Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Fibrilasi Ventrikel general_alomedika 2023-11-01T14:24:53+07:00 2023-11-01T14:24:53+07:00
Fibrilasi Ventrikel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Fibrilasi Ventrikel

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Diagnosis fibrilasi ventrikel atau ventricular fibrillation utamanya dikonfirmasi menggunakan elektrokardiogram (EKG). Pada EKG, fibrilasi ventrikel terlihat sebagai aktivitas listrik yang sangat kacau dan tidak teratur di ventrikel. Pemeriksaan penunjang lain seperti analisis elektrolit dan tes enzim jantung juga dapat diperlukan untuk menilai kemungkinan penyebab dan komplikasi terkait.[1-4]

Anamnesis

Pasien dengan fibrilasi ventrikel akan datang dengan penurunan kesadaran, oleh karena itu, anamnesis kepada pendamping pasien hanya dilakukan setelah pasien dalam keadaan stabil.[1-5,16,17]

Gejala

Anamnesis setelah kegawatdaruratan teratasi ditujukan untuk mengetahui kemungkinan etiologi fibrilasi ventrikel. Pasien dapat mengeluhkan gejala terkait jantung sebelum penurunan kesadaran, misalnya rasa berdebar, nyeri dada, sesak, lemas, hingga pingsan. Pasien juga dapat memiliki keluhan lama, seperti mudah lelah, nyeri dada lama yang hilang timbul, maupun sesak saat beraktivitas.[1-5,16,17]

Riwayat Penyakit

Riwayat penyakit juga perlu menjadi bagian dalam anamnesis pasien fibrilasi ventrikel. Riwayat penyakit terkait jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan penyakit katup jantung pada pasien ataupun keluarga merupakan faktor risiko penting dalam kejadian fibrilasi ventrikel.

Selain itu, riwayat penyakit lainnya yang mungkin mempengaruhi juga perlu dievaluasi. Ini mencakup diabetes, kejang, dan dislipidemia.[1-5,16,17]

Konsumsi Obat

Anamnesis juga perlu menggali riwayat konsumsi obat tertentu yang dapat meningkatkan risiko aritmia jantung. Contoh obat yang mungkin mencetuskan fibrilasi ventrikel adalah haloperidol, amitriptyline, dan hydroxychloroquine.[1-5,16,17]

Pemeriksaan Fisik

Pada onset fibrilasi ventrikel, temuan pemeriksaan fisik biasanya akan menunjukkan pasien mengalami penurunan kesadaran, disertai henti jantung dan henti napas. Pasien fibrilasi ventrikel juga dapat datang dengan penurunan kesadaran mendadak disertai napas agonal. Apabila pasien telah mendapat bantuan hidup lanjut dan perawatan yang memadai, pemeriksaan fisik lanjutan diarahkan untuk menentukan etiologi.

Mengingat mayoritas kasus fibrilasi ventrikel disebabkan oleh adanya suatu penyakit jantung struktural, pemeriksaan fisik lanjutan perlu diarahkan untuk menemukan bukti adanya penyakit jantung yang mendasari. Bruit pada arteri karotis dan penurunan tekanan nadi perifer dapat mengindikasikan adanya penyakit aterosklerosis dan penyakit jantung iskemik.

Distensi vena jugularis, ronki basah halus, gallop, dan edema perifer mungkin ditemukan pada kasus yang disebabkan oleh suatu gagal jantung akut. Auskultasi jantung juga dapat mengungkap adanya murmur jantung seperti pada kasus stenosis aorta dan regurgitasi mitral. Fibrilasi ventrikel yang berkaitan dengan prolaps katup mitral dapat menunjukkan adanya klik midsistolik.[1-5,16,17]

Diagnosis Banding

Dalam kondisi kegawatdaruratan, penting bagi klinisi dalam membedakan berbagai jenis kelainan gambaran elektrokardiografi dengan fibrilasi ventrikel. Selain itu, diagnosis banding penurunan kesadaran mendadak juga perlu dipertimbangkan.

Pulseless Electrical Activity (PEA)

Pulseless electrical activity (PEA) adalah kondisi aktivitas elektrikal jantung yang tidak diikuti dengan aktivitas mekanikal ventrikel. PEA dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan EKG.[1-5,16-23]

Polymorphic Ventricular Tachycardia

Polymorphic ventricular tachycardia merupakan aritmia kompleks lebar yang berasal dari ventrikel dengan variasi morfologi. Polymorphic ventricular tachycardia dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan EKG.[1-5,16-23]

Torsade de Pointes

Torsade de pointes merupakan jenis polymorphic ventricular tachycardia dengan karakteristik waxing and waning pada amplitudo QRS. Torsade de pointes dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan EKG.[1-5,16-23]

Accelerated Idioventricular Rhythm

Accelerated idioventricular rhythm ditandai dengan adanya denyut ventrikel lambat akibat blok pada nodus sinoatrial (SA) dengan kecepatan lebih dari 50 kali per menit. Accelerated idioventricular rhythm dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan EKG.[1-5,16-23]

Supraventricular Tachycardia dengan Aberansi

Supraventricular tachycardia dengan aberansi merupakan aritmia yang berasal dari atau sebelum nodus atrioventrukuler (AV) disertai dengan gambaran left bundle branch block. Supraventricular tachycardia dengan aberansi dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan EKG.[1-5,16-23]

Diseksi Aorta

Diseksi aorta merupakan kondisi akut yang disebabkan oleh robekan pada dinding aorta. Diseksi aorta juga dapat menyebabkan penurunan kesadaran mendadak dan dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan penunjang berupa pencitraan radiologi menggunakan Computed Tomography (CT) atau echocardiography dan EKG yang tidak menunjukkan kelainan elektrofisiologi jantung.[1-5,16-23]

Emboli Paru

Emboli paru terjadi akibat gangguan aliran arteri pulmonalis atau cabangnya karena adanya thrombus dari lokasi lain. Emboli paru juga dapat menyebabkan penurunan kesadaran mendadak dan dapat dibedakan dari fibrilasi ventrikel berdasarkan pemeriksaan penunjang Computed Tomographic Pulmonary Angiography (CTPA) dan EKG yang tidak menunjukkan kelainan elektrofisiologi jantung.[1-5,16-23]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang utama dalam menegakkan diagnosis fibrilasi ventrikel adalah elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan lain seperti pemeriksaan laboratorium dan pencitraan radiologi dapat dilakukan setelah pasien dalam kondisi stabil.

Elektrokardiografi (EKG)

Keberadaan fibrilasi ventrikel hanya dapat diketahui dari pemeriksaan EKG. Dalam kondisi kegawatdaruratan, sadapan EKG dapat dilihat dari monitor. Ciri gambaran fibrilasi ventrikel antara lain gelombang fibrilasi dengan bentuk dan amplitudo yang bervariasi, gelombang P, QRS, dan T tidak dapat teridentifikasi, dan rate terdeteksi pada 150 hingga 500 kali per menit.[1-5,16,17]

EKGFibrilasiVentrikel

Gambar 1. Gambaran EKG Fibrilasi Ventrikel

Pencitraan Jantung Noninvasif

Pencitraan jantung noninvasif penting dalam menilai fungsi miokard, struktur dan fungsi katup, sekaligus penilaian risiko fibrilasi ventrikel pada pasien dengan penyakit jantung kongenital dewasa, kardiomiopati, gagal jantung, dan infark miokard.

Ekokardiografi merupakan modalitas pilihan yang dapat menangkap fraksi ejeksi ventrikel kiri dengan cukup akurat. Sementara itu, computed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat bermanfaat dalam mengevaluasi penyakit jantung struktural seperti miokarditis, kardiomiopati, dan penyakit jantung iskemik, serta memperkirakan fraksi ejeksi, massa dan volume ventrikel kiri, struktur katup, dan anomali arteri koroner.

Pencitraan dengan metode invasif, seperti angiografi koroner melalui kateterisasi, juga diperlukan pada pasien yang diketahui mengalami infark miokard. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui luas dan keparahan dari penyakit arteri koroner yang dialami. Angiografi koroner biasanya langsung diikuti oleh revaskularisasi.[1-5,16,17]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium diperlukan pada pasien yang telah melewati kegawatdaruratan fibrilasi ventrikel untuk menilai faktor risiko dan etiologi penyebab terjadinya fibrilasi ventrikel. Adapun jenis pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan akan ditentukan berdasarkan arah kecurigaan diagnostik.

Pemeriksaan kadar elektrolit, termasuk kalium, kalsium, dan magnesium mungkin diperlukan jika dicurigai fibrilasi ventrikel berkaitan dengan imbalans elektrolit. Pada kasus iskemia miokard, pemeriksaan enzim jantung dapat dilakukan.[1-5,16,17]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Zeppenfeld K, Tfelt-Hansen J, De Riva M, et al. 2022 ESC Guidelines for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: Developed by the task force for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death of the European Society of Cardiology (ESC) Endorsed by the Association for European Paediatric and Congenital Cardiology (AEPC). European heart journal. 2022 Oct 21;43(40):3997-4126.
2. Al-Khatib SM, Stevenson WG, Ackerman MJ, et al. 2017 AHA/ACC/HRS guideline for management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. Journal of the American College of Cardiology. 2018 Oct 2;72(14):e91-220.
3. Ludhwani D, Goyal A, Jagtap M. Ventricular Fibrillation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537120/
4. Goyal SK. Ventricular Fibrillation. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/158712-overview
5. Marill KA. Ventricular Fibrillation in Emergency Medicine. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/760832-overview
16. Panchal AR, Bartos JA, Cabañas JG, et al. Part 3: adult basic and advanced life support: 2020 American Heart Association guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care. Circulation. 2020 Oct 20;142(16_Suppl_2):S366-468.
17. Szabó Z, Ujvárosy D, Ötvös T, et al. Handling of ventricular fibrillation in the emergency setting. Frontiers in pharmacology. 2020 Jan 29;10:1640.
18. Oliver TI, Sadiq U, Grossman SA. Pulseless Electrical Activity. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513349/
19. Foth C, Gangwani MK, Ahmed I, et al. Ventricular Tachycardia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532954/
20. Gangwani MK, Nagalli S. Idioventricular Rhythm. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554520/
21. Patti L, Ashurst JV. Supraventricular Tachycardia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441972/
22. Levy D, Goyal A, Grigorova Y, et al. Aortic Dissection. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441963/
23. Vyas V, Goyal A. Acute Pulmonary Embolism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560551/

Epidemiologi Fibrilasi Ventrikel
Penatalaksanaan Fibrilasi Ventrikel

Artikel Terkait

  • Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
    Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.