Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Multiple Sclerosis general_alomedika 2024-09-09T10:47:18+07:00 2024-09-09T10:47:18+07:00
Multiple Sclerosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Multiple Sclerosis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan multiple sclerosis ditujukan untuk mengatasi gejala saat eksaserbasi akut atau relaps, mengurangi durasi serta frekuensi eksaserbasi akut, dan mencegah progresi penyakit. Disease modifying therapy (DMT) adalah golongan obat yang digunakan untuk mengurangi frekuensi eksaserbasi dan memperlambat progresi penyakit. DMT dapat dibagi menjadi imunomodulator atau imunosupresan. Medikamentosa simtomatik juga perlu diberikan untuk kenyamanan pasien. [1,2]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa pada multiple sclerosis ditujukan untuk memodifikasi penyakit dan mengurangi gejala.

Disease Modifying Therapy

Medikamentosa untuk multiple sclerosis terutama bertujuan untuk memodifikasi penyakit (disease modifying therapy atau DMT). DMT menggunakan obat golongan imunomodulator atau imunosupresan. DMT yang banyak tersedia sekarang efektif untuk mengurangi eksaserbasi atau relaps untuk tipe relapsing-remitting, namun kurang efektif untuk mencegah perubahan tipe multiple sclerosis menjadi progresif dan tipe multiple sclerosis lainnya. [3,24]

DMT lini pertama dapat digunakan untuk pasien yang mengalami eksaserbasi atau relaps dan paling tidak pernah mengalami 1 kali serangan dalam 2 tahun terakhir. DMT lini pertama pilihan adalah interferon 1 alfa beta dan glatiramer asetat dosis tinggi. Pasien multiple sclerosis yang mengalami ≥2 serangan dalam 1 tahun terakhir dengan lesi aktif pada MRI diterapi menggunakan DMT lini kedua seperti fingolimod atau natalizumab atau alemtuzumab untuk serangan dengan gejala yang berat. [17,24]

Tabel 2. Daftar Disease Modifying Therapy Multiple Sclerosis

Nama Obat Dosis dan Rute Pemberian Indikasi
Interferon beta 1b 250 mcg subkutan per 2 hari selang seling Terapi lini pertama multiple sclerosis relapsing-remitting, progresif sekunder, clinically isolated syndrome (CIS)
Interferon beta 1a 30 mcg intramuskular, 1 kali per minggu ATAU 44 mcg subkutan, 3 kali per minggu Terapi lini pertama multiple sclerosis relapsing-remitting, CIS
Glatiramer acetate 20 mg subkutan per hari Terapi lini pertama multiple sclerosis relapsing remiting, CIS
Teriflunomide 14 mg oral per hari Terapi lini pertama multiple sclerosis relapsing-remitting

Dimethyl fumarate 240 mg oral, 2 kali per hari Terapi lini pertama multiple sclerosis relapsing-remitting

Fingolimod 0,5 mg oral per hari Terapi lini pertama atau kedua multiple sclerosis relapsing-remitting

Mitoxantrone 5-12 mg/m2 infus intravena per 3 bulan Terapi lini pertama multiple sclerosis progressive-relapsing, terapi lini kedua multiple sclerosis relapsing-remitting dan progresif sekunder
Natalizumab 300 mg intravena per 4 minggu Terapi lini kedua multiple sclerosis relapsing-remitting

Alemtuzumbab 12 mg intravena per hari selama 5 hari, diikuti dengan 12 mg intravena selama 3 hari selang 1 tahun dari pemberian pertama Terapi lini kedua atau ketiga multiple sclerosis relapsing-remitting

Sumber: karya dr. Saphira

Selain medikamentosa di atas, masih banyak obat-obatan lain yang berpotensi dalam terapi multiple sclerosis yang masih dalam proses penelitian klinis misalnya laquinimod, teriflunomide, daclizumab, dimethyl fumarate, dan rituximab. Banyak bukti ilmiah telah menunjukkan efikasi rituximab dalam mengurangi angka kekambuhan pada pasien multiple sclerosis.[17]

Simtomatik

Medikamentosa simtomatik yang dapat diberikan untuk mengurangi gejala klinis pasien multiple sclerosis seperti rasa lelah berlebihan, spastisitas, gangguan pencernaan dan berkemih, gangguan kognitif, dan nyeri. Golongan obat yang dapat diberikan antara lain :

  • Kortikosteroid seperti methylprednisolone, dexamethasone, dan prednison untuk mengurangi inflamasi dan mempercepat penyembuhan pada eksaserbasi akut
  • Muscle relaxant seperti baclofen untuk meredakan spastisitas

  • Penghambat neuromuskular seperti toksin botulinum untuk spastisitas ekstremitas atas dan inkontinensia urine

  • Benzodiazepine seperti diazepam untuk spastisitas dan spasme otot
  • Obat antiinflamasi non steroid seperti ibuprofen untuk mengurangi nyeri
  • Antikonvulsan seperti carbamazepine untuk spastisitas, nyeri neuropatik, dan tremor [2]

