Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gastritis kirti 2022-12-27T13:29:21+07:00 2022-12-27T13:29:21+07:00
Gastritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi kesehatan

Diagnosis Gastritis

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Diagnosis gastritis perlu dicurigai pada pasien yang menunjukkan gejala dispepsia, seperti nyeri epigastrik, mual, muntah, kembung, dan rasa begah. Pada pemeriksaan endoskopi, akan tampak edema dan eritema pada mukosa lambung. Diagnosis definitif dilakukan melalui pemeriksaan histopatologi, namun pemeriksaan ini jarang dilakukan pada praktik.[1,11]

Anamnesis

Pasien gastritis umumnya asimptomatik. Jika timbul gejala, pasien gastritis umumnya mengeluhkan nyeri epigastrik yang hilang timbul. Rasa nyeri bisa hilang atau memburuk dengan makanan. Nyeri bisa muncul sebagai rasa tidak enak atau rasa seperti terbakar pada epigastrium. Pasien gastritis juga bisa mengeluhkan mual, muntah, penurunan nafsu makan, sering bersendawa, kembung, dan perut terasa begah.[11]

Penting juga untuk menanyakan kepada pasien atau keluarganya terkait faktor risiko gastritis, seperti riwayat merokok dan konsumsi alkohol. Tanyakan pula riwayat konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti diklofenak atau aspirin, atau konsumsi steroid, radioterapi, atau stres psikologis.[3]

Gastritis Kronis dan Gastritis Autoimun

Temuan-temuan awal yang mengarah kepada gastritis autoimun dan kronis adalah adanya gangguan hematologis, seperti anemia defisiensi besi, serta riwayat gangguan autoimun pada pasien ataupun keluarganya.[10]

Gastritis Erosif

Pada kasus gastritis erosif  hemoragik akut, gejala klinis dapat disertai muntah darah, nyeri yang sangat berat di ulu hati, melena, maupun gejala syok.[11]

Gastritis Phlegmonous

Gastritis phlegmonous jarang terjadi dan merupakan kondisi gastritis yang berat. Pada awal penyakit, pasien bisa menunjukkan gejala yang nonspesifik, sehingga diagnosis dapat terlewat. Saat kondisi sudah berlanjut, gejala yang muncul adalah nyeri abdomen yang sangat berat, mual, muntah berupa isi lambung yang purulen, dan demam. Kondisi ini bisa berkembang dengan cepat menjadi septikemia dengan fatalitas yang tinggi.[8]

Pemeriksaan Fisik

Pada kasus yang ringan, pemeriksaan fisik pada gastritis umumnya dalam batas normal. Kadang kala bisa ditemukan nyeri tekan ringan di epigastrik. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan temuan fisik yang lebih banyak jika semakin banyak komplikasi yang terjadi.

Pada inspeksi feses penderita gastritis erosif hemoragik akut akan didapatkan melena. Pada gastritis atrofik yang berkaitan dengan H. pylori, dapat juga ditemukan tes darah samar feses positif, halitosis, dan nyeri abdomen. Sementara itu, pada gastritis atrofik autoimun dapat ditemukan adanya anemia pernisiosa dan komplikasi neurologis.[3,8,11]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding gastritis yang perlu dipikirkan dalam penegakan diagnosis adalah dispepsia, ulkus peptikum, kanker lambung, sindrom Zollinger-Ellison, dan iskemia miokardial.[3]

Dispepsia

Pada dispepsia, gejala yang muncul sama dengan gastritis, yaitu nyeri epigastrik, mual, muntah, kembung, ataupun begah. Meski demikian, pada dispepsia tidak ada gangguan organik yang ditemukan mendasari timbulnya gejala.[1]

Ulkus Peptikum

Pada ulkus peptikum, telah terbentuk ulkus pada lambung atau duodenum proksimal. Kondisi ini dapat dibedakan dari gastritis melalui pemeriksaan endoskopi atau barium swallow.[18]

