Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hipertiroid general_alomedika 2023-09-08T17:28:21+07:00 2023-09-08T17:28:21+07:00
Hipertiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hipertiroid

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM,Fellow IDF
Share To Social Media:

Diagnosis hipertiroid patut dicurigai pada pasien dengan palpitasi, intoleransi panas, diaforesis, dan tremor. Pada pasien dengan Grave’s disease, bisa ditemukan oftalmopati dan dermopati tiroid. Sensasi globus, disfagia, atau orthopnea akibat kompresi trakea dan esofagus bisa ditemukan pada goitre nodular.[1,3-7]

Anamnesis

Gejala klinis hipertiroid meliputi cemas, emosi yang labil, lemah, tremor, palpitasi, heat intolerance, dan penurunan berat badan walaupun nafsu makan bertambah. Gejala lainnya meliputi peningkatan frekuensi defekasi, frekuensi miksi, oligomenore atau amenore pada perempuan, serta ginekomastia dan disfungsi ereksi pada pria.

Pada pasien hipertiroid yang masih ringan, khususnya pada populasi geriatri, gejala bisa tidak jelas. Gejala klinis dapat bervariasi mulai dari penurunan berat badan, lemas, sesak nafas saat aktivitas, dan peningkatan nafsu makan. Sedangkan pada kasus hipertiroid subklinis pasien bisa asimtomatik.[3-5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan tanda vital akan ditemukan takikardia, pulsus defisit, dan hipertensi sistolik. Temuan pemeriksaan fisik lain meliputi kulit teraba hangat dan lembap, rambut tipis dan halus, tremor, kelemahan otot proksimal, dan hiperrefleks.

Tanda eksoftalmus, edema konjungtiva dan periorbita, pergerakan kelopak mata yang terbatas atau terhambat (lid lag), serta myxedema pretibial hanya dijumpai pada Grave’s disease.

Pada pemeriksaan fisik tiroid, kelenjar tiroid akan teraba dan terlihat membesar tanpa nyeri pada palpasi. Ukurannya difus pada Grave’s disease, sedangkan pada kasus adenoma toksis atau toksik multinodular goitre akan teraba nodul disertai pembesaran yang tidak simetris.[3-5]

Klasifikasi Diagnosis

Hipertiroid dapat diklasifikasikan menjadi penyakit-penyakit yang lebih spesifik, seperti Grave’s disease, toksik adenoma, toksik multinodular goitre, dan penyakit lain yang mendasari peningkatan konsentrasi hormon tiroid.

Grave’s Disease

Pada Grave’s disease akan dijumpai gejala nyata hipertiroid yang disertai oftalmopati, myxedema pretibial, dan pembesaran difus kelenjar tiroid pada pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan penunjang dijumpai peningkatan kadar fT4 dan fT3, diikuti kadar TSH yang rendah atau tersupresi.

Pemeriksaan penunjang juga akan menunjukkan hasil positif thyroid stimulating hormone receptor antibody (TRAb) dan high and diffuse uptake radioiodine.[3,4]

Toksik Adenoma dan Toksik Multinodular Goitre

Baik toksik adenoma dan toksik multinodular goitre akan menampilkan gejala dan pemeriksaan klinis hipertiroid tanpa melibatkan oftalmopati serta pembesaran kelenjar tiroid yang tidak merata. Pemeriksaan penunjang akan menunjukkan kadar tinggi fT4 dan fT3, disertai TSH yang tersupresi, namun negatif penanda autoantibodi.

Pada pemeriksaan radioiodine uptake, akan tampak high uptake pada nodul yang hyperfunctioning dan low uptake pada area sekitar yang non-fungsional (asimetris).[3,4]

TSH-Secreting Pituitary Adenoma

Pada kasus ini akan dijumpai gejala klinis, pemeriksaan fisik khas hipertiroid kadang dengan gejala lokal akibat penekanan tumor seperti gangguan menstruasi dan gangguan penglihatan. Pada pemeriksaan penunjang akan dijumpai kadar TSH yang berlebihan disertai kadar fT4, fT3, dan sex-hormone-binding globulin (SHBG) yang tinggi. Pada pemeriksaan radiologi akan tampak massa di kelenjar pituitari.[4,9]

Penyakit Trofoblastik

Selain gejala hipertiroid, akan dijumpai gejala nyeri perut dan ikterik jika metastasis sudah menyebabkan obstruksi saluran empedu. Jika sudah ada metastasis ke otak, akan ditemukan defisit neurologis.

