Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Cedera Tersengat Listrik general_alomedika 2022-04-07T12:23:56+07:00 2022-04-07T12:23:56+07:00
Cedera Tersengat Listrik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Cedera Tersengat Listrik

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Patofisiologi pada cedera tersengat listrik terjadi akibat adanya kontak sumber listrik dengan tubuh. Paparan terhadap sumber listrik dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Cedera tersengat listrik terbagi menjadi dua, yaitu akibat tegangan rendah dan tegangan tinggi.

Faktor-faktor Keparahan Cedera Tersengat Listrik

Listrik dihasilkan oleh pergerakan elektron menuruni gradien dari potensial tinggi ke rendah. Arus (I), diukur dalam ampere (A), dan didefinisikan sebagai jumlah energi yang bergerak menuruni gradien. Resistansi (R) adalah kemampuan suatu material menurunkan jumlah aliran listrik yang mengalir di dalamnya, diukur dalam satuan ohms.[2-4]

Cedera tersengat listrik dibagi menjadi cedera akibat voltase atau tegangan tinggi, yaitu 1000 Volt (V) atau lebih, dan tegangan rendah, yaitu kurang dari 1000 V. Semakin tinggi voltase penyebab cedera, maka potensi cedera dan kematian juga bertambah.[2-4]

Selain itu, jenis arus, misalnya arus bolak-balik/alternating current (AC) atau arus searah/direct current (DC). Alat-alat elektronik rumah tangga merupakan sumber AC, sedangkan DC dapat ditemukan pada baterai, jalur kereta api, automobile electrical systems, dan petir. Cedera akibat tegangan rendah AC dapat menyebabkan henti jantung mendadak, aritmia, dan kejang.[2-4]

Mekanisme Sengatan Arus Listrik

Mekanisme cedera tersengat listrik tergantung pada jaringan yang mengalami cedera. Secara umum, jaringan tubuh yang memiliki kandungan cairan dan elektrolit lebih banyak atau memiliki resistansi rendah, dapat menghantarkan listrik dengan lebih baik. Tangan dan kepala merupakan bagian tubuh yang paling sering sebagai jalur masuk dari sengatan arus listrik. Luka keluar paling sering terjadi pada kaki.[3,5]

Jaringan kulit merupakan jaringan yang memiliki tingkat resistansi yang tinggi terhadap sumber listrik. Resistansi kulit meningkat pada kulit yang lebih tebal, lebih kering, dan ada keratinisasi. Resistansi kulit yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada kulit yang jelas terlihat, misalnya berupa luka bakar, tetapi mengurangi kerusakan organ dalam.[2]

Pada kulit dengan resistansi lebih rendah, cedera pada kulit mungkin tidak jelas terlihat. Namun, dapat terjadi kerusakan parah pada organ dalam. Tulang merupakan jaringan yang paling tahan terhadap arus listrik. Jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot memiliki resistansi yang rendah terhadap arus listrik, sehingga menjadi konduktor yang sangat baik.[2]

Cedera pada tubuh akibat tersengat listrik dapat terjadi karena 3 hal. Pertama, aliran listrik merusak jaringan tubuh secara langsung. Kedua, adanya perubahan energi listrik menjadi energi panas dan menyebabkan luka bakar yang dalam maupun superfisial. Terakhir, terjadi trauma tumpul mekanik akibat tersambar petir, kontraksi otot, atau akibat terlempar jauh setelah tersengat listrik.[5]

Referensi

2. Zemaitis MR, Foris LA, Lopez RA, Huecker MR. Electrical injuries. StatPearls, 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448087/.
3. Gentges J dan Schieche C. Electrical injuries in the emergency department: an evidence-based review. Emerg Med Pract. 2018;20(11):1-20.
4. Emergency Care Institute. Electrical injuries. Emergency Care Institute, 2021. https://aci.health.nsw.gov.au/networks/eci/clinical/clinical-tools/environmental-health/electrical-injuries.
5. Daley BJ, Gallegos JJ, Goicolea JFA, Mallat AFM. Electrical injury. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/433682-overview#a1.

Pendahuluan Cedera Tersengat Lis...
Etiologi Cedera Tersengat Listrik

Artikel Terkait

  • Penanganan Awal Cedera Tersengat Listrik
    Penanganan Awal Cedera Tersengat Listrik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Oktober 2022, 13:38
Adakah literatur yang membuktikan dampak sutet bagi kesehatan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat pagi TS, apakah ada literatur yang membuktikan dampak sutet bagi kesehatan dan brp jarak aman nya? Terimakasih.
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 September 2022, 09:01
Penanganan Awal Cedera Tersengat Listrik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Penanganan awal cedera akibat tersengat listrik harus cepat dan tepat, termasuk tata laksana sebelum masuk rumah sakit dan tata laksana di unit...
Anonymous
Dibalas 22 Mei 2022, 20:52
Pasien anak perempuan usia 14 tahun tersengat aliran listrik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter,Saya ada pasien di puskesmas, anak perempuan usia 14 tahun tersengat aliran listrik. Pasien datang dalam keadaan lemas dan kejang di tangan kanan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.