Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Scarlet Fever general_alomedika 2024-05-22T15:12:17+07:00 2024-05-22T15:12:17+07:00
Scarlet Fever
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Pendahuluan Scarlet Fever

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Scarlet fever atau skarlatina adalah eksantema eritema difus, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes (Group A Streptococcus) yang menghasilkan eksotoksin pirogenik. Fokus infeksi terutama berasal dari faring, dan pada sebagian kecil kasus dapat berasal dari infeksi kulit.[1,2]

Infeksi Group A Streptococcus (GAS), yang terlambat atau tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada komplikasi yang berbahaya. Komplikasi dapat dibedakan menjadi komplikasi supuratif (karena terjadi penyebaran infeksi) dan komplikasi non supuratif (karena respon imun yang timbul setelah fokus infeksi awal mengalami perbaikan).[1,2]

shutterstock_1479459530-min

Penegakkan diagnosis scarlet fever dapat dilihat dari karakteristik eksantema yang muncul. Erupsi eksantema terjadi 24‒48 jam setelah onset gejala faring, yang menetap selama +1 minggu dan diikuti dengan deskuamasi.

Karakteristik lesi berupa papul eritem yang menyerupai sandpaper, dan menghilang pada saat penekanan. Lesi pertama kali muncul pada bagian leher, kemudian menyebar ke bagian tubuh dan ekstremitas. Lesi di bagian wajah disertai flushing dan pucat pada bagian sirkumoral.[1-3]

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan strawberry tongue dan Pastia line (garis linear eritema pada bagian lipatan kulit atau area kulit yang mengalami penekanan, seperti aksila, antekubiti, dan selangkangan). Kultur dari sampel swab tenggorokan merupakan pemeriksaan baku emas untuk konfirmasi diagnosis. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat digunakan adalah rapid antigen detection test (RADT).[1-3]

Scarlet fever umumnya terjadi pada anak-anak, tetapi dapat juga menyerang dewasa. Lesi pada pasien dewasa kadang tidak khas, yaitu papul eritem yang menyebar dari dorsum tangan hingga sendi pergelangan tangan saja, atau di dorsum kaki hingga pergelangan kaki saja.[4]

Penatalaksanaan utama scarlet fever adalah antibiotik golongan penisilin, yang harus diberikan segera untuk mencegah penyebaran penyakit. Terapi lainnya bersifat suportif atau simtomatik, seperti antipiretik, antihistamin, dan emolien.[1-4]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Pardo S, Perera TB. Scarlet Fever.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507889/
2. Kliegman R, Stanton B. et al. Schor (eds). Nelson Textbook of Pediatrics 20th edition. Elseiver. Philadelphia. 2016.
3. Centers for Disease Control and Prevention. Group A Streptococcal (GAS) Disease. Scarlet fever. 2018.
4. Alotaibi A, Binsaqr MA, et al. Atypical Presentation of Scarlet Fever. Cureus. 2022 Dec 30;14(12):e33142. doi: 10.7759/cureus.33142.

Patofisiologi Scarlet Fever
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2025, 09:58
Apa kemungkinan DD pada anak dg multiple papul milier di badan tanpa demam dengan riwayat sakit tenggorokan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo DokterIzin konsul dokAnak Y (10thn) dtg dengan keluhan bintik bintik di seluruh badan sejak 3 hari lalu. Diawali nyeri tenggorokan 5 hari yg lalu, demam...
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2024, 12:44
Pasien muncul bintik-bintik kecil kemerahan pada leher, tangan, perut, belakang serta paha
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, ijin berdiskusi kasus dok.Pasien datang ke pkm dengan keluhan muncul bintik bintik seperti pada gambar sejak 3 hari yg lalu. Bintik muncul pada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.