Pada pemeriksaan penunjang dijumpai kadar serum human chorionic gonadotropin (hCG) tinggi. Pemeriksaan radiologi akan menunjukkan jaringan molar pada uterus dan tampilan metastasis pada organ lainnya. Sedangkan pemeriksaan histopatologi akan menunjukkan jaringan trofoblas.[3,4,10,11]

Germ Cell Tumor

Pada pria akan menampilkan massa testis, ginekomastia, atau gejala lain sesuai metastasis. Sedangkan pada wanita, akan menunjukkan massa area perut, peningkatan frekuensi miksi, nyeri perut, dan pemeriksaan ginekologi abnormal.

Pemeriksaan penunjang akan menunjukkan peningkatan kadar beta-hCG, alfa feto protein (AFP), dan laktat dehidrogenase (LDH). Pemeriksaan radiologi akan menunjukkan massa testis pada pria, massa ovarium pada wanita, dan metastasis pada organ lain jika ada.[3,4,12,13]

Euthyroid Hyperthyroxinemia

Euthyroid hyperthyroxinemia ditandai peningkatan kadar thyroxine total (T4) dan triiodothyronine total (T3), namun thyroid stimulating hormone (TSH) normal. Kadar serum fT4 bisa normal atau hanya sedikit diatas normal, sedangkan kadar Thyroxine-binding globulin (TBG) akan meningkat.

Penyebab gangguan ini adalah kelebihan TBG akibat estrogen misalnya pada kehamilan dan penggunaan kontrasepsi oral. Penyebab lainnya adalah genetik (familial dysalbuminemic hyperthyroxinemia), hepatitis, 5-fluorouracil (5-FU), perphenazine, klofibrat, methadone, heroin, dan acute intermittent porphyria.[3,4,15,16]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada hipertiroid adalah pemeriksaan kadar hormon tiroid, deteksi autoantibodi, dan scintigraphy.

Kadar Hormon Tiroid

Pemeriksaan awal yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH), free thyroxine (fT4) dengan free triiodothyronine (fT3). Kadar serum TSH sebaiknya diperiksa lebih dulu, karena sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dalam mendiagnosis gangguan tiroid. Jika kadar TSH rendah, sebaiknya dilanjutkan dengan pengukuran kadar serum fT4, fT3, dan T3 total untuk membedakan hipertiroid subklinis dengan overt hyperthyroidism.

Pemeriksaan kadar hormon tiroid juga dapat membantu membedakan kondisi yang menyebabkan peningkatan T3 dan T4 tetapi TSH normal, seperti pada TSH-secreting pituitary adenoma.[3-6]

Deteksi Antibodi

Deteksi antibodi bisa dilakukan jika ada kecurigaan ke arah Grave’s disease. Antibodi yang diperiksa adalah TRAb dan TSI. TRAb merupakan antibodi yang berikatan dengan reseptor TSH dan mampu memberi efek stimulasi dan juga inhibisi pada TSH. Antibodi TSI merupakan antibodi yang berikatan dengan thyroid stimulating immunoglobulin (TSI).

Pemeriksaan Scintigraphy

Pemeriksaan scintigraphy tiroid disebut juga thyroid scan atau radioiodine uptake. Sesuai namanya, pemeriksaan ini menilai iodine uptake pada kelenjar tiroid melalui sodium-iodide symporter (NIS). Pemeriksaan ini menggunakan agen radioaktif yang memiliki waktu paruh singkat sehingga ideal buat kepentingan diagnostik.

