Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Divertikulitis general_alomedika 2023-07-12T11:31:39+07:00 2023-07-12T11:31:39+07:00
Divertikulitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Divertikulitis

Oleh :
dr.Kevin Mahesa
Share To Social Media:

Penatalaksanaan divertikulitis tanpa komplikasi adalah dengan menggunakan obat antibiotik dan perubahan gaya hidup. Mayoritas divertikulitis dapat diterapi secara rawat jalan. Jika divertikulitis mengalami komplikasi perforasi, abses, atau perdarahan, tindakan operatif umumnya diperlukan.[2,4,5,15]

Penatalaksanaan Divertikulitis Tanpa Komplikasi

Penatalaksanaan divertikulitis akut tanpa komplikasi adalah antibiotik oral, kontrol nyeri, hidrasi, dan restriksi nutrisi per oral. Penatalaksanaan ini dapat dilakukan secara rawat jalan.[2,4,5]

Antibiotik

Dahulu, antibiotik selalu diberikan pada pasien divertikulitis. Namun, saat ini penggunaan antibiotik direkomendasikan untuk dilakukan secara selektif.

Antibiotik Oral

Bila pasien dengan divertikulitis memerlukan antibiotik, sediaan antibiotik oral cukup adekuat bagi pasien imunokompeten dengan divertikulitis tanpa komplikasi. Durasi pemberian antibiotik selama 4 hari dilaporkan sama baiknya dengan pemberian selama 7 hari.

Jenis antibiotik yang dianggap memiliki efikasi paling tinggi untuk kasus divertikulitis akut masih belum diketahui. Pada prinsipnya, antibiotik yang digunakan adalah antibiotik spektrum luas yang mampu mengatasi bakteri anaerob dan Gram negatif.

Jenis antibiotik yang sering diresepkan bagi pasien dengan divertikulitis adalah kombinasi fluoroquinolone seperti ciprofloxacin atau levofloxacin, atau cotrimoxazole dengan metronidazole. Pilihan lain adalah moxifloxacin atau amoxicillin-clavulanate sebagai antibiotik tunggal.[2,4,5]

Antibiotik Intravena:

Pada pasien divertikulitis yang menjalani rawat inap, antibiotik intravena yang dapat diberikan antara lain dari golongan fluoroquinolone dan metronidazole, ticarcillin-asam clavulanit, ertapenem, atau moxifloxacin.

Bagi pasien dalam kondisi sakit berat atau imunokompromais, pilihan antibiotik yang dapat menjadi pilihan antara lain meropenem, imipenem-cilastatin, atau piperacillin-tazobactam.[2,4,5]

Kontrol Nyeri

Kontrol nyeri dapat dilakukan dengan pemberian paracetamol ditambah dengan antispasmodik. Belum ada rekomendasi obat antiinflamasi ataupun analgesik terbaik untuk tata laksana divertikulitis. Beberapa studi menyarankan penggunaan mesalazine 800 mg 2 kali sehari. Mesalazine dilaporkan efektif untuk mengontrol gejala dan menurunkan rekurensi divertikulitis.[2,4,5]

Diet dan Hidrasi

Diet tinggi serat dilaporkan bermanfaat dalam tata laksana divertikulitis. Serat diduga dapat bermanfaat karena mampu meningkatkan massa feses dan membantu regularitas buang air. Serat juga dipercaya bermanfaat sebagai prebiotik yang akan meningkatkan jumlah mikrobiota baik di intestinal, terutama Bifidobacterium sp dan Lactobacillus sp.

Diet cair juga bisa diberikan pada pasien yang kurang dapat mentoleransi diet padat atau semi solid. Pemberian diet cair selama 2-3 hari, dilanjutkan dengan diet makanan lunak hingga nyeri berkurang. Tujuan dari pemberian diet cair adalah untuk mengistirahatkan usus dan mengurangi nyeri abdomen sehingga tidak terjadi pembentukan feses yang keras. Pemberian diet cair ini juga dapat digunakan sebagai persiapan operasi jika diperlukan.[2,4,5]

Penatalaksanaan Divertikulitis Komplikata

Penatalaksanaan divertikulitis komplikata adalah penggunaan antibiotik spektrum luas intravena dengan atau tanpa pembedahan.[5]

Pendekatan Nonbedah

Pendekatan nonbedah direkomendasikan pada kasus divertikulitis dengan abses kecil berukuran kurang dari 3 cm. Abses dengan ukuran 3-5 cm dapat menjalani drainase perkutan jika memungkinkan.