Kanker Lambung

Kanker lambung juga menunjukkan gejala yang mirip dengan gastritis. Untuk membedakan keduanya, dapat dilakukan endoskopi dan pemeriksaan histopatologi.[19]

Sindrom Zollinger-Ellison

Sindrom Zollinger-Ellison adalah kondisi gangguan pencernaan langka yang menyebabkan individu menghasilkan terlalu banyak asam lambung. Gejalanya sangat mirip dengan gastritis, meliputi sakit perut, mual, muntah, penurunan berat badan, dan diare. Pemeriksaan darah dapat menunjukkan kadar gastrin >1000 pg/mL dan basal acid output >15 mEq/jam.[20]

Iskemia Miokardial

Gejala heartburn yang muncul pada gastritis mirip dengan nyeri dada pada pasien dengan infark miokard. Pemeriksaan EKG dan enzim jantung dapat membantu membedakan keduanya.

Kehamilan

Pasien wanita usia subur yang datang dengan keluhan mirip gastritis, seperti mual, muntah, dan perut begah, perlu dicurigai mengalami kehamilan. Hal ini karena gejala yang sama juga muncul pada emesis akibat kehamilan. Tes kehamilan urine atau test pack dapat dilakukan untuk mengeksklusi kemungkinan ini.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada gastritis dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Deteksi infeksi H.pylori dapat dilakukan dengan pemeriksaan sederhana seperti urea breath test.

Pemeriksaan Helicobacter pylori

Pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi adanya Helicobacter pylori dapat dilakukan dengan atau tanpa endoskopi. Apabila menggunakan endoskopi, Helicobacter pylori dapat diidentifikasi dengan menggunakan sampel biopsi melalui pemeriksaan histologi, aktivitas urease, atau kultur. Yang menjadi standar referensi adalah pemeriksaan histologi.

Apabila dilakukan tanpa endoskopi, identifikasi H. pylori dapat dilakukan melalui tes antigen Helicobacter pylori pada feses, urea breath test (UBT), dan serum antibodi.[2,21]

Pemeriksaan Endoskopi

Gambaran endoskopi gastritis meliputi eritema, erosi mukosa, tidak adanya lipatan rugae, dan adanya pembuluh darah yang terlihat. Namun, gambaran-gambaran tersebut memiliki sensitivitas yang rendah dan variabilitas antar pengamat yang signifikan.[2]

Histologi

Pemeriksaan histologi melalui biopsi mampu menentukan diagnosis gastritis secara pasti dan menentukan klasifikasinya. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel mukosa lambung melalui endoskopi, kemudian dilakukan pewarnaan dengan perak Warthin-Starry.

Temuan histologis gastritis dapat bervariasi dalam spektrum yang luas, mulai dari hiperplasia epitel dengan peradangan minimal hingga kerusakan sel epitel yang luas dengan infiltrasi sel inflamasi.[2]

  • Infeksi pylori: Bakteri dapat dideteksi dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin atau teknik imunohistokimia. Dapat ditemukan peradangan limfositik difus atau nodular, disertai dengan infiltrat neutrofilik
  • Gastritis reaktif: Bisa tampak limfositosis intraepitel, peningkatan aktivitas apoptosis, infiltrasi neutrofilik dalam epitel kelenjar, dan hiperplasia foveolar
  • Gastritis autoimun: Pada tahap awal tampak infiltrasi sel plasma dan limfositik multifokal pada mukosa oksintik. Selanjutnya, bisa tampak infiltrasi limfoplasmasitik dari lamina propria. Lalu, pada tahap lanjut akan tampak penggantian kelenjar oksintik yang nyata, hiperplasia foveolar, dan pembentukan polip hiperplastik.
  • Gastritis limfositik: Akumulasi limfosit pada epitel gaster
  • Gastritis cytomegalovirus: Inklusi cytomegalovirus pada sel endotel dan makrofag
  • Gastritis histoplasmosis: Tampak non-necrotizing granuloma yang berisi kuman tersebut.
  • Gastritis karena kemoterapi: Tampak sel-sel epitelial atipikal pada dasar kelenjar-kelenjar gaster. Tampak adanya mitosis yang tak terlalu banyak dan nuklei pleomorfik[5]

Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk pasien suspek gastritis akut adalah pemeriksaan darah lengkap untuk menilai anemia akibat perdarahan gastrointestinal. Selain itu, mungkin diperlukan tes fungsi kelenjar empedu dan pankreas, tes kehamilan, serta pemeriksaan darah pada feses.

Pada gastritis atrofik dan kanker lambung, perlu dilakukan pemeriksaan rasio pepsinogen I terhadap pepsinogen II pada serum. Pada gastritis autoimun, bisa didapatkan serum antibodi faktor intrinsik dan antiparietal, aklorhidria, hipergastrinemia, dan serum kobalamin rendah (Vitamin B-12) (<100 pg/mL).[8,11]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

1. Rugge M, Sugano K, Sacchi D, Sbaraglia M, Malfertheiner P. Gastritis: An Update in 2020. Curr Treat Options Gastroenterol. 2020;18(3):488–503.
2. Feldman M, Jensen PJ. Gastritis: Etiology and diagnosis. UpToDate. 2021.
3. Azer SA, Akhondi H. Gastritis. [Updated 2022 Jan 19]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544250/
5. Pennelli G, Grillo F, Galuppini F, Ingravallo G, Pilozzi E, Rugge M, et al. Gastritis: Update on etiological features and histological practical approach. Pathologica. 2020;112(3):153–65.
8. Marcus AJ. Chronic gastritis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/176156
11. El-Nakeep S. Acute gastritis. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/175909-overview
18. Narayanan M, Reddy KM, Marsicano E. Peptic Ulcer Disease and Helicobacter pylori infection. Mo Med. 2018;115(3):219-224.
19. Quadri HS, Smaglo BG, Morales SJ, Phillips AC, Martin AD, Chalhoub WM, Haddad NG, Unger KR, Levy AD, Al-Refaie WB. Gastric Adenocarcinoma: A Multimodal Approach. Front Surg. 2017 Aug 3;4:42. doi: 10.3389/fsurg.2017.00042.
21. Sabbagh P, Mohammadnia-Afrouzi M, Javanian M, Babazadeh A, Koppolu V, Vasigala VKR, et al. Diagnostic methods for Helicobacter pylori infection: ideals, options, and limitations. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 2019;38(1):55–66.

Epidemiologi Gastritis
Penatalaksanaan Gastritis

Artikel Terkait

  • Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
    Indikasi Endoskopi pada Kasus Gastritis
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Vonoprazan vs PPI pada Ulkus Peptikum/Gastritis akibat Infeksi H.Pylori
    Vonoprazan vs PPI pada Ulkus Peptikum/Gastritis akibat Infeksi H.Pylori
  • Penyebab dan Manajemen Hematemesis pada Anak
    Penyebab dan Manajemen Hematemesis pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anisa Ryani Mafitri
Dibalas 05 April 2024, 18:24
Pars ascenden duodenal tumor
Oleh: dr.Anisa Ryani Mafitri
1 Balasan
Saya memiliki pasien dengan keluhan Muntah - muntah sejak 2 bulan yg lalu, perut terasa kembung, setelah makan perut kembung, selama sebulan terkhir hanya...
Anonymous
Dibalas 03 April 2023, 16:33
Diagnosis banding untuk keluhan nyeri perut di epigastrium
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, ingin konsulPasien perempuan 19 tahun keluhan nyeri perut 1 hari, rasanya tajam. Awalnya nyeri daerah umbilikus, kemudian pindah ke epigastrium. Saat...
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2023, 14:55
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.