Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Rakitis general_alomedika 2024-03-13T10:16:34+07:00 2024-03-13T10:16:34+07:00
Rakitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Rakitis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi rakitis atau rickets bermula dari mineralisasi tulang yang abnormal, karena terdapat gangguan pada metabolisme kalsium, fosfor, dan vitamin D. Sedangkan mikronutrien tersebut diperlukan untuk pembentukan tulang.[3,5,8]

Rakitis Akibat Defisiensi Vitamin D

Vitamin D berperan utama dalam metabolisme mineral dan pertumbuhan tulang. Defisiensi vitamin D menyebabkan penyerapan kalsium dan fosfor terganggu, sehingga menyebabkan hipokalsemia dan hipofosfatemia. Pada kelompok ini, skrining vitamin D mungkin diperlukan. Hipokalsemia menyebabkan peningkatan pelepasan hormone paratiroid, sehingga terjadi fosfaturia dan kadar fosfat serum rendah.[3,5,8,12]

Fosfat serum rendah akan menghambat apoptosis kondrosit, sehingga akumulasi kondrosit hipertrofi. Pada akhirnya, pertumbuhan abnormal terjadi pada lempeng epifisis tulang rawan. Dalam proses ini, ada pembentukan jaringan osteosit tidak termineralisasi ,atau mineralisasi tulang yang abnormal. Mineralisasi tulang abnormal pada lempeng tulang akan menyebabkan beberapa gangguan tulang, termasuk rakitis dan osteomalasia.[3,5,8,12]

Metabolisme Vitamin D

Vitamin D disintesis di kulit setelah terpapar sinar matahari, atau radiasi ultraviolet B (UVB). UVB memiliki panjang gelombang 290−320 nanometer (nm). Sementara itu, sumber vitamin D dapat diperoleh dari makanan, seperti minyak zaitun, ikan, kuning telur. Jika vitamin D berasal dari makanan tidak mencukupi, suplementasi atau fortifikasi tambahan dapat ditambahkan.[3,12-13]

Suplementasi vitamin D tersedia dalam dua bentuk, yakni vitamin D2 (ergocalciferol) dan vitamin D3 (cholecalciferol).  Vitamin D dicerna dan masuk ke dalam kilomikron, kemudian diserap ke dalam sistem limfatik dan darah vena.[3,12,13]

Vitamin D yang berasal dari kulit atau makanan bersifat inert secara biologis dan membutuhkan hidroksilasi pertama di hati oleh vitamin D-25-hidroksilase (25-OHase), menjadi 25(OH)D. Di ginjal, 25(OH)D dihidroksilasi lebih lanjut oleh 25(OH)D-1-OHase (CYP27B1) menjadi vitamin D bentuk 1,25(OH)2D yang aktif secara biologis. Bentuk 1,25(OH)2D ini akan merangsang penyerapan kalsium usus.[3,5,12,13]

Metabolisme Fosfat

Vitamin D berikatan dengan protein pengikat vitamin D, dan diangkut ke hati untuk hidroksilasi dan diubah oleh 25-hidroksilase menjadi calcidiol. Calcidiol dikenal juga sebagai hydroxyl-cholecalciferol, 25-hidroksivitamin, atau kalsifediol. Calcidiol kemudian akan diserap di tubulus proksimal ginjal melalui reseptor endositik megalin dan kubilin 12, kemudian dihidroksilasi oleh enzim 1 alfa-hidroksilase untuk membentuk metabolit aktif vitamin D yang disebut calcitriol.[2,3,8]

Calcitriol, dikenal sebagai 1,25-dihidroksivitamin D, bekerja pada reseptor vitamin D di sel usus untuk meningkatkan penyerapan kalsium. Kalsium serum yang rendah merangsang sekresi hormon paratiroid. Dalam jangka panjang, hiperparatiroidisme sekunder ini menghasilkan internalisasi protein cotransporter fosfat yang bergantung pada natrium di tubulus ginjal. Selanjutnya, menyebabkan kehilangan fosfat ginjal sehingga terjadi hipofosfatemia.[2,3,8]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

2. Chanchlani R, Nemer P, Sinha R, et al. An Overview of Rickets in Children. Kidney Int Rep. 2020;5(7):980-990. Published 2020 Apr 11. doi:10.1016/j.ekir.2020.03.025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7335963/
3. Dahash BA, Sankararaman S. Rickets. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562285/
5. Walker A, El Demellawy D, Davila J. Rickets: Historical, Epidemiological, Pathophysiological, and Pathological Perspectives. Acad Forensic Pathol. 2017;7(2):240-262. doi:10.23907/2017.024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6474539/
8. Ismunandar H., Himayani R., dan Farisi MA. Rakitis. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2021. http://journalofmedula.com/index.php/medula/article/view/163/183
12. Sahay M, Sahay R. Rickets-vitamin D deficiency and dependency. Indian J Endocrinol Metab. 2012;16(2):164-176. doi:10.4103/2230-8210.93732. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3313732/
13. Nair R, Maseeh A. Vitamin D: The "sunshine" vitamin. J Pharmacol Pharmacother. 2012;3(2):118-126. doi:10.4103/0976-500X.95506. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3356951/

Pendahuluan Rakitis
Etiologi Rakitis
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 11 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 2 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.