Terapi yang dapat diberikan adalah pemberian antibiotik spektrum luas secara intravena, mengistirahatkan usus, dan drainase perkutan diikuti pemberian antibiotik oral dan diet cair. Studi menunjukkan 91% pasien dengan divertikulitis komplikata berespons baik dengan pendekatan terapi ini.[5]

Pembedahan

Tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan pada kasus divertikulitis dengan komplikasi perforasi, abses, striktur, dan fistula, maupun divertikulitis rekuren. Tindakan pembedahan akut mungkin diperlukan pada kasus divertikulitis yang disertai tampilan klinis berupa sepsis, adanya udara bebas pada CT abdomen, dan kasus divertikulitis yang tidak membaik dengan terapi farmakologi.

Operasi elektif bagi pasien dengan divertikulitis dapat dilakukan dengan pertimbangan individual, mencakup keparahan episode serangan divertikulitis sebelumnya, faktor risiko spesifik dalam diri pasien, gejala yang persisten, serta keinginan pribadi pasien.

Peritonitis merupakan komplikasi mengancam jiwa dari divertikulitis akut. Perforasi karena kerusakan dinding usus akibat inflamasi pada divertikulitis menyebabkan peritonitis purulen atau fekal. Pasien dengan peritonitis dan sepsis harus mendapatkan resusitasi cairan, pemberian antibiotik secepatnya dan operasi darurat.

Pilihan Tindakan Bedah:

Kolektomi sigmoid darurat terutama diindikasikan pada pasien dengan sepsis, tanda-tanda peritonitis difus, dan pasien yang tidak berespons dengan terapi non bedah. Divertikulitis dengan ukuran abses di bawah 4 cm biasanya berespons baik dengan pemberian antibiotik spektrum luas. Tindakan pembedahan berupa drainase perkutan dicadangkan pada kasus divertikulitis kompleks dengan riwayat kegagalan terhadap terapi farmakologi atau dengan ukuran abses yang besar.

Sementara itu, divertikulitis yang disertai dengan peritonitis fekal atau purulen memiliki mortalitas tinggi, sehingga strategi pembedahan berupa anastomosis primer dengan atau tanpa diversi fekal menjadi pilihan pada pasien yang stabil secara hemodinamik. Apabila kondisi hemodinamik pasien tidak stabil, prosedur Hartmann dapat dipertimbangkan untuk penatalaksanaan pasien.[5,15]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

2. Carr S, Velasco AL. Colon Diverticulitis. [Updated 2022 Dec 31]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541110/
4. Kishnani S, Ottaviano K, Rosenberg L, Arker SH, Lee H, Schuster M, et al. Diverticular Disease-An Updated Management Review. Gastroenterol. Insights. 2022;13(4):326-39.
5. You H, Sweeny A, Cooper ML, Papen MV, Innes J. The management of diverticulitis: a review of the guidelines. Medical Journal of Australia. 2019;211(9):p421-7.
15. Hawkins AT, Wise PE, Chan T, Lee JT, Mullaney TG, Wood V, et al. Diverticulitis - An Update from the Age Old Paradigm. Curr Probl Surg. 2020;57(10):100862.

Diagnosis Divertikulitis
Prognosis Divertikulitis

Artikel Terkait

  • Kolonoskopi pada Divertikulitis Akut
    Kolonoskopi pada Divertikulitis Akut
  • Divertikulitis Akut setelah Kolonoskopi
    Divertikulitis Akut setelah Kolonoskopi
  • Kacang Tidak Meningkatkan Risiko Divertikulitis
    Kacang Tidak Meningkatkan Risiko Divertikulitis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Desember 2022, 14:42
Antibiotik pada Divertikulitis - Bedah Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Tommy Supit, MBiomed, BMedSc(Hons), SpB, FICSIjin bertanya dok, untuk pasien dengan divertikulitis akut, apakah pemberian antibiotik selalu...
dr.Dizi Bellari Putri
Dibalas 06 April 2022, 10:17
Kriteria diagnosis divertikulitis - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Sonny, Sp. B, izin bertanya pada pasien nyeri perut kiri bawah yang tidak khas disertai demam pada pasien pria, dan kita mencurigai ke arah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.