Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Inflammatory Bowel Disease general_alomedika 2023-07-31T14:23:39+07:00 2023-07-31T14:23:39+07:00
Inflammatory Bowel Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Inflammatory Bowel Disease

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Patofisiologi inflammatory bowel disease melibatkan inflamasi kronik pada saluran cerna. Pada Crohn’s disease, inflamasi bisa terjadi di sepanjang saluran cerna, mulai dari mulut hingga perianal. Pada kolitis ulseratif, inflamasi umumnya melibatkan rektum tetapi dapat meluas ke seluruh kolon.[2]

Patomekanisme Terbentuknya Inflammatory Bowel Disease

Dalam keadaan normal, Intestinal Epithelial cells (IECs) atau sel epitel saluran pencernaan berperan untuk membentuk barier fisik dan biokimia guna menjaga keseimbangan homeostasis saluran pencernaan. Pembentukan barier ini akan menghambat masuknya bakteri ke dalam saluran pencernaan melalui produksi mukus oleh sel Goblet, serta produksi defensin, protein, dan peptida antimikroba oleh sel Paneth.

Pada IBD, adanya interaksi antara faktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi respon imunitas serta perkembangan flora normal di saluran pencernaan. Respon imunitas tubuh yang abnormal dapat menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan flora normal di saluran pencernaan yang berdampak pada terjadinya kaskade inflamasi pada mukosa saluran cerna.  Sistem pertahanan dapat terganggu akibat adanya kerusakan barier atau adanya reaksi inflamasi.

Reaksi inflamasi yang berlebihan menyebabkan terjadinya kerusakan sel epitel saluran pencernaan. Pada tahap lanjut, hal ini dapat mengganggu flora normal di saluran pencernaan yang memperberat reaksi inflamasi.[5,7-8]

Perbedaan Patomekanisme Crohn’s disease dan Kolitis Ulseratif

Meskipun secara umum patofisiologi Crohn’s disease ataupun kolitis ulseratif adalah sama, namun keterlibatan lokasinya berbeda satu sama lain.

Crohn’s disease umumnya melibatkan setiap segmen mukosa, submukosa dan transmural saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Pada kondisi lanjut, mukosa saluran pencernaan pada Crohn’s disease dapat memberikan gambaran “cobblestone appearance” yang disertai dengan skip lesion di sepanjang saluran pencernaan. Di sisi lain, kolitis ulseratif umumnya melibatkan lapisan mukosa dan submukosa, mulai dari rektum lalu meluas secara proksimal ke kolon.[2,5,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto

Referensi

2. Okobi OE, Udoete IO, Fasehun OO, Okobi T, Evbayekha EO, Ekabua JJ, Elukeme H, Ebong IL, Ajayi OO, Olateju IV, Taiwo A, Anaya IC, Omole JA, Nkongho MB, Ojinnaka U, Ajibowo AO, Ogbeifun OE, Ugbo OO, Okorare O, Akinsola Z, Olusoji RA, Amanze IO, Nwafor JN, Ukoha NA, Elimihele TA. A Review of Four Practice Guidelines of Inflammatory Bowel Disease. Cureus. 2021 Aug 3;13(8):e16859. doi: 10.7759/cureus.16859. PMID: 34513436; PMCID: PMC8413108.
5. McDowell C, Farooq U, Haseeb M. Inflammatory Bowel Disease. [Updated 2023 Apr 16]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470312/
7. Peterson LW, Artis D. Intestinal Epithelial Cells: Regulators of Barrier Function and Immune Homeostasis. Nature Reviews Immunology. 2014;14:141-153.
8. Nemati S, Teimourian S. An Overview of Inflammatory Bowel Disease: General Consideration and Genetic Screening Approach in Diagnosis of Early Onset Subsets. Middle East J Dig Dis. 2017; 9(2): 69–80.
9. WehKamp J, Gotz M, Herrlinger K, Steurer W, Stange E. Inflammatory Bowel Disease. Dtsch Arztebl Int. 2016 Feb; 113(5): 72–82.

Pendahuluan Inflammatory Bowel D...
Etiologi Inflammatory Bowel Disease

Artikel Terkait

  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
    Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
  • Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
    Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
  • Penanganan Fistula Perianal pada Crohn’s Disease
    Penanganan Fistula Perianal pada Crohn’s Disease
  • Terapi Induksi Dan Rumatan Upadacitinib Pada Penyakit Crohn – Telaah Jurnal Alomedika
    Terapi Induksi Dan Rumatan Upadacitinib Pada Penyakit Crohn – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
Dibalas 02 Maret 2022, 10:31
Terapi bedah Chron's Disease - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO dr. Irene, Sp.B,Mohon bertanya apa indikasi dilakukannya tindakan bedah pada Chron's Disease?Terima kasih
dr.Indah Purnama
Dibalas 29 Oktober 2019, 15:16
Penyebab BAB berwarna merah disertai demam yang hilang timbul pada anak usia 2 tahun
Oleh: dr.Indah Purnama
1 Balasan
Pasien anak, umur, 2 tahun. Demam sejak 1 minggu yang lalu, demam hilang timbul, suhu tertinggi tidak diukur oleh orang tua pasien. Selain demam, nyeri perut...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.