Pada kasus hipertiroid, tes ini akan menunjukkan hasil high uptake. Untuk Grave’s disease, TSH-producing pituitary adenoma, penyakit trofoblastik, germ cell tumor hasil pemeriksaan akan menunjukkan high uptake yang merata. Pada kasus toksik adenoma dan toksik multinodular goitre akan didapatkan high uptake pada hyperfunctioning nodule, sedangkan area sekitar yang normal akan tampak sebagai low uptake (asimetris).[3-6,8]

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksan radiologi seperti USG leher atau USG tiroid akan menampilkan pembesaran difus pada kasus Grave’s disease, dan nodul pada kasus toksik adenoma dan toksik multinodular goitre. Pemeriksaan seperti CT scan atau MRI dilakukan sesuai indikasi untuk menyingkirkan diagnosis diferensial, misalnya pada dugaan TSH-secreting pituitary adenoma, struma ovarium, penyakit trofoblastik, dan germ cell tumor.[5,6,9-14]

 

 

Direvisi oleh: dr.  Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ross DS et al. 2016 American Thyroid Association Guidelines for Diagnosis and Management of Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis. THYROID 2016.; 26(10): 1343-1421. DOI: 10.1089/thy.2016.0229
3. Lee SL. Hyperthyroidism and Thyrotoxicosis Treatment & Management. Feb 2022. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/121865-treatment#d1
4. Ross DS. Disorders that cause hyperthyroidism. UpToDate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/disorders-that-cause-hyperthyroidism.
5. Leo SD, Lee SY, Braverman LE. Hyperthyroidism. Lancet. 2016; 388(10047): 906–918. doi:10.1016/S0140-6736(16)00278-6.
6. Bathgate G, Karra E, et al. New diagnosis of hyperthyroidism in primary care. BMJ 2018; 362 doi: https://doi.org/10.1136/bmj.k2880
7. Kahaly GJ et al. 2018 European Thyroid Association Guideline for the Management of Graves’ Hyperthyroidism. Eur Thyroid J 2018;7:167–186. DOI: 10.1159/000490384
8. George A. Radioactive Iodine Uptake Testing. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/2094805-overview#a1
9. Weiss RE, Refetoff S. TSH-secreting pituitary adenomas. UpToDate. 2020.https://www.uptodate.com/contents/tsh-secreting-pituitary-adenomas#H2
10. Walkington l, Webster J, et al. Hyperthyroidism and human chorionic gonadotrophin production in gestational trophoblastic disease. Br J Cancer. 2011;104(11):1665-9. PubMed. PMID:21522146
11. Virmani S, Srinivas SB, et al. Transient Thyrotoxicosis in Molar Pregnancy. J Clin Diagn Res. 2017 Jul; 11(7): QD01–QD02. PMC. PMID: 28892983
12. Michener CM. Ovarian Dysgerminomas Workup. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/253701-workup#c3
13. Steele GS, Richie JP, et al. Clinical manifestations, diagnosis, and staging of testicular germ cell tumors. UpToDate. 2020. https://sso.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-diagnosis-and-staging-of-testicular-germ-cell-tumors
14. Cappelli C, Pirola I, et al. The role of imaging in Graves’ disease: a cost-effectiveness analysis. Eur J Radiol. 2008; 65:99–103. PubMed. PMID: 17459638.

Epidemiologi Hipertiroid
Penatalaksanaan Hipertiroid

Artikel Terkait

  • Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
    Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
  • Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
  • Efikasi dan Keamanan Methimazole dan Propylthiouracil pada Hipertiroid – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Methimazole dan Propylthiouracil pada Hipertiroid – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2025, 14:30
Apakah pasien dengan hipertiroid tidak boleh minum Teh dan Kopi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Maaf dok izin bertanya, Apakah hipertiroid tidak boleh minum Teh dan Kopi ?
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2024, 07:55
Keluhan jantung berdabar, mudah berkeringat, namun hasil TSH normal
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Selamat pagi rakn sejawatIzin bertanya, ada pasien perempuan 32 tahun memiliki gejala jantung berdebar2 SD 4 hari keringat jika melakukan pekerjaan kecil sjj...
Anonymous
Dibalas 25 Agustus 2023, 21:44
Rujukan dokter spesialis untuk keluhan bengkak di leher
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin diskusi dok.. px wanita 19 th. Keluhan bgkak di leher kurg lebih 2 thu. Tdk nyeri,tidak da gejala namun riwayat haid kurang lancar.untk diagnosa smntra...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.