Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Melasma general_alomedika 2023-06-13T08:59:28+07:00 2023-06-13T08:59:28+07:00
Melasma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Melasma

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis melasma atau chloasma dapat ditegakkan hanya dengan pemeriksaan fisik, yaitu inspeksi bercak hiperpigmentasi, berwarna coklat hingga abu-abu kecoklatan pada area wajah. Pada anamnesis, perlu ditanyakan mengenai riwayat paparan sinar matahari, aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, serta faktor risiko yang berperan dalam melasma.[5,9]

Anamnesis

Anamnesis untuk penegakan diagnosis melasma berfokus pada keluhan yang dialami pasien secara pribadi dan faktor-faktor risiko yang diduga bisa mencetuskan terjadinya melasma. Pada umumnya, pasien datang dengan keluhan bercak-bercak kehitaman pada area wajah.

Bercak kulit wajah biasanya berwarna coklat terang hingga coklat gelap dengan tepi yang ireguler, bersifat progresif, serta biasanya muncul pada area pipi, hidung, dahi, pelipis, bibir bagian atas, dagu, hingga leher.

Kemudian, anamnesis juga diarahkan untuk menggali riwayat paparan sinar matahari berlebihan, aktivitas sehari-hari (di luar ruangan), riwayat penggunaan obat-obatan (hormonal, antikonvulsan), riwayat penggunaan kosmetik, riwayat kehamilan, dan riwayat penyakit penyerta, seperti hipertiroid.[5,9]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien melasma bisa dilakukan secara langsung melalui inspeksi lesi kulit atau dengan bantuan alat, seperti lampu Wood dan dermoskopi.[1,5,10]

Pemeriksaan Inspeksi Kulit

Pada inspeksi, akan ditemukan lesi kulit berbentuk makula hiperpigmentasi (berwarna coklat terang hingga coklat tua atau gelap, warna biru atau hitam bisa tampak jika melasma menembus lapisan dermis), dengan batas ireguler, dan terdistribusi secara simetris pada area wajah.

Berdasarkan lokasi distribusinya, melasma terbagi menjadi 3 pola yakni, centrofacial (berlokasi pada dahi, hidung, pipi, dagu dan atas bibir), malar (hanya pada hidung dan pipi), dan mandibular (ramus dari mandibula).[1,5,10]

Pemeriksaan Lampu Wood

Pemeriksaan lampu Wood bertujuan untuk melokalisasi apakah pigmen berada pada lapisan epidermis atau dermis. Pigmen pada lapisan epidermis akan menghasilkan lesi yang berbatas tegas (warna batas tampak lebih menonjol), sedangkan pigmen pada dermis akan menghasilkan lesi dengan batas tidak tegas. Pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan pada individu dengan warna kulit coklat tua dan hitam.[1,5,10]

Pemeriksaan Dermoskopi

Pemeriksaan dermoskopi digunakan untuk menentukan level deposit dari pigmen kulit dan menentukan derajat keparahan melasma. Pada pemeriksaan dermoskopi, akan tampak vaskularisasi, telangiektasis, aksentuasi dari jaringan pigmen pseudoretikular dan struktur pigmen (termasuk struktur owl’s eye).[1,5,10]

Diagnosis Banding

Berikut ini adalah dua penyakit kulit lainnya yang dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis banding dari melasma karena kemiripan dari segi tampakan klinis dan penyebab dari munculnya lesi kulit.[11,12]

Lichen Planus Pigmentosus

Lichen planus pigmentosus (LPP) adalah suatu penyakit kulit yang ditandai dengan makula yang berwarna coklat tua pada area kulit yang sering terpapar sinar matahari, kecuali area kulit kepala dan kuku. Sama halnya dengan melasma, LPP lebih sering terjadi pada wanita, memiliki warna kulit yang gelap dan terjadi pada populasi yang berusia 30 tahun keatas.

LPP diduga disebabkan oleh paparan sinar matahari, namun faktor lainnya yang diduga juga ikut menyebabkan LPP adalah virus hepatitis C, zat allyl thiocyanate, minyak alma, bahan kosmetik seperti kumkum, dan pewarna rambut. Biasanya, lesi kulit pada LPP disertai dengan pruritus (gatal).[11]

Discoid Lupus Erythematosus

Discoid Lupus Erythematosus (DLE) adalah gangguan multisistem yang disebabkan oleh proses autoimun yaitu lupus eritematosus sistemik. DLE lebih sering terjadi pada wanita (pada rentang usia 40–50 tahun). Lesi kulit pada DLE umumnya berbentuk annular erythematous patch berbatas tegas, dengan ukuran yang bervariasi dan disertai dengan hiperkeratosis pada folikuler.

Lesi kulit akan melebar serta disertai inflamasi aktif dan hiperpigmentasi pada bagian tepi dari lesi kulit. Pada akhirnya, lesi kulit akan mengalami atrofi dan membentuk jaringan parut yang disertai dengan telangiektasis. Penderita DLE pada umumnya juga akan mengalami gejala nyeri sendi.[12]

Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang yang wajib dilakukan pada pasien dengan melasma. Namun, karena biasanya seseorang dengan gangguan fungsi kelenjar tiroid juga mengalami melasma, maka ada baiknya untuk memeriksakan fungsi tiroid pada pasien yang menunjukkan gejala penyerta.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ogbechie-Godec OA, Elbuluk N. Melasma: an Up-to-Date Comprehensive Review. Dermatol Ther (Heidelb). 2017;7(3):305-318.
5. Lyford, wh. Melasma. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1068640-overview#a4
9. Asitya A, Sukanto H. Studi retrospektif: profil pasien melasma. BIKK. 2017; 29(3): 220-28.
10. Achar A, Rathi SK. Melasma: a clinico-epidemiological study of 312 cases. Indian J Dermatol. 2011; 56(4):380-2.
11. Ghosh A, Coondoo A. Lichen Planus Pigmentosus: The Controversial Consensus. Indian J Dermatol. 2016;61(5):482-486.
12. McDaniel B, Sukumaran S, et al. Discoid Lupus Erythematosus. StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493145/

Epidemiologi Melasma
Penatalaksanaan Melasma

Artikel Terkait

  • Hiperpigmentasi pada Kehamilan
    Hiperpigmentasi pada Kehamilan
  • Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
    Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
Diskusi Terkait
dr.Erick Prasetya
Dibalas 09 November 2023, 08:33
Gatal disertai lesi kehitaman pada wajah lansia
Oleh: dr.Erick Prasetya
6 Balasan
Mohon sarannya para dokter. Perempuan usia 60 th. Keluhan gatal sejak 1 minggu. Awal lesi berwarna kemerahan. Berubah menjadi kehitaman. Lokasi hanya diwajah...
Anonymous
Dibalas 26 Juli 2022, 08:12
Pasien usia 30 tahun dengan Melasma di atas bibir sejak 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. saya memiliki pasien usia 30 tahun. Memiliki warna kecoklatan seperti melasma pada atas bibir sejak 1 tahun yang lalu setelah sering menggunakan...
dr. Cut Afra Nadia
Dibalas 28 Mei 2021, 11:47
Pada anak apakah diperlukan penggunaan sunscreen atau tabir surya - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Cut Afra Nadia
3 Balasan
Alodokter, Pagi dr. Fresa Nathania, Sp.KKIngin bertanya , bagaimana sebenarnya penggunaan produk sunscreen pada anak, dan sejak usia berapa diperlukan?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.