Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Addison Disease general_alomedika 2022-12-14T14:55:39+07:00 2022-12-14T14:55:39+07:00
Addison Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Addison Disease

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Addison disease adalah insufisiensi adrenal primer yang bersifat didapat (acquired). Addison disease dapat disebabkan oleh proses penyakit apa pun yang menyebabkan jejas langsung pada korteks adrenal. Etiologi Addison disease yang paling umum adalah proses autoimun. Penyebab lain berupa infeksi, perdarahan, dan keganasan.[1,2]

Onset penyakit umumnya muncul ketika terjadi kerusakan 90% atau lebih kedua kelenjar adrenal. Patofisiologi Addison disease berupa destruksi korteks adrenal bilateral yang mengakibatkan menurunnya produksi hormon adrenokortikal, seperti kortisol, aldosteron, dan androgen.[1-3]

Sumber Gambar: Openi, 2010. Sumber Gambar: Openi, 2010.

Perjalanan Addison disease umumnya bersifat gradual dengan gejala klinis nonspesifik, seperti fatigue, mual muntah, dan hipotensi ortostatik. Salah satu gejala klasik penyakit ini adalah hiperpigmentasi pada area kulit yang terpapar sinar matahari dan tekanan, seperti siku dan lutut. Beberapa faktor pencetus seperti infeksi, trauma, dan pembedahan dapat mengakibatkan krisis adrenal, dengan manifestasi hipotensi, hiponatremia, hiperkalemia, dan hipoglikemia.[1-3]

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis Addison disease adalah pemeriksaan glukosa darah; elektrolit, yaitu natrium dan kalium; hormon, yaitu adrenocorticotropic hormone (ACTH), kortisol, aldosteron; dan aktivitas renin plasma/plasma renin activity (PRA). Pemeriksaan radiologi Rontgen toraks dan CT scan abdomen juga dapat dilakukan untuk menentukan penyebab Addison disease.[1,2]

Krisis adrenal yang disebabkan oleh Addison disease, atau disebut juga krisis Addison, dapat mengancam nyawa dan harus mendapat penatalaksanaan segera setelah diagnosis ditegakkan. Prinsip penatalaksanaan krisis Addison berupa resusitasi cairan, koreksi hipoglikemia, dan terapi hormon berkelanjutan untuk mengoreksi rendahnya kadar glukokortikoid dalam darah.[1,4]

 

Referensi

1. S. Munir and M. Waseem, Addison Disease, StatPearls [Internet], Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441994/
2. G. T. Griffing, 2020, Addison Disease. https://emedicine.medscape.com/article/116467-overview#showall
3. S. B. Sarkar, S. Sarkar, S. Gosh, et al., Addison's disease, Contemp Clin Dent. 2012;3(4):484-486. doi:10.4103/0976-237X.107450
4. C. Burton, E. Cottrell, and J. Edwards, Addison's disease: identification and management in primary care, Br J Gen Pract, 2015;65(638):488-490. doi:10.3399/bjgp15X686713

Patofisiologi Addison Disease

Artikel Terkait

  • Penyakit Addison akibat Tuberkulosis
    Penyakit Addison akibat Tuberkulosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 3 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.