Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Inflammatory Bowel Disease general_alomedika 2023-07-31T14:38:50+07:00 2023-07-31T14:38:50+07:00
Inflammatory Bowel Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Inflammatory Bowel Disease

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Penatalaksanaan lini pertama pada Inflammatory Bowel Disease (IBD) derajat ringan hingga sedang adalah terapi medikamentosa dengan 5-aminosalicylic acid (5-ASA). Secara garis besar, tujuan penatalaksanaan adalah meredakan inflamasi hingga remisi, mencegah inflamasi berulang, serta mencegah komplikasi,[6,22]

Farmakoterapi

5-ASA merupakan terapi lini pertama pada kasus derajat ringan hingga sedang. Pilihan lain mencakup thiopurine, vedolizumab, atau tofacitinib.

5-Aminosalicylic Acids (5-ASA)

5-ASA merupakan obat yang direkomendasikan untuk IBD aktif derajat ringan-sedang yang bermanfaat untuk menginduksi dan mempertahankan kondisi remisi. Beberapa obat golongan 5-ASA yang dapat digunakan adalah:

  • Sulfasalazine dosis 3-6 g/hari pada kondisi akut, dosis 2-4 g/hari pada rumatan

  • Balsalazide dosis 6,75-9 g/hari
  • Mesalamine dosis 2,4-4,8 g/hari pada kondisi akut, dosis 1,6-4,8 g/hari pada rumatan

Efek samping yang perlu diperhatikan pada penggunaan 5-ASA adalah neftrotoksisitas.[2,3,18,22,23]

Thiopurines

Azathioprine (AZA) atau mercaptopurine (MP) merupakan pilihan terapi pada pasien IBD yang tidak respon dengan 5-ASA. Rekomendasi dosis AZA 2-3 mg/kg/hari. Dosis MP 1-1,5 mg/kg/hari.[2,3,18,22,23]

Methotrexate

Methotrexate adalah pilihan terapi pada pasien kolitis ulseratif yang tidak respon dengan 5-ASA. Pada konsensus British Society of Gastroenterology disebutkan bahwa methotrexate tidak dapat digunakan untuk mempertahankan remisi pada kolitis ulseratif. Dosis intramuskular (IM) atau subkutan (SC) yang direkomendasikan adalah 15-25 mg/minggu.

Pada Crohn’s disease, methotrexate direkomendasikan untuk mempertahankan remisi dengan dosis yang dianjurkan 15 mg/minggu.[2,3,18,22,23]

Anti-TNF

Yang termasuk ke dalam obat golongan anti-TNF adalah infliximab, adalimumab dan golimumab. Infliximab adalah obat golongan anti-TNF pertama yang direkomendasikan untuk pengobatan Crohn’s disease dan kolitis ulseratif derajat sedang-berat dengan inflamasi aktif dan fistula. Selain itu, infliximab juga direkomendasikan sebagai terapi biologis lini pertama untuk fistula perianal kompleks dan harus segera diberikan setelah tindakan drainase.

Adalimumab adalah obat yang direkomendasikan untuk kolitis ulseratif dan Crohn’s disease derajat sedang-berat. Golimumab adalah obat yang direkomendasikan untuk kolitis ulseratif aktif derajat sedang-berat.[2,3,18,22,23]

Kortikosteroid

Kortikosteroid oral maupun parenteral merupakan obat yang digunakan untuk kolitis ulseratif derajat ringan-sedang dan sedang-berat. Pada pasien kolitis ulseratif yang tidak respon dengan terapi, 5-ASA dapat diberikan bersama dengan prednison oral dengan dosis 40-60 mg/hari.

Pada Crohn’s disease derajat sedang-berat, kortikosteroid sistemik seperti prednisolone terbukti efektif dalam menginduksi remisi. Dosis yang direkomendasikan adalah 40 mg tapering 5 mg per minggu.[2,3,18,22]

Antibiotik

Antibiotik berperan dalam penatalaksanaan komplikasi sekunder dari IBD yaitu abses dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Metronidazole dan ciprofloxacin merupakan antibiotik yang digunakan pada IBD.

Beberapa indikasi penggunaan antibiotik pada Crohn’s disease, meliputi penyakit perianal, fistula dan intra-abdominal inflammatory masses. Sementara itu, indikasi penggunaan antibiotik pada kolitis ulseratif adalah pouchitis.[2,3,18]

Pembedahan

Secara umum, indikasi pembedahan reseksi kolon dan rectum adalah pasien kolitis ulseratif yang menunjukkan adanya gejala aktif yang kronis meskipun telah mendapatkan terapi medikamentosa adekuat. Rekonstruksi ileoanal dan ileostomi dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pada Crohn’s disease, Tindakan pembedahan dapat dilakukan adalah strikturplasti, serta tindakan lain untuk mengatasi abses dan fistula.[22]

Nutrisi

Malnutrisi pada pasien IBD sering terjadi dengan defisit beberapa mikronutrien seperti kalsium, vitamin D, vitamin larut lemak lainnya, seng, zat besi dan vitamin B12, serta makronutrien seperti protein.  Terapi nutrisi enteral dapat mengubah respon inflamasi pada Crohn’s disease dengan pemberian secara eksklusif 3-6 minggu sebagai alternatif dari terapi kortikosteroid.[2,3,18,25]

Berhenti Merokok

Perokok memiliki prognosis lebih buruk dengan risiko tinggi dilakukan tindakan pembedahan. Berhenti merokok dikaitkan dengan berkurangnya risiko kekambuhan sebesar 65%.[2,3,18, 25]

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik selama 12 minggu terbukti memperbaiki gejala dan kualitas hidup. Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah setara latihan intensitas sedang-berat 20-60 menit 3-5 hari per minggu.[2,3,18,25]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto

Referensi

2. Okobi OE, Udoete IO, Fasehun OO, Okobi T, Evbayekha EO, Ekabua JJ, Elukeme H, Ebong IL, Ajayi OO, Olateju IV, Taiwo A, Anaya IC, Omole JA, Nkongho MB, Ojinnaka U, Ajibowo AO, Ogbeifun OE, Ugbo OO, Okorare O, Akinsola Z, Olusoji RA, Amanze IO, Nwafor JN, Ukoha NA, Elimihele TA. A Review of Four Practice Guidelines of Inflammatory Bowel Disease. Cureus. 2021 Aug 3;13(8):e16859. doi: 10.7759/cureus.16859. PMID: 34513436; PMCID: PMC8413108.
3. Seyedian SS, Nokhostin F, Malamir MD. A Review of the Diagnosis, Prevention, and Treatment Methods of Inflammatory Bowel Disease. Journal of Medicine and Life. 2019;12(2):113-22.
6. M Gordon, V Sinopoulou, U Ibrahim, M Abdulshafea, K Bracewell, AK Akobeng. Patient Education Interventions for the Management of Inflammatory Bowel Disease (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews. 2023;5:1-113. DOI: 10.1002/14651858.
18. Rowe WA. Inflammatory Bowel Disease. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/179037-overview
22. Lamb CA, et al. British Society of Gastroenterology Consensus Guidelines on the Management of Inflammatory Bowel Disease in Adults. BMJ. 2019;68:s1-s106. DOI: 10.1136/gutjnl-2019-31848.
23. Darie A-M, et al. BSG 2024 IBD Guidelines Protocol (Standard Operating Procedures). BMJ Open Gastroenterology. 2023;10:1-10/ DOI: 10.1136/bmjgast-2022-001067.
25. Limdi J. Dietary Practices and Inflammatory Bowel Disease. Indian J Gastroenterol. 2018; 37(4): 284–292.

Diagnosis Inflammatory Bowel Dis...
Prognosis Inflammatory Bowel Dis...

Artikel Terkait

  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
    Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
  • Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
    Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
  • Penanganan Fistula Perianal pada Crohn’s Disease
    Penanganan Fistula Perianal pada Crohn’s Disease
  • Terapi Induksi Dan Rumatan Upadacitinib Pada Penyakit Crohn – Telaah Jurnal Alomedika
    Terapi Induksi Dan Rumatan Upadacitinib Pada Penyakit Crohn – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
Dibalas 02 Maret 2022, 10:31
Terapi bedah Chron's Disease - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO dr. Irene, Sp.B,Mohon bertanya apa indikasi dilakukannya tindakan bedah pada Chron's Disease?Terima kasih
dr.Indah Purnama
Dibalas 29 Oktober 2019, 15:16
Penyebab BAB berwarna merah disertai demam yang hilang timbul pada anak usia 2 tahun
Oleh: dr.Indah Purnama
1 Balasan
Pasien anak, umur, 2 tahun. Demam sejak 1 minggu yang lalu, demam hilang timbul, suhu tertinggi tidak diukur oleh orang tua pasien. Selain demam, nyeri perut...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.