Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Penyakit Kawasaki general_alomedika 2023-08-21T09:16:24+07:00 2023-08-21T09:16:24+07:00
Penyakit Kawasaki
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Penyakit Kawasaki

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Etiologi penyakit Kawasaki diduga berhubungan dengan infeksi patogen, terutama virus, pada mereka yang secara genetik rentan. Hal ini menyebabkan perubahan patologis, seperti aneurisma arteri koroner, karena respon imun berlebihan terhadap patogen tersebut.

Meski demikian, etiologi penyakit kawasaki belum dapat diketahui dengan pasti. Produksi abnormal tumor necrosis factor (TNF-α), interleukin-6, dan sitokin inflamasi lainnya diduga meningkatkan interaksi sel leukosit-endotel sehingga terjadi kerusakan.[6,8]

Etiologi

Etiologi penyakit Kawasaki diduga berhubungan dengan infeksi pada individu dengan polimorfisme genetik tertentu, sehingga rentan mengalami disregulasi sistem imun.

Infeksi

Hingga saat ini, belum ada suatu patogen tunggal yang dipastikan menyebabkan penyakit Kawasaki. Beberapa studi ada yang mengaitkan penyakit Kawasaki dengan infeksi virus Epstein-Barr dan rotavirus.

Teori lain menyebutkan bahwa vaskulitis pada penyakit Kawasaki disebabkan oleh antigen atau superantigen menginisiasi respons imun terhadap sel endotel. Superantigen tersebut diduga dihasilkan oleh beberapa bakteri, terutama strain tertentu dari Staphylococcus sp dan Streptococcus sp.[5]

Imunologi

Pada sebagian pasien, ditemukan adanya faktor humoral, termasuk antibodi sel antiendotel, kompleks imun yang bersirkulasi, dan antibodi sitoplasma antineutrofil (ANCA) yang berpengaruh pada perkembangan penyakit Kawasaki.[5]

Selain itu, terdapat studi yang menunjukkan keterlibatan sel B dalam patogenesis penyakit Kawasaki. Hal ini dibuktikan dengan studi asosiasi genome yang menunjukkan adanya single nucleotide polymorphism (SNP) pada limfoid B tirosin kinase dan gen CD40. Ada pula data ilmiah yang mengindikasikan adanya hubungan antara regulasi aktivasi sel T dengan tingkat kerawanan dan keparahan penyakit Kawasaki.[9–11]

Genetik

Beberapa studi menghubungkan penyakit Kawasaki dengan berbagai marker genetik. Adanya polimorfisme FCGR3A pada reseptor IIIa milik IgG, temuan serotipe HLA-B51 dan HLA-Bw22j2, serta reseptor kemokin kluster gen CCR2-CCR5 diduga memiliki peran dalam kerentanan individu dengan penyakit Kawasaki.

Bukti-bukti yang ada mendukung adanya pengaruh genetik yang kuat pada perkembangan penyakit Kawasaki. Insidensi penyakit ini dilaporkan lebih tinggi pada populasi Asia dan lebih rendah pada populasi Kaukasia. Dalam satu studi di Jepang, concordance untuk penyakit Kawasaki adalah 13,3% pada kembar dizigot dan 14,1% pada kembar monozigot.[12,23]

Faktor Risiko

Faktor risiko penyakit Kawasaki adalah anak berusia <5 tahun dan ras Asia, khususnya keturunan Jepang. Akan tetapi, penyakit Kawasaki lebih jarang ditemukan pada bayi usia <4 bulan. Hal ini diduga berhubungan dengan proteksi antibodi maternal.

Jenis kelamin laki-laki juga dilaporkan lebih berisiko mengalami penyakit Kawasaki daripada perempuan, terutama penyakit Kawasaki yang disertai komplikasi serius dan kematian.

Adanya riwayat keluarga dengan penyakit Kawasaki juga diduga merupakan faktor risiko. Anak dengan saudara kandung yang mengalami penyakit Kawasaki lebih berisiko 10–20 kali lipat mengalami penyakit Kawasaki.[9–12,23]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

5. Son MB, Sundel RP. Kawasaki Disease. Textbook of Pediatric Rheumatology. 2016;467-483.e6. doi:10.1016/B978-0-323-24145-8.00035-1
6. Rife E, Gedalia A. Kawasaki Disease: an Update. Curr Rheumatol Rep. 2020 Sep 13;22(10):75. doi: 10.1007/s11926-020-00941-4. PMID: 32924089; PMCID: PMC7487199.
8. Rowley AH, Shulman ST. The Epidemiology and Pathogenesis of Kawasaki Disease. Front Pediatr. 2018;6:374. Published 2018 Dec 11. doi:10.3389/fped.2018.00374
9. Chang CJ, Kuo HC, Chang JS, Lee JK, Tsai FJ, et al; International Kawasaki Disease Genetics Consortium; Korean Kawasaki Disease Genetics Consortium; Taiwan Kawasaki Disease Genetics Consortium, Chen YT, Chen CH, Wu JY, Lee YC. Replication and meta-analysis of GWAS identified susceptibility loci in Kawasaki disease confirm the importance of B lymphoid tyrosine kinase (BLK) in disease susceptibility. PLoS One. 2013 Aug 30;8(8):e72037. doi: 10.1371/journal.pone.0072037. PMID: 24023612; PMCID: PMC3758326.
10. Lee YC, Kuo HC, Chang JS, et al. Two new susceptibility loci for Kawasaki disease identified through genome-wide association analysis. Nat Genet, 2012. 44, 522–525. https://doi.org/10.1038/ng.2227.
11. Zhu F, Ang JY. 2021 Update on the Clinical Management and Diagnosis of Kawasaki Disease. Curr Infect Dis Rep. 2021;23(3):3. doi: 10.1007/s11908-021-00746-1. Epub 2021 Feb 6. PMID: 35194409; PMCID: PMC8851597.
12. Sundel RP. Kawasaki disease. Rheum Dis Clin North Am. 2015;41(1):63-73, viii. doi: 10.1016/j.rdc.2014.09.010. PMID: 25399940
23. Owens AM, Plewa MC. Kawasaki Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537163/

Patofisiologi Penyakit Kawasaki
Epidemiologi Penyakit Kawasaki

Artikel Terkait

  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
Diskusi Terkait
dr.Michy anggun Malvika
Dibalas 23 Desember 2019, 08:46
Timbulnya ruam yang gatal di lidah dan tonsil disertai demam pada anak usia 4 tahun
Oleh: dr.Michy anggun Malvika
4 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Sy dapat pasien anak 4 tahun datang dengan keluhan lidah dan tonsil muncul ruam gatal seperti pada gambar sejak 1 hari yang lalu....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.