Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fibrilasi Ventrikel general_alomedika 2023-11-01T11:44:39+07:00 2023-11-01T11:44:39+07:00
Fibrilasi Ventrikel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fibrilasi Ventrikel

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi fibrilasi ventrikel atau ventricular fibrillation melibatkan gangguan serius dalam aliran listrik jantung. Biasanya, impuls listrik dihasilkan oleh nodus sinoatrial (SA) dan mengalir secara teratur melalui atrium dan ventrikel, memicu kontraksi berirama jantung.

Pada fibrilasi ventrikel, sinyal listrik menjadi sangat tidak teratur dan bercabang-cabang di sepanjang jaringan jantung, menyebabkan kontraksi yang tidak terkoordinasi dan berlebihan di dalam ventrikel. Sebagai hasilnya, ventrikel tidak dapat memompa darah secara efektif, menyebabkan penurunan tekanan darah drastis dan risiko henti jantung.[3-7]

Pembentukan Impuls Abnormal

Pembentukan impuls abnormal dapat menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel. Adapun impuls abnormal dapat berupa increased ectopic automaticity dan triggered activity.

Increased Ectopic Automaticity

Peningkatan otomatisasi ektopik merupakan akibat dari depolarisasi diastolik spontan, di mana kerusakan iskemik pada otot jantung menyebabkan gangguan gradien kalium yang memiliki peran penting dalam mekanisme ini. Pada mekanisme ini, denyut ventrikel prematur (ventricular premature beat) disebabkan oleh fokus ektopik. Fokus ektopik yang menyebabkan denyut prematur ini dapat berada pada bagian manapun dari sistem elektrofisiologi jantung, terutama serabut Purkinje.

Denyut prematur yang diikuti oleh adanya mekanisme reentry menyebabkan terjadinya pemanjangan dari potensial aksi miosit dan heterogenitas repolarisasi ventrikel. Reentry akan menyebabkan denyut prematur ini terjadi berulang sehingga terbentuk fibrilasi pada ventrikel.[3-7]

Triggered Activity

Triggered activity merupakan akibat dari adanya early afterdepolarization (EAD) dan delayed afterdepolarization (DAD). EAD terjadi akibat adanya reaktivasi dini dari kanal kalsium tipe L karena penurunan arus repolarising kalium atau peningkatan arus positif pada intrasel. Stres oksidatif dan hipokalemia memainkan peran penting dalam terjadinya EAD.[3-7]

DAD terbentuk setelah repolarisasi membran miosit akibat kelebihan kalsium intrasel atau adanya peningkatan sensitivitas reseptor ryanodine intrasel. DAD menjadi mekanisme penting pada fibrilasi ventrikel akibat gagal jantung dan toksisitas digoxin.[3-7]

Gangguan pada Konduksi Impuls

Terbentuknya impuls abnormal tidak serta merta menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel. Fibrilasi ventrikel terbentuk oleh adanya impuls abnormal yang terjadi berulang dan secara terus menerus. Pengulangan dan pertahanan dari impuls abnormal ini didasari oleh adanya mekanisme reentry.

Akibat adanya kerusakan struktur anatomi jantung, misalnya terbentuknya jaringan parut, fibrosis, maupun kalsifikasi, impuls abnormal yang terbentuk dihantarkan dengan kecepatan yang menurun pada otot ventrikel. Konduksi yang lebih lambat ini memberikan waktu bagi gelombang depolarisasi untuk berputar dan menyebabkan reexcite pada area yang telah mengalami repolarisasi. Reexcite ini menyebabkan pembentukan impuls abnormal yang berulang dan bertahan, sehingga terjadi fibrilasi pada ventrikel.[3-7]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

3. Ludhwani D, Goyal A, Jagtap M. Ventricular Fibrillation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537120/
4. Goyal SK. Ventricular Fibrillation. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/158712-overview
5. Marill KA. Ventricular Fibrillation in Emergency Medicine. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/760832-overview
6. Aras KK, Kay MW, Efimov IR. Ventricular fibrillation: rotors or foci? Both!. Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology. 2017 Dec;10(12):e006011.
7. Haïssaguerre M, Duchateau J, Dubois R, et al. Idiopathic ventricular fibrillation: role of Purkinje system and microstructural myocardial abnormalities. Clinical Electrophysiology. 2020 Jun 1;6(6):591-608.

Pendahuluan Fibrilasi Ventrikel
Etiologi Fibrilasi Ventrikel

Artikel Terkait

  • Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
    Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.