Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Fibrilasi Ventrikel general_alomedika 2024-04-02T08:49:38+07:00 2024-04-02T08:49:38+07:00
Fibrilasi Ventrikel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Fibrilasi Ventrikel

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan fibrilasi ventrikel atau ventricular fibrillation harus mencakup resusitasi jantung paru dan defibrilasi segera menggunakan alat Automated External Defibrillator (AED) atau defibrilator manual untuk mengembalikan irama jantung normal. Setelah defibrilasi, perawatan lanjutan termasuk intubasi dan ventilasi mekanis mungkin diperlukan untuk memastikan aliran oksigen yang memadai.

Infus intravena diberikan untuk memperbaiki tekanan darah dan mengatasi gangguan elektrolit. Pemberian obat antiaritmia seperti amiodarone juga dapat dipertimbangkan. Selain itu, identifikasi dan pengelolaan faktor pemicu serta pengawasan intensif di unit perawatan intensif (ICU) diperlukan untuk mengoptimalkan prognosis pasien.[1-4]

Manajemen Kegawatdaruratan

Adanya henti jantung dan henti napas akibat fibrilasi ventrikel merupakan kondisi gawat darurat, di mana hal pertama yang perlu dilakukan adalah memulai resusitasi jantung paru. Kompresi dinding dada dilakukan dengan kualitas baik, yaitu sedalam 5 cm dan dengan kecepatan 100-120 kali/menit. Kompresi dan ventilasi dilakukan dengan perbandingan 30:2 pada kondisi advanced airway belum dilakukan.

Sembari kompresi dilakukan, perlu dilakukan pemasangan monitor atau automated external defibrillators (AEDs) untuk mengetahui irama jantung. Fibrilasi ventrikel merupakan irama yang dapat diberikan kejut jantung (shockable rhythm), sehingga kejut jantung dengan energi rekomendasi pabrik pada defibrilator bifasik atau 360 Joule pada defibrilator monofasik perlu segera diberikan. Kejut jantung perlu didahului dan diikuti dengan kompresi dengan jeda minimal.

Setelah kejut jantung pertama, pemasangan akses intravena (IV) atau intraoseus (IO) serta advanced airway perlu dilakukan. Penilaian irama dilakukan setiap 2 menit disertai dengan pemberian epinefrin 1 mg setiap 3-5 menit. Pemberian antiaritmia perlu dilakukan bila setelah kejut jantung ketiga, kondisi fibrilasi ventrikel tidak membaik. Adapun antiaritmia yang dapat diberikan, antara lain:

  • Amiodarone 300 mg bolus IV/IO, diikuti dosis kedua 150 mg bila perlu

  • Lidocaine 1-1,5 mg/kg IV/IO, diikuti dosis kedua 0,5-0,75 mg/kg bila perlu.[1-5,16,17]

Manajemen Kesintasan

Manajemen khusus perlu dilakukan setelah penyintas fibrilasi ventrikel dalam kondisi stabil. Adapun manajemen kesintasan terdiri dari medikamentosa, terapi intervensional, dan terapi suportif.[1-5,16,17]

Medikamentosa

Medikamentosa yang diberikan pada penyintas fibrilasi ventrikel adalah pemberian antiaritmia maupun vasopresor bila diindikasikan. Antiaritmia yang diberikan biasanya melanjutkan obat yang telah diberikan dalam manajemen kegawatdaruratan. Adapun pilihan antiaritmia sebagai rumatan, antara lain:

  • Amiodarone: 0,5-1 mg/menit IV
  • Lidocaine: 1-4 mg/menit IV
  • Propranolol: 80-320 mg/hari per oral atau 160 mg/hari IV

  • Procainamide: inisial 100 mg bolus IV, dapat diulang setelah 5 menit bila perlu, maksimal 750mg (50 mg/menit). Rumatan 2-6 mg/menit
  • Verapamil: 120-480 mg/hari per oral atau 5-10 mg bolus IV, dapat diulang setelah 30 menit.[1-5,16,17]

Terapi Intervensional

Terapi intervensional dapat berupa ablasi radiofrequency (RFA) maupun pemasangan implan cardioverter-defibrillators (ICD).

RFA diindikasikan pada fibrilasi ventrikel dengan penyebab idiopatik, terkait jaringan parut akibat miopati, AV bypass tract, takikardia ventrikular disertai bundle-branch block, tachycardia right ventricular outflow tract (ROVT), dan takikardia ventrikel kiri idiopatik. Pemasangan ICD diindikasikan pada penyintas fibrilasi ventrikel tanpa penyebab reversibel yang jelas.[1-5,16,17]

Terapi Suportif

Penyintas fibrilasi ventrikel perlu dirawat di ruang rawat intensif (ICU) untuk pemantauan ketat mengingat fibrilasi ventrikel memiliki risiko rekurensi tinggi. Selain itu, perawatan intensif bertujuan menjaga kestabilan hemodinamik, di mana penggunaan vasopresor dilakukan sesuai indikasi. Sekitar 24% pasien yang menerima defibrilasi akan mengalami aritmia, terutama AV block.

Komplikasi yang dapat terjadi selama resusitasi, misalnya pneumonia aspirasi, iskemia sistem saraf pusat, dan cedera dinding dada, perlu dinilai untuk mencegah peningkatan morbiditas pasien. Pasien mungkin memerlukan terapi tambahan sesuai etiologi, seperti trombolitik, antidotum, atau dekontaminasi. Hipotermia terapeutik dengan suhu target 32-34° C diketahui meningkatkan luaran neurologis dan kesintasan setelah henti jantung di luar rumah sakit.[1-5,16,17]

Operasi dan Revaskularisasi Koroner

Coronary artery bypass graft (CABG) dan revaskularisasi koroner dapat dipertimbangkan pada pasien pasca fibrilasi ventrikel dan henti jantung mendadak yang terbukti mengalami iskemia miokard.[1-5,16,17]

Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO)

Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) adalah pemberian alat bantu pengganti fungsi jantung dan paru pada pasien dimana fungsi kedua organ tersebut sudah sangat terganggu sehingga tidak dapat terjadi pertukaran gas atau perfusi yang adekuat. Teknik ini bersifat temporer dan dilakukan hanya sampai pilihan penatalaksanaan lain yang lebih definitif sudah memungkinkan.[1-5,16,17]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Zeppenfeld K, Tfelt-Hansen J, De Riva M, et al. 2022 ESC Guidelines for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: Developed by the task force for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death of the European Society of Cardiology (ESC) Endorsed by the Association for European Paediatric and Congenital Cardiology (AEPC). European heart journal. 2022 Oct 21;43(40):3997-4126.
2. Al-Khatib SM, Stevenson WG, Ackerman MJ, et al. 2017 AHA/ACC/HRS guideline for management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. Journal of the American College of Cardiology. 2018 Oct 2;72(14):e91-220.
3. Ludhwani D, Goyal A, Jagtap M. Ventricular Fibrillation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537120/
4. Goyal SK. Ventricular Fibrillation. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/158712-overview
5. Marill KA. Ventricular Fibrillation in Emergency Medicine. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/760832-overview
16. Panchal AR, Bartos JA, Cabañas JG, et al. Part 3: adult basic and advanced life support: 2020 American Heart Association guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care. Circulation. 2020 Oct 20;142(16_Suppl_2):S366-468.
17. Szabó Z, Ujvárosy D, Ötvös T, et al. Handling of ventricular fibrillation in the emergency setting. Frontiers in pharmacology. 2020 Jan 29;10:1640.

Diagnosis Fibrilasi Ventrikel
Prognosis Fibrilasi Ventrikel

Artikel Terkait

  • Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
    Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.