Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Perikarditis general_alomedika 2023-09-14T11:35:41+07:00 2023-09-14T11:35:41+07:00
Perikarditis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Perikarditis

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Patofisiologi perikarditis melibatkan inflamasi pada perikardium. Perikardium adalah kantung fibroelastis yang melingkupi jantung dan mengandung sedikit cairan untuk mengurangi gesekan saat kontraksi jantung.

Lapisan viseral melindungi epikardium dan menerima persarafan dari cabang simpatikus yang membawa sinyal nyeri ke seluruh jantung, serta saraf vagus yang dapat memicu refleks vagal pada perikarditis akut. Sementara itu, lapisan parietal menerima persarafan dari cabang somatosensorik nervus frenikus yang dapat menyebabkan nyeri menyebar ke bahu.

Di antara lapisan viseral dan parietal, terdapat rongga yang biasanya berisi 15-50 ml cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas untuk gerakan jantung, mencegah gerakan berlebihan, dan mengamankan jantung di mediastinum.[1-3]

Fungsi Perikardium

Perikardium berfungsi menjaga efisiensi jantung dengan membatasi dilatasi jantung akut, menjaga komplians ventrikel dengan mempertahankan kurva Starling, dan mendistribusikan gaya hidrostatik. Selain itu, perikardium menciptakan ruang tertutup dengan tekanan di bawah atmosfer yang membantu pengisian atrium dan menurunkan tekanan transmural jantung.[4]

Perikardium juga berfungsi sebagai membran yang melindungi jantung dengan mengurangi gesekan eksternal dan berperan sebagai penghalang terhadap penyebaran infeksi dan keganasan. Terakhir, melalui fungsinya sebagai ligamen, perikardium secara anatomi menjaga posisi jantung pada rongga dada (mediastinum).[1,4]

Infeksi pada Perikardium

Ketika perikardium mengalami inflamasi akut, terdapat infiltrasi dari leukosit polimorfonuklear dan vaskularisasi perikardium. Seringkali, terjadi reaksi fibrinosa dengan eksudat dan adhesi pada perikardium. Pada perikarditis rekuren, sistem imun bawaan atau nonspesifik lebih berperan dalam patogenesis.[4]

Oleh karena lapisan perikardium parietal yang memiliki inervasi lebih banyak, proses inflamasi akibat dari infeksi, autoimun, atau trauma dapat menyebabkan nyeri dada retrosternal yang berat. Hal ini menjelaskan mengapa mayoritas pasien perikarditis (>90%) mengeluhkan nyeri dada. Dalam penyembuhan perikarditis, rongga perikardium dapat menghilang akibat adhesi antara lapisan viseral dan parietal serta kalsifikasi yang dapat bersifat fokal maupun ekstensif.[1,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Njoto MIPH MHM

Referensi

1. Dababneh E, Siddique MS. Pericarditis. StatPearls, 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431080/
2. Chiabrando JG, Bonaventura A, Vecchi é A, Wohlford GF, Mauro AG, Jordan JH, et al. Management of Acute and Recurrent Pericarditis. J. Am. Coll. Cardiol. 2020;75:76–92.
3. Ismail TF. Acute pericarditis: Update on diagnosis and management. Clin. Med. 2020;20:48–51.
4. Spangler S. Acute Pericarditis: Practice Essentials, Background, Anatomy. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/156951-overview
5. Hoit BD. Pathophysiology of the Pericardium. Prog. Cardiovasc. Dis. 2017;59:341–8.

Pendahuluan Perikarditis
Etiologi Perikarditis

Artikel Terkait

  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
    Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
Diskusi Terkait
dr. Wiji Hastuti
Dibalas 30 September 2018, 11:55
Apakah pasien pericarditis boleh diberi ISDN, clopidogrel, dan aspirin?
Oleh: dr. Wiji Hastuti
2 Balasan
dok, konsul pasien pria 20 tahun, keluhan nyeri dada kiri tembus belakang, keringat dingin, VAS:8. TD 120/80, nadi : 90 kali, RR : 26 kali, T : 36,7....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.