Tabel 3. Medikamentosa Simtomatik untuk Multiple Sclerosis

Golongan Nama Obat Dosis dan Rute Pemberian Indikasi
Kortikosteroid Methylprednisolone 160 mg intravena per hari selama 1 minggu, dilanjutkan 64 mg intravena per 2 hari selang seling selama 1 bulan Untuk mengurangi inflamasi dan mempercepat penyembuhan pada eksaserbasi akut
Dexamethasone 30 mg oral per hari selama 1 minggu, dilanjutkan 4-12 mg per hari selama 1 bulan
Prednison 1 mg/kg per hari
Muscle relaxant Baclofen 5 mg oral, 3 kali per hari. Setelah 3 hari dapat ditambahkan 5 mg tiap dosisnya yang dinaikkan bertahap hingga maksimal 20 mg, 3 kali per hari Mengatasi spastisitas
Penghambat neuromuskular Toksin Botulinum

Spastisitas: 75-400 unit intramuskular per 3 bulan

Inkontinensia urine: 100 unit injeksi menggunakan sistoskopi

Spastisitas ekstremitas atas, inkontinensia urine
Agonis alfa 2 adrenergik Tizanadine 2-36 mg oral per hari Spastisitas
Benzodiazepine Clonazepam 0,5-1 mg oral per hari, dapat ditingkatkan hingga 4-8 mg per hari Spastisitas, nyeri neuropatik, tremor
Diazepam 5-60 mg oral dibagi dalam 3-4 dosis per hari Spastisitas, spasme otot
Obat anti inflamasi non steroid Ibuprofen 200-400 mg oral, tiap 4-6 jam Nyeri sekunder
Naproxen 500 mg oral dilanjutkan 250 mg tiap 6-8 jam atau 500 mg tiap 12 jam
Diklofenak 50 mg oral per 8 jam
Antikonvulsan Gabapentin

Nyeri neuropatik: 30 mg oral, 1-3 kali per hari

Tremor: 1200-1800 mg oral per hari

Spastisitas, nyeri neuropatik, tremor
Carbamazepine 200-400 mg oral per 12 jam
Pregabalin 75-150 mg oral per 12 jam
Selective serotonin/nonepinephrine reuptake inhibitor Duloxetine 60 mg oral per hari Nyeri neuropatik, depresi
Antispasmodik Tolerodine 2 mg oral per 12 jam Disfungsi berkemih
Oxybutinin 5 mg per oral, 2-3 kali per hari
Laksatif Docusate sodium, Psyllium, Methycellulose - Konstipasi
Penghambat kanal kalium Dalfampridine 10 mg oral, 2 kali per hari Memperbaiki kemampuan berjalan
Stimulan Modafinil 200 mg oral, 1 kali di pagi hari Fatigue, narkolepsi

Methylphenidate 20-30 mg/hari oral, dosis terbagi setiap 8-12 jam
Dextroamphetamine 10 mg/hari oral, maksimal 60 mg/hari

Sumber: karya dr. Saphira

Rehabilitasi

Rehabilitasi multidisiplin dapat membantu mengurangi disabilitas dan memperbaiki kualitas hidup pasien multiple sclerosis. Fisioterapi yang dilakukan selama 8 minggu dapat bermanfaat untuk gangguan keseimbangan dan gait. Fisioterapi yang dilakukan selama masa perawatan 3 minggu dilanjutkan dengan latihan di rumah minimal 15 minggu dilaporkan efektif mengurangi disabilitas pasien. Latihan motorik, sensorik, dan keseimbangan selama 3 minggu juga dilaporkan dapat memperbaiki keseimbangan dan gait pasien. Latihan untuk otot pernapasan (khususnya untuk inspirasi) selama minimal 10 minggu dapat memperbaiki tekanan inspirasi maksimal. [2,25]

Terapi Stem Cell

Terapi stem cell atau sel punca memiliki potensi untuk multiple sclerosis tipe progresif. Beberapa penelitian klinis fase 1 dan 2 menunjukkan keamanan terapi ini, perbaikan pada hasil pemeriksaan tajam penglihatan dan visual evoked potential, serta terjadinya remyelinasi pada sampel hewan percobaan. [26]

Referensi

1. Gossman W, Ehsan M, Xixis KL. Multiple sclerosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499849/
2. Luzzio C. Multiple sclerosis. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1146199-overview#a6
3. Ghasemi N, Razavi S, Nikzad E. Multiple sclerosis: Pathogenesis, symptoms, diagnoses and cell-based therapy. Cell J. 2017;19(1):1-10. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5241505/
17. Loma I, Heyman R. Multiple sclerosis: Pathogenesis and treatment. Curr Neuropharmacol. 2011;9(3):409-416. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3151595/
24. Gajofatto A, Benedetti MD. Treatment strategies for multiple sclerosis: When to start, when to change, when to stop? World J Clin Cases. 2015;3(7):545-555.
25. American Academy of Neurology. Comprehensive systematic review: Rehabilitation in multiple sclerosis. 2015. https://www.aan.com/Guidelines/home/GetGuidelineContent/721
26. Ciotti JR, Cross AH. Disease-modifying treatment in progressive multiple sclerosis. Curr Treat Options Neurol. 2018;20:12. DOI 10.1007/s11940-018-0496-3

Diagnosis Multiple Sclerosis
Prognosis Multiple