Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Karies Gigi general_alomedika 2024-10-16T10:54:46+07:00 2024-10-16T10:54:46+07:00
Karies Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Karies Gigi

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Diagnosis karies gigi dimulai dengan anamnesis berupa nyeri pada gigi, gigi berlubang, perubahan warna gigi dan bau mulut. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan plak, lesi, dan lubang pada gigi. berdasarkan inspeksi pada permukaan gigi. Berdasarkan tanda dan gejala pasien juga dapat membantu klinisi dalam menentukan tingkat keparahan karies gigi pada pasien.

Anamnesis

Tanda dan gejala karies gigi sangat beragam dan sangat bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi karies gigi. Umumnya, pasien dengan karies gigi tidak memiliki gejala.

Akan tetapi, apabila sudah terjadi kerusakan lanjut, terutama sampai akar gigi, maka  pasien akan merasakan gejala seperti nyeri tajam pada gigi atau nyeri gigi yang memberat dengan makan atau minum sesuatu yang bersifat dingin, panas, atau manis. Hal ini yang sering disebut sebagai gigi sensitif.

Pada kasus karies gigi yang sudah lanjut pasien juga dapat mengeluhkan lubang pada gigi, warna gigi berubah menjadi putih, coklat, atau hitam, serta muncul bau mulut busuk.[1,4,5]

Apabila ditemukan gejala-gejala seperti demam, nyeri kepala, pembengkakan pada sekitar mata unilateral, nyeri atau nyeri tekan pada dasar mulut, dan sulit menelan maka kemungkinan sudah terjadi komplikasi pada pasien karies gigi dan membutuhkan tindakan segera.[1,5]

Pemeriksaan Fisik

Kelainan gigi pada pemeriksaan fisik pasien karies gigi bergantung pada tingkat keparahannya. Berikut ini tanda yang dapat ditemukan pada pasien karies gigi:

Perubahan Warna Gigi

Gigi berwarna coklat gelap dan mengilat menunjukkan riwayat karies gigi sebelumnya namun proses demineralisasi sudah berhenti.

Plak Gigi

Plak pada sela-sela gigi merupakan bentuk awal sebelum karies gigi terjadi dengan sifat lengket, umumnya tidak berwarna dan tidak berbau. Sekitar 70% komposisi plak gigi adalah bakteri yang kemudian menjadi penyebab terbentuknya karies gigi.

White Spot Lesion

Bercak putih seperti kapur merupakan tanda awal dari lesi karies gigi yang menunjukkan adanya demineralisasi enamel. Lesi dapat berubah warna menjadi coklat dan hitam apabila tidak ditangani.

Lubang pada Gigi

Lubang pada gigi merupakan tanda lanjut dari karies gigi, di mana pengikisan sudah melewati email dan dentin. Apabila sudah terdapat lubang pada gigi, pasien umumnya sudah memiliki gejala nyeri gigi.[1,4,5]

Apabila karies gigi sudah terjadi komplikasi maka pemeriksaan fisik yang mungkin dapat ditemukan adalah:

  • Demam yang mana perlu dipertimbangkan adanya komplikasi seperti abses gigi, angina Ludwig, dan sepsis

  • Gusi merah dan bengkak yang merupakan tanda gingivitis atau periodontitis

  • Pus pada rongga mulut yang menandakan abses gigi
  • Edema submandibular dan gambaran double-tongue yang dapat muncul pada kondisi angina Ludwig atau submandibular necrotizing fasciitis

  • Edema periorbital dan tanda peningkatan tekanan intraokular dapat muncul pada komplikasi trombosis sinus kavernosus[1,4-6,14]

Diagnosis Banding

Karies gigi perlu dibedakan dari kondisi lesi gigi lainnya seperti hipoplasia, hipomineralisasi, amelogenesis dan dentinogenesis imperfecta serta fluorosis gigi. Di antara kondisi-kondisi tersebut, karies gigi umumnya mudah dibedakan. Akan tetapi, terdapat satu gambaran gigi yang menyerupai karies gigi yaitu fluorosis gigi.

Fluorosis gigi merupakan keadaan di mana terdapat bercak pada struktur enamel. Hal ini dikarenakan asupan fluor yang berlebih pada masa pembentukan gigi. Umumnya fluorosis gigi ditandai dengan noda coklat atau bintik-bintik kuning yang dikarenakan pembentukan enamel yang tidak sempurna. Berbeda dengan karies gigi, di mana terjadi infeksi bakteri pada gigi dan tidak terdapat noda coklat dan bintik kuning pada gigi.[1,5]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan pada pasien karies gigi. Akan tetapi, pada pasien dengan lesi karies di lokasi-lokasi yang sulit terlihat secara langsung maka pemeriksaan X-ray dental dapat dilakukan

X-ray Dental

Pemeriksaan X-ray dental pada pasien karies gigi hanya diperlukan saat karies gigi sulit terlihat secara langsung terutama pada gigi bagian belakang. X-ray dental dengan proyeksi bitewing merupakan pilihan x-ray dental yang paling sering digunakan. X-ray bitewing memiliki kelebihan dapat memperlihatkan karies pada gigi bagian belakang atas dan bawah.

Selain itu, x-ray dengan proyeksi periapikal juga dapat digunakan pada pasien dengan karies gigi yang curiga sudah mencapai pulpa. Melalui teknik ini, klinisi dapat mendapatkan hasil X-ray gigi yang mendekati ukuran gigi yang sebenarnya. Kedalaman karies gigi dapat dilihat melalui pemeriksaan x-ray periapikal.[1,16]

Klasifikasi Karies Gigi

Diagnosis tingkat keparahan karies gigi dapat ditentukan melalui klasifikasi lesi karies dari G.V. Black. Klasifikasi karies gigi ini merupakan klasifikasi yang digunakan oleh American Dental Association. Klasifikasi G.V. Black membagi karies gigi berdasarkan progres penyakit, jaringan keras yang terkena, dan lokasinya. Berikut ini merupakan klasifikasi karies gigi menurut G.V. Black:[1,15]

Tabel 1.Klasifikasi Karies Gigi

Kelas Tanda Klinis
Kelas I Karies gigi mengenai pit dan fisura (gigi anterior atau posterior)
Kelas II Karies mengenai permukaan proksimal gigi posterior
Kelas III Karies gigi mengenai permukaan proksimal gigi anterior tetapi belum mengenai tepi insisal
Kelas IV Karies mengenai bagian proksimal termasuk tepi insisal gigi anterior
Kelas V Karies mengenai 1/3 gingiva dari permukaan fasial atau lingual gigi anterior atau posterior
Kelas VI Karies mengenai cusp gigi molar, premolar, kaninus, dan incisal edge puncak

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Veiga N, Alres D, Douglas F, Pereira M, Vaz A, Rama L, et al. Dental Caries: A Review. J Dent Oral Heal. 2016;2(5):1–3.
4. Yadav K, Prakash S. Dental Caries : A Review. Asian J Biomed Pharm Sci. 2016;2(5):2–4.
5. Sanghi DK, Tiwle R. A Comprehensive Review on Dental Caries. JIPBS. 2015;2(4):369-77
6. Mira A, Simo A. Solving the etiology of dental caries. 2015;23(2):76-82.
14. Candamourty R, Venkatachalam S, Ramesh Babu M, Kumar Gs. Ludwig′s angina - An emergency: A case report with literature review. J Nat Sci Biol Med. 2012;3(2):206–8.
15. Young DA, Nový BB, Zeller GG, Hale R, Hart TC, Truelove EL, et al. The american dental association caries classification system for clinical practice: A report of the american dental association council on scientific affairs. J Am Dent Assoc. 2015;146(2):79–86.
16. Keenan JR, Keenan AV. Accuracy of dental radiographs for caries detection. Evidence-based dentistry. 2016;17(2):43

Epidemiologi Karies Gigi
Penatalaksanaan Karies Gigi

Artikel Terkait

  • Ekskavasi Selektif Karies Gigi
    Ekskavasi Selektif Karies Gigi
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 22 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 17 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.