Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipotensi Ortostatik general_alomedika 2023-05-12T10:40:39+07:00 2023-05-12T10:40:39+07:00
Hipotensi Ortostatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipotensi Ortostatik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait hipotensi ortostatik antara lain skrining adanya hipotensi ortostatik pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, lansia berusia 80 tahun ke atas dengan hipertensi juga perlu dilakukan skrining untuk hipotensi ortostatik.[4]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien pada hipotensi ortostatik meliputi suplementasi garam dan cairan untuk menjaga kestabilan kondisi pasien hipotensi ortostatik Selain itu, pada pasien yang mengidap diabetes mellitus, penting untuk mengontrol kadar glukosa darah.[1,5,16]

Konsumsi cairan yang disarankan untuk pasien dengan hipotensi ortostatik adalah sekitar 1,25–2,50 L/hari. Hal ini sangat penting tetapi sering tidak dilakukan terutama pada pasien usia lanjut. Akan tetapi, kebutuhan cairan pada pasien dengan gagal jantung dan penyakit ginjal kronis perlu disesuaikan agar tidak terjadi kelebihan cairan.[1,15,16]

Pada etiologi neurogenik, pasien harus memahami bahwa mereka memiliki kegagalan sistem barorefleks, sehingga kontrol tekanan darah mereka tidak akan normal kembali. Pasien juga perlu diedukasi mengenai faktor yang dapat memperberat hipotensi ortostatik dan bagaimana cara menghindari dan memperbaikinya. Sebagai contoh, keluhan hipotensi ortostatik dapat lebih berat pada pagi hari saat bangun tidur, setelah makan banyak, atau pada cuaca panas.[1,16]

Pasien juga perlu diajari mengenali gejala hipotensi ortostatik, seperti pikiran yang kurang jernih atau merasa lelah saat berdiri. Mereka juga harus diajarkan mengenai teknik perbaikan hipotensi ortostatik mandiri, seperti teknik bolus air, countermaneuvers, dan kompresi vena.[1,15]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terkait hipotensi ortostatik adalah melakukan skrining identifikasi hipotensi ortostatik pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus tipe 2. Lansia berusia 80 tahun ke atas dengan hipertensi juga direkomendasikan untuk skrining identifikasi hipotensi ortostatik. Hal ini merupakan pedoman National Institute for Health and Care Excellence (NICE).

Sedangkan the American Diabetes Association (ADA) menyarankan skrining dilakukan saat diagnosis hipertensi ditegakkan dan setiap kali kontrol walaupun asimtomatik.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Low. PA and Tomalia, VA. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. J Clin Neurol 2015;11(3):220-226. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4507375/pdf/jcn-11-220.pdf
5. Joseph, A et al. Orthostatic hypotension: A review. Nephrol Ther. 2017 Apr;13 Suppl 1:S55-S67. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28577744
15. Italo Biaggioni, Orthostatic Hypotension in the Hypertensive Patient, American Journal of Hypertension, Volume 31, Issue 12, December 2018, Pages 1255–1259, https://doi.org/10.1093/ajh/hpy089
16. Ricci, F et al. Orthostatic Hypotension: Epidemiology, Prognosis, and Treatment. J Am Coll Cardiol. 2015 Aug 18;66(7):848-860. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26271068

Prognosis Hipotensi Ortostatik

Artikel Terkait

  • Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
    Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.