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun dan menjadi lebih sering seiring dengan bertambahnya usia. Walaupun lesi dapat muncul juga di usia muda namun hal ini relatif jarang.[1]

Tidak ada perbedaan prevalensi antara jenis kelamin. Keratosis seboroik tampak lebih sering terjadi pada populasi dengan warna kulit yang lebih terang dibandingkan dengan populasi dengan warna kulit lebih gelap.[1]

Indonesia

Belum terdapat data yang pasti mengenai prevalensi keratosis seboroik di Indonesia.

Mortalitas

Keratosis seboroik adalah proliferasi jinak dari keratinosit imatur sehingga tidak menyebabkan mortalitas. Namun, jika terdapat tanda bahaya hiperpigmentasi pada kulit ataupun peningkatan jumlah lesi keratosis seboroik mendadak yakni tanda Leser-Trelat, maka harus dicurigai terjadinya keganasan.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Greco MJ, Bhutta BS. Seborrheic Keratosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/
5. Sun MD, Halpern AC. Advances in the etiology, detection, and clinical management of seborrheic keratoses. Dermatology. 2022;238(2):1-3.
6. Gorai S, Ahmad S, Raza SS, Khan HD, Raza MA, Etaee F, Cockerell CJ, Apalla Z, Goldust M. Update of pathophysiology and treatment options of seborrheic keratosis. Dermatologic Therapy. 2022 Oct 13:e15934.

Etiologi Keratosis Seboroik
Diagnosis Keratosis Seboroik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 November 2021, 13:09
Pasien post cauter keratosis seboroik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi, saya mendapatkan pasien post cauter h+3 bagian yang hangusnya tertinggal, apakah perlu di cauter ulang atau hanya di berikan krim...
dr. Katherine Gowary Sugiarto
Dibalas 07 Januari 2020, 03:28
Pengobatan yang tepat untuk menangani benjolan di kepala disertai rasa nyeri dan gatal pada anak usia 5 tahun
Oleh: dr. Katherine Gowary Sugiarto
4 Balasan
Pengobatan yang tepat

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.