Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Frozen Shoulder general_alomedika 2022-03-23T08:56:23+07:00 2022-03-23T08:56:23+07:00
Frozen Shoulder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Frozen Shoulder

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Hingga kini belum ada konsensus untuk penatalaksanaan frozen shoulder atau adhesive capsulitis. Secara umum, penatalaksanaan konservatif dapat memperbaiki gejala pada kebanyakan kasus. Jika gejala tidak mengalami perbaikan dan pasien terus mengalami disabilitas fungsional setelah 10-12 bulan terapi konservatif, terapi pembedahan perlu dipertimbangkan.[3-5]

Ketika pasien baru didiagnosis, keluhan nyeri paling menonjol. Analgesik dapat diberikan pada tahap ini, disertai dengan injeksi glukokortikoid intraartikular untuk gejala sedang hingga berat.

Pada 2-3 bulan berikutnya, istirahatkan bahu dan minta pasien melakukan latihan rentang gerak lembut untuk sendi glenohumeral (dilakukan hanya jika tidak menyebabkan ketidaknyamanan). Injeksi glukokortikoid intraartikular tetap dapat diberikan untuk gejala sedang hingga berat setiap 3-4 minggu.

Selanjutnya, lakukan penilaian rentang gerak dan nyeri secara berkala setiap 2-3 bulan. Beri pasien program latihan di rumah. Jika perlu, libatkan ahli terapi fisik untuk membantu pasien.

Apabila setelah 10-12 bulan tidak ada perbaikan atau pembatasan gerak yang parah berlanjut, lakukan rujukan ke bedah ortopedi. Jika ada perbaikan yang signifikan, lanjutkan dengan terapi latihan.[17]

Terapi Konservatif

Terapi konservatif mencakup pemberian obat oral, fisioterapi, injeksi steroid, dan hidrodilatasi. Terapi konservatif umumnya memperbaiki gejala pada 90% pasien frozen shoulder.

Pemilihan terapi perlu menyesuaikan keluhan yang dialami pasien. Pada awal penyakit, nyeri merupakan keluhan yang paling menonjol, sehingga injeksi steroid dapat memberikan perbaikan keluhan nyeri yang tepat. Ketika pasien sudah mengalami fase frozen, dimana nyeri mulai mereda dan gangguan lingkup gerak lebih menonjol, maka terapi harus berfokus pada perbaikan lingkup gerak. Kemudian, ketika nyeri dan lingkup gerak sudah membaik secara bertahap, maka terapi difokuskan pada rehabilitasi dan adaptasi gerakan skapula.[3-5]

Obat Antiinflamasi Nonsteroid Oral

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan analgesik yang paling sering diresepkan untuk mengurangi keluhan nyeri pada frozen shoulder. Kenyataannya belum ada bukti kuat efikasi OAINS mengurangi keluhan nyeri frozen shoulder. OAINS juga hanya bersifat simtomatik, tidak mempengaruhi patomekanisme penyakit. Contoh OAINS yang dapat digunakan adalah diklofenak, meloxicam, ataupun asam mefenamat.[3]

Steroid

Penggunaan steroid pada pasien frozen shoulder bisa melalui dua sediaan. Pertama melalui oral, sediaan ini terbukti mengurangi keluhan, seperti memperbaiki lingkup gerak sendi, tetapi hanya dalam jangka pendek. Steroid oral yang dapat digunakan adalah prednison 30 mg per hari, digunakan tidak lebih dari enam minggu.[3,5]

Cara pemberian steroid yang kedua adalah melalui injeksi intraartikuler. Metode ini terbukti memperbaiki lingkup gerak sendi dan mengurangi nyeri dengan awitan yang cepat. Pilihan steroid yang dapat digunakan adalah injeksi triamcinolone 40 mg atau methylprednisolone 40 mg, digunakan sebagai injeksi tunggal.

Mengingat potensi efek samping glukokortikoid oral, pengobatan rutin dengan sediaan oral tidak dianjurkan, terutama dengan peningkatan bukti efikasi injeksi intraartikuler.[5,17,24,25]

Rehabilitasi Fisik

Walaupun bukti ilmiahnya tidak kuat, rehabilitasi fisik merupakan pilihan terapi yang paling sering disarankan untuk pasien frozen shoulder. Rehabilitasi fisik berupa beberapa latihan yang harus dilakukan dengan prinsip dimulai perlahan, jangan dipaksakan, dan biarkan nyeri sebagai standar untuk peningkatan intensitas latihan.

Latihan diawali dengan latihan mobilisasi bahu berupa gerakan abduksi, eksternal rotasi, internal rotasi, dan gabungan abduksi dan eksternal rotasi. Jika sudah mampu melakukan latihan tersebut tanpa keluhan nyeri, intensitasnya bisa ditingkatkan menjadi latihan menggunakan resistance band untuk melatih kekuatan dengan gerakan abduksi-adduksi, fleksi-ekstensi, dan seating eksternal rotasi.[2]

Platelet Rich Plasma

Injeksi intraartikular platelet rich plasma (PRP) juga merupakan terapi yang dikembangkan untuk mengatasi frozen shoulder. Injeksi tunggal intraartikular PRP terbukti mampu mengurangi keluhan nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi lebih lama dibandingkan injeksi intraartikular steroid. PRP dilaporkan efektif mengurangi keluhan frozen shoulder sampai 12 minggu.[21]

Hidrodilatasi

Dalam modalitas pengobatan ini, sendi disuntik dengan salin dan steroid untuk melebarkan kapsul glenohumeral. Hidrodilatasi telah terbukti mengurangi rasa sakit, meningkatkan lingkup gerak sendi, dan fungsi dalam jangka pendek. Bukti ilmiah saat ini tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan perbaikan klinis ketika membandingkan hidrodilatasi dengan injeksi steroid intraartikular.[1]

Terapi Pembedahan

Terapi pembedahan biasanya dianjurkan jika setelah 10-12 bulan terapi konservatif tidak menunjukkan perbaikan klinis yang signifikan. Terapi pembedahan bisa berupa manipulasi di bawah anestesi umum, yang dilakukan untuk merusak adhesi yang telah terjadi. Teknik ini tidak disarankan pada pasien orang yang berisiko fraktur humerus.[2,3]

Pilihan terapi pembedahan lain adalah release kapsul glenohumeral melalui artroskopi. Teknik artroskopi ini biasanya menggunakan perangkat frekuensi radio bipolar untuk melakukan pelepasan kapsul glenohumeral. Modalitas ini juga memungkinkan konfirmasi visual diagnosis, serta dapat sekaligus mengobati penyakit intraartikular dan subakromial yang mungkin berkontribusi sebagai penyebab utama frozen shoulder.[3,17]

Rehabilitasi Pasca Pembedahan

Rehabilitasi pascaoperasi adalah poin yang sangat penting dalam perawatan bedah. Jika memungkinkan, rehabilitasi dimulai sesegera mungkin untuk mempertahankan perolehan gerakan yang dicapai intraoperatif. Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan kateter interskalen kontinu untuk infus anestesi pada periode awal pasca operasi untuk meningkatkan efek pereda nyeri dan kepuasan pasien.

Arm sling hanya digunakan untuk kenyamanan selama beberapa hari setelah operasi dan sebaiknya tidak dilanjutkan hingga 1 minggu. Pasien dianjurkan untuk tidak tidur dengan memakai arm sling. Minta pasien melakukan peregangan di rumah sebanyak tiga kali sehari.[3]

Referensi

1. St Angelo JM, Fabiano SE. Adhesive Capsulitis. [Updated 2021 May 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532955/
2. Ramirez J. Adhesive capsulitis: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2019;99(5):297–300.
3. Cho CH, Bae KC, Kim DH. Treatment Strategy for Frozen Shoulder. Clin Orthop Surg. 2019;11(3):249-257. doi:10.4055/cios.2019.11.3.249
4. Chan HBY, Pua PY, How CH. Physical therapy in the management of frozen shoulder. Singapore Med J. 2017 Dec;58(12):685-689. doi: 10.11622/smedj.2017107. PMID: 29242941; PMCID: PMC5917053.
5. Pandey V, Madi S. Clinical Guidelines in the Management of Frozen Shoulder: An Update!. Indian J Orthop. 2021;55(2):299-309. Published 2021 Feb 1. doi:10.1007/s43465-021-00351-3
17. Prestgaard TA. Frozen shoulder (adhesive capsulitis). Uptodate. 2021.
24. Challoumas D, Biddle M, McLean M, Millar NL. Comparison of Treatments for Frozen Shoulder: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA Netw Open 2020; 3:e2029581.
25. Kitridis D, Tsikopoulos K, Bisbinas I, et al. Efficacy of Pharmacological Therapies for Adhesive Capsulitis of the Shoulder: A Systematic Review and Network Meta-analysis. Am J Sports Med 2019; 47:3552.

Diagnosis Frozen Shoulder
Prognosis Frozen Shoulder

Artikel Terkait

  • Penggunaan Platelet Rich Plasma Pada Kasus Adhesive Capsulitis
    Penggunaan Platelet Rich Plasma Pada Kasus Adhesive Capsulitis
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 07 Maret 2024, 09:05
Frozen Shoulder Berkaitan dengan Diabetes Mellitus - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,Banyak studi telah menunjukkan tingginya prevalensi gangguan bahu (frozen shoulder) pada pasien diabetes melitus. Bahkan, meta analisis tahun 2016...
Anonymous
Dibalas 25 Oktober 2022, 14:19
Rehabilitasi untuk pasien frozen shoulder - Rehabilitasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ananda, Sp.KFRMohon bertanya, Dok. Rehabilitasi seperti apakah yang paling baik untuk pasien frozen shoulder? dan kira-kira pasien perlu menjalani...
Anonymous
Dibalas 29 Juni 2022, 10:53
Terapi frozen shoulders pada pasien hamil trimester akhir - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Fitriana, Sp. KFR (K), saya ingin bertanya pada pasien hamil trimester akhir yang mengalami frozen shoulder apakah jenis terapi rehabilitisasi yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.