Edukasi dan Promosi Kesehatan Gigitan Serangga
Pasien perlu mendapat edukasi tentang perjalanan penyakit, langkah penatalaksanaan, serta promosi kesehatan terkait upaya pencegahan gigitan serangga.
Edukasi Pasien
Dokter dapat memberi edukasi pada pasien bahwa gigitan serangga dapat sembuh sempurna dalam 5–10 hari. Pasien perlu diedukasi untuk melakukan tindakan suportif yaitu kompres dingin, memberikan kalamin losion, dan memposisikan area yang mengalami gigitan lebih tinggi daripada posisi tubuh. Hindari menggaruk area yang gatal karena dapat menimbulkan infeksi sekunder. Pasien dan keluarga juga perlu dijelaskan tentang cara mencegah gigitan serangga.[5,6,8,9]
Pasien perlu diberitahu untuk mengamati apakah terjadi perluasan reaksi lokal pada area gigitan. Pasien dianjurkan kembali ke dokter apabila terdapat perluasan reaksi lokal, mengalami demam atau nyeri hebat, dan mengalami tanda-tanda infeksi sekunder, seperti keluar nanah atau pembengkakan berisi nanah (abses) pada area gigitan. Pasien juga perlu diberitahu bahwa pada beberapa kasus, dapat terjadi reaksi tipe lambat yang bisa muncul sampai dengan 14 hari setelah gigitan beserta tanda-tandanya.[2,4,9]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Gigitan serangga dapat terjadi di mana saja dan cukup sulit untuk dihindari. Namun, hal ini dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah berikut:
Pakaian Pelindung
Menggunakan pakaian pelindung atau setelan lengan panjang saat beraktivitas di luar rumah dapat meminimalkan area kulit yang dapat dijangkau oleh serangga. Gigitan serangga diketahui tidak dapat menembus kain pakaian. Pilihlah pakaian yang berwarna terang karena serangga, terutama nyamuk, lebih tertarik pada permukaan berwarna gelap. Namun, hindari pakaian terang dengan motif bunga atau dedaunan. Gunakan sepatu pelindung dan sarung tangan ketika bekerja pada area yang memiliki risiko tinggi paparan terhadap serangga, misalnya di perkebunan.[2,5]
Insect Repellent
Penangkal serangga atau insect repellent topikal terbukti efektif untuk mencegah gigitan serangga. Diethyltoluamide (DEET) 20–50% merupakan zat aktif yang terbukti paling efektif untuk menangkal serangga. Alternatif lainnya adalah picaridin 20%, p-Methane-3,8-diol (PMD) 30%, ethyl butylacetylaminopropionate (IR3535) 20%. Beberapa bahan alami seperti lemon eucalyptus dan citronella juga memiliki efek menangkal serangga.
Penggunaan penangkal serangga berbahan dasar kimia harus dilakukan secara hati-hati karena dapat menimbulkan toksisitas. Penggunaan penangkal serangga berbahan dasar alami memang diketahui lebih aman, tetapi durasi proteksinya lebih singkat.[1,5,9,12]
Kebersihan Lingkungan dan Proteksi Mekanis
Kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan serangga. Upaya sederhana yang sangat bermanfaat adalah membersihkan karpet, sofa, atau furnitur lain yang berbahan kain untuk menghilangkan tungau beserta telur dan larvanya.
Kebersihan hewan peliharaan di rumah juga perlu diperhatikan dengan membersihkan kandang, alas tidur, dan benda lain yang digunakan oleh hewan tersebut. Penyemprotan insektisida dapat dilakukan pada lingkungan yang menjadi tempat pertumbuhan serangga.
Beberapa upaya proteksi secara mekanis adalah dengan memasang kawat penyaring pada pintu dan jendela serta menggunakan kelambu di tempat tidur untuk mengurangi kemungkinan masuknya serangga ke dalam rumah.[5,11]