Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Koarktasio Aorta general_alomedika 2023-09-14T15:14:10+07:00 2023-09-14T15:14:10+07:00
Koarktasio Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Koarktasio Aorta

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Diagnosis koarktasio aorta dapat diduga pada pasien dengan hipertensi sistemik terutama pada pasien dengan temuan perbedaan tekanan sistolik yang diukur pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. Tekanan darah sistolik tinggi terukur pada ekstremitas atas (selalu di lengan kanan) sedangkan tekanan darah sistolik normal atau rendah terukur pada ekstremitas bawah (sering kali tungkai kiri). Keterlambatan denyut nadi (pulse delay) radialis-femoralis juga dapat menjadi dugaan diagnosis koarktasio aorta.[13]

Anamnesis

Pada anak dan orang dewasa kondisi koarktasio aorta sering ditemukan secara insidental.

Namun, beberapa gejala yang dapat ditemukan ketika melakukan anamnesis antara lain:

  • Nyeri kepala (karena hipertensi)
  • Gejala gagal jantung seperti dispneu, orthopneu, mudah lelah, dan edema
  • Gejala lainnya yang mungkin dikeluhkan (kaki terasa dingin, kaki lelah, dan klaudikasio intermiten)[1,3]

Gejala koarktasio aorta pada bayi seringkali asimptomatis hingga ductus arteriosus menutup. Gejala koarktasio yang sering ditemukan pada bayi antara lain:

  • Nafsu makan buruk
  • Sesak napas
  • Kebiruan, ekstremitas terasa dingin, dan tanda penurunan perfusi lainnya[4]

Pemeriksaan Fisik

Beberapa temuan pemeriksaan fisik yang mengarah kepada kondisi koarktasio aorta antara lain:

  • Tidak ditemukan tanda hingga kondisi hipertensi menyebabkan kegagalan ventrikel kiri (LV)
  • Tanda pendarahan otak dapat ditemukan namun jarang terjadi
  • Denyut arteri kuat di leher dan suprasternal notch

  • Hipertensi pada lengan, tetapi tekanan darah normal atau rendah pada kaki
  • Pulsasi arteri femoralis tertunda atau lemah
  • Murmur kontinu terdengar superior pada garis tengah di punggung atau di atas dada anterior kiri dapat terdengar. Ketika murmur kontinu ini ditemukan dalam pemeriksaan auskultasi maka temuan ini merupakan petunjuk untuk kondisi koarktasio aorta berat
  • Regurgitasi aorta atau murmur stenosis akibat katup aorta bikuspid terkait mungkin dapat didengar
  • Koarktasio berhubungan dengan sindrom Turner (kelainan kromosom seks [XO]); leher berselaput mungkin ditemukan pada pasien dengan koarktasio aorta[14,15]

Diagnosis Banding

Secara umum diagnosis banding koarktasio aorta merupakan kondisi yang dapat menimbulkan manifestasi gagal jantung atau syok. Diagnosis banding koarktasio aorta dijelaskan lebih detail pada tabel 1.[10,15]

Tabel 1. Diagnosis Banding Koarktasio Aorta

Diagnosis Banding Fitur Klinis Pembeda
Diseksi aorta

  • Nyeri dada mendadak yang membakar dengan radiasi ke belakang, perut, atau leher pada pasien hipertensi
  • Mediastinum melebar pada foto toraks
  • Perbedaan nadi di ekstremitas atas dan bawah
  • Regurgitasi aorta akut dapat ditemukan

Stenosis katup aorta

  • Katup aorta bikuspid kongenital, biasanya asimptomatik hingga usia pertengahan atau tua
  • Denyut nadi karotis yang tertunda dan berkurang
  • S2 terdengar lemah, tidak ada, atau terpecah secara paradoks saat auskultasi jantung

  • Murmur sistolik yang keras, kadang dengan sensasi di sepanjang batas sternum kiri, sering menjalar ke leher; mungkin lebih keras di apeks jantung pada pasien yang lebih tua

Hipertensi esensial

  • Peningkatan tekanan darah tanpa penyebab yang mendasari
  • Pada umumnya bersifat asimptomatis
  • Pada kondisi berat dapat disertai gejala berupa sakit kepala oksipital saat bangun dan pandangan kabur

Kardiomiopati hipertrofik

  • Sering disertai dengan dispnea, nyeri dada, atau sinkop (biasanya pasca-operasi)
  • Temuan pemeriksaan fisik dapat berupa gelombang "a" yang menonjol dalam denyut jugularis, bisferiens nadi karotis, impuls apikal berkelanjutan atau triple, dan S4 keras
  • Murmur sistolik keras di sepanjang batas sternum kiri yang meningkat dengan postur tegak atau manuver Valsava dan berkurang ketika jongkok
  • Regurgitasi mitral sering terjadi

Aneurisma aorta torakalis

  • Sebagian besar tidak bergejala
  • Nyeri punggung atau leher bagian bawah
  • Tekanan pada trakea, kerongkongan, atau vena cava superior dapat menyebabkan dispnea, stridor, atau batuk kasar, disfagia, dan edema di leher dan lengan.
  • Suara serak karena peregangan saraf laringeus rekuren kiri
  • Dapat disertai dengan regurgitasi aorta dengan aneurisma aorta ascenden

Sumber: dr. Rifan, 2020.[10,15]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk koarktasio aorta mencakup berbagai pemeriksaan pencitraan dan pemeriksaan elektrofisiologi jantung (elektrokardiografi). Diagnosis biasanya dikonfirmasi oleh pemeriksaan pencitraan seperti:

  • Ekokardiogram untuk menilai anatomi arcus aorta, gradien tekanan, lesi terkait, hipertrofi dan fungsi ventrikel kiri
  • Magnetic resonance imaging (MRI) umumnya digunakan di pusat-pusat khusus untuk orang dewasa tetapi juga dapat digunakan pada neonatus dan anak-anak untuk mengkonfirmasi diagnosis

  • Rontgen toraks dapat menunjukkan bentukan tulang rusuk, kongesti paru atau kardiomegali[14-16]

Elektrokardiografi dan Rontgen Toraks

EKG biasanya menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri (LVH). Radiografi toraks dapat menunjukkan scalloping bagian inferior dari tulang rusuk (rib notching) karena pembesaran arteri intercostal collateral. Dilatasi arteri subklavia kiri dan dilatasi aorta poststenotik bersamaan dengan pembesaran ventrikel kiri. Daerah koarktasio dan dilatasi poststenotik dari aorta desendens dapat menghasilkan tanda “3” di sepanjang bayangan aorta pada rogent toraks PA (lekukan pada “3” mewakili area koarktasio).[14,15]

EKG pada bayi seringkali normal, dengan kekuatan ventrikel kanan dominan, karena ventrikel kanan berfungsi sebagai ventrikel sistemik selama kehidupan janin. EKG pada anak yang lebih besar sering menunjukkan LVH. Bayi dengan koarktasio aorta dan disfungsi jantung terkait sering mengalami pembesaran jantung dan kongesti vena paru pada foto toraks.[9,16]

Anak-anak yang lebih besar mungkin memiliki ukuran ventrikel kiri normal tetapi menunjukkan tanda "3" (aorta menonjol pada bagian proksimal koarktasio, lekukan pada tingkat koarktasio, dan pelebaran poststenotik.[9,16]

Ekokardiografi

Ekokardiografi dua dimensi dapat secara langsung memvisualisasikan koarktasio, ukuran dan fungsi ventrikel. Aliran warna dan Doppler spektral menunjukkan aliran turbulen pada koarktasio dan dapat memperkirakan kecepatan melintasi obstruksi. aliran runoff diastolik muncul dengan obstruksi yang signifikan. Pada neonatus dengan PDA, pengembangan koarktasio di masa depan tidak dapat dikecualikan, karena penutupan PDA dapat menyempitkan jaringan aorta, menyebabkan koarktasio. Lesi obstruktif jantung kiri lainnya, seperti katup aorta bikuspid atau kelainan mitral, mungkin ditemukan pada pemeriksaan ekokardiografi.[13,15,16]

MRI dan CT-Scan

MRI dapat melokalisasi dan menentukan tingkat penyempitan dengan tingkat keakuratan yang tinggi dan memberikan perkiraan kehadiran aliran kolateral ke aorta distal. Dilatasi aneurisma dapat terlihat, dan evaluasi pasca operasi mungkin perludilakukan. Computed tomography (CT) angiography memberikan definisi anatomi yang sangat baik tetapi tidak dapat memberikan informasi fisiologis apa pun.[13,15,16]

Kateterisasi Jantung

Aortografi diperlukan hanya ketika diagnosis tidak cukup dikonfirmasi secara klinis atau anatomi tidak dapat sepenuhnya didefinisikan secara noninvasif. Penyakit koroner prematur sering terjadi, dan jika dicurigai secara klinis, arteriografi koroner harus dilakukan.[14,16]

Referensi

1. Sadeghpour A, Alizadehasl A, Mahdavi M. Coarctation of the Aorta. In: Sadeghpour A, Kyavar M, Alizadehasl A, editor. Compr. Approach to Adult Congenit. Hear. Dis., London: Springer London; 2014, hal. 289–97. doi:10.1007/978-1-4471-6383-1_38.
3. Torok RD, Campbell MJ, Fleming GA, Hill KD. Coarctation of the Aorta. In: Dieter RS, Dieter Jr. RA, Dieter III RA, editor. Dis. Aorta, Cham: Springer International Publishing; 2019, hal. 111–25. doi:10.1007/978-3-030-11322-3_8.
4. Joshi G, Skinner G, Shebani SO. Presentation of coarctation of the aorta in the neonates and the infant with short and long term implications. Paediatr Child Health (Oxford) 2017;27:83–9.
9. Tanous D, Benson LN, Horlick EM. Coarctation of the aorta: evaluation and management. Curr Opin Cardiol 2009;24:509–15. doi:10.1097/HCO.0b013e328330cc22.
10. Friedewald VE. Coarctation of Aorta. Clin. Guid. to Cardiovasc. Dis., London: Springer London; 2016, hal. 565–76. doi:10.1007/978-1-4471-7293-2_41.
13. Sabanayagam A, Harris IS. Congenital Heart Disease in Adults. In: Crawford MH, editor. Curr. Diagnosis Treat. Cardiol. 5e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2017.
14. Bashore TM, Granger CB, Jackson KP, Patel MR. Coarctation of the Aorta. In: Papadakis MA, McPhee SJ, Rabow MW, editor. Curr. Med. Diagnosis Treat. 2020, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2020.
15. Papadakis MA, McPhee SJ, Bernstein J. Coarctation of the Aorta. Quick Med. Diagnosis Treat. 2020, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2020.
16. Jone P-N, Kim JS, Alvensleben J von, Burkett D. Cardiovascular Diseases. In: Hay Jr. WW, Levin MJ, Abzug MJ, Bunik M, editor. Curr. Diagnosis Treat. Pediatr. 25e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2020.

Epidemiologi Koarktasio Aorta
Penatalaksanaan Koarktasio Aorta

Artikel Terkait

  • Red Flag Edema Perifer
    Red Flag Edema Perifer
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
  • Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.