Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Penyakit Celiac general_alomedika 2023-07-24T13:59:10+07:00 2023-07-24T13:59:10+07:00
Penyakit Celiac
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Penyakit Celiac

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Patofisiologi penyakit celiac (celiac sprue) berkaitan dengan peran aktif dari beberapa faktor. Penyakit ini merupakan suatu kelainan autoimun kompleks yang dipengaruhi oleh faktor genetik, faktor autoantigen, dan faktor lingkungan.[1,3]

Faktor Genetik dan Autoantigen

Penyakit celiac merupakan penyakit multifaktorial dengan pengaruh herediter yang kuat. Keluarga dekat tingkat pertama dari penderita penyakit celiac dan saudara kembar monozigotik dari penderita penyakit celiac dilaporkan berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini.

Human leukocyte antigen (HLA) kelas II (dikenal juga sebagai HLA-DQ2 dan HLA-DQ8) merupakan molekul yang bertanggung jawab dalam presentasi antigen pada sel imun. HLA-DQ2 dan DQ8 memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit celiac karena perannya dalam pengikatan peptida oleh tissue transglutaminase 2.

Pada pasien dengan penyakit celiac, molekul HLA pada antigen presenting cells (APC) mempresentasikan peptida gluten kepada sel T CD4+, yang kemudian mengaktivasinya dan memproduksi sitokin. Ekspresi HLA-DQ2/HLA-DQ8 ini sebenarnya terjadi cukup sering pada populasi umum (25–35%) tetapi hanya 3% dari populasi HLA akhirnya mengalami penyakit celiac.[1,4-6]

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ikut berperan dalam patofisiologi penyakit celiac. Pemicu utama penyakit ini adalah gluten. Gliadin adalah komponen utama dari gluten yang merupakan protein kompleks yang kaya akan prolin dan glutamin. Komponen ini tidak dapat dicerna secara menyeluruh oleh asam lambung, enzim pankreas, maupun enzim pencernaan lain, sehingga pencernaannya akan menghasilkan produk akhir berupa peptida dengan panjang hingga 33 asam amino.

Peptida panjang ini dapat memicu respons imun dan peningkatan permeabilitas saluran cerna. Selain itu, peptida ini juga dapat melewati epitel usus halus dan masuk ke lamina propria melalui jalur transeluler atau paraseluler, yang kemudian memicu inflamasi intestinal.[1,4,6]

Respons Imun

Respons imun terhadap gluten meliputi sistem imun adaptif dan sistem imun bawaan. Respons imun bawaan terjadi pada epitel mukosa intestinal dan dapat menyebabkan penyakit celiac dengan cara menginisiasi rilis interleukin (IL-5) dan interferon α. Hal ini menyebabkan diferensiasi limfosit intraepitel menjadi sel T CD8+, yang kemudian mengekspresikan penanda sel natural killer yang bisa merusak mukosa intestinal.

Beberapa bukti klinis juga menunjukkan bahwa peptida gliadin secara spesifik dapat menginduksi rilis epithelial growth factor, proliferasi enterosit dari IL-15, dan aktivasi dari respons imun bawaan.[2,6,7]

Pada respons imun adaptif, transglutaminase 2 (tTG2) meningkatkan imunogenitas gliadin dengan cara mengubah fragmen yang memfasilitasi pengikatan gliadin pada HLA-DQ2 atau DQ8 di antigen presenting cells (APC). Gliadin yang dipresentasikan oleh APC dan dikenali oleh sel T CD4+ lalu menginisiasi produksi sitokin proinflamasi, metalloprotease, dan keratinocyte growth factor.

Keseluruhan proses ini bisa menyebabkan hiperplasia kripta intestinal, atrofi vili, dan kematian sel epitel intestinal. Kerusakan pada jaringan intestinal ini lalu menyebabkan malabsorbsi, yang bisa menimbulkan manifestasi klinis ekstraintestinal. Selain itu, sel T juga mengaktivasi maturasi sel B untuk memproduksi antibodi IgM, IgG, dan IgA. Antibodi-antibodi ini ikut berperan dalam manifestasi klinis ekstraintestinal.[1,2,7]

 

Referensi

1. Lebwohl B, Ludvigsson JF, Green PH. Celiac disease and non-celiac gluten sensitivity. BMJ. 2015 Oct 5;351.
2. Posner EB, Haseeb M. Celiac disease. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441900/
3. Goebel SU. Celiac disease. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/171805-overview#a3
4. Kupfer SS, Jabri B. Celiac disease pathophysiology. Gastrointestinal Endoscopy Clinics of North America. 2012 Oct;22(4).
5. Parzanese I, Qehajaj D, Patrinicola F, et al. Celiac disease: from pathophysiology to treatment. World J Gastrointest Pathophysiol. 2017 May 15;8(2):27.
6. Caio G, Volta U, Sapone A, et al. Celiac disease: a comprehensive current review. BMC Medicine. 2019 Dec;17(1):1-20.
7. Green PH, Lebwohl B, Greywoode R. Celiac disease. Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2015 May 1;135(5):1099-106.

Pendahuluan Penyakit Celiac
Etiologi Penyakit Celiac
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 12 April 2022, 17:59
Anjuran nutrisi untuk pasien penyakit celiac - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO dr. Wiji, Sp.GKIzin bertanya, Dok. Bagaimanakah edukasi/anjuran diet yang baik untuk pasien dengan penyakit celiac? Terima kasih, Dok.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.