Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Penyakit Celiac general_alomedika 2023-07-24T13:59:21+07:00 2023-07-24T13:59:21+07:00
Penyakit Celiac
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Penyakit Celiac

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, insidensi penyakit celiac meningkat dalam 50 tahun terakhir. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesadaran yang semakin tinggi akan penyakit celiac dan teknik diagnosis yang semakin maju. Namun, penyakit celiac diduga masih sering tidak terdeteksi karena gejalanya kadang amat minimal dan fasilitas skrining serologis mungkin tidak terdistribusi secara merata.[6,15]

Global

Penyakit celiac adalah salah satu penyakit autoimun dengan prevalensi yang mencapai 0,5–1% dari jumlah populasi umum. Prevalensi ini meningkat selama beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara barat. Di Amerika Serikat, prevalensi pada orang dewasa mencapai 0,95% dan prevalensi pada anak mencapai 0,31%.

Di negara-negara Eropa seperti Inggris, Swedia, Finlandia, dan Belanda, prevalensi yang dilaporkan mencapai 1–2%. Prevalensi penyakit celiac dikatakan lebih rendah di negara-negara di luar Amerika dan Eropa. Di Cina, prevalensi celiac dilaporkan cukup rendah, di mana hal ini mungkin berhubungan dengan rendahnya populasi yang memiliki human leukocyte antigen (HLA) DQ2 dan DQ8.

Wanita lebih jarang mengalami penyakit celiac daripada laki-laki. Distribusi prevalensi penyakit celiac berdasarkan usia lebih sering terjadi pada usia 8–12 bulan dan dekade 3–4. Wanita lebih umum terdiagnosis pada usia 40–45 tahun, sementara laki-laki lebih umum terdiagnosis pada usia 10–15 tahun serta 35–40 tahun. Sekitar 20% pasien penyakit celiac berusia lebih dari 60 tahun.[1,3,6,15]

Indonesia

Data mengenai epidemiologi penyakit celiac di Indonesia masih terbatas. Penyakit ini masih jarang ditemukan di Indonesia, yang mungkin berhubungan dengan kebiasaan diet masyarakat Indonesia yang rendah gluten.[16]

Mortalitas

Mortalitas penyakit celiac dikatakan tidak berbeda signifikan dengan populasi umum. Studi oleh Sultan et al yang membandingkan mortalitas pasien penyakit celiac dan grup kontrol menunjukkan bahwa mortalitas keseluruhan pada pasien penyakit celiac adalah 128/10.000 person-years dan mortalitas grup kontrol adalah 153/10.000 person-years.

Namun, ada juga beberapa studi yang menunjukkan adanya hubungan penyakit celiac dengan risiko mortalitas yang lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti penegakkan diagnosis yang belum dilakukan atau penatalaksanaan penyakit yang belum dilakukan.[1,3,17,18]

 

 

Referensi

1. Lebwohl B, Ludvigsson JF, Green PH. Celiac disease and non-celiac gluten sensitivity. BMJ. 2015 Oct 5;351.
3. Goebel SU. Celiac disease. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/171805-overview#a3
6. Caio G, Volta U, Sapone A, et al. Celiac disease: a comprehensive current review. BMC Medicine. 2019 Dec;17(1):1-20.
15. Al-Bawardy B, Codipilly DC, Rubio-Tapia A, et al. Celiac disease: a clinical review. Abdominal Radiology. 2017 Feb 1;42(2):351-60.
16. Oktadiana H, Abdullah M, Renaldi K, Dyah N. Diagnosis dan tata laksana penyakit Celiac. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2017 Sep 30;4(3):157-65.
17. Sultan AA, Crooks CJ, Card T, et al. Causes of death in people with coeliac disease in England compared with the general population: a competing risk analysis. Gut. 2015 Aug 1;64(8):1220-6.
18. Tio M, Cox MR, Eslick GD. Meta‐analysis: coeliac disease and the risk of all‐cause mortality, any malignancy and lymphoid malignancy. Alimentary Pharmacology & Therapeutics. 2012 Mar;35(5):540-51.

Etiologi Penyakit Celiac
Diagnosis Penyakit Celiac
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 12 April 2022, 17:59
Anjuran nutrisi untuk pasien penyakit celiac - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO dr. Wiji, Sp.GKIzin bertanya, Dok. Bagaimanakah edukasi/anjuran diet yang baik untuk pasien dengan penyakit celiac? Terima kasih, Dok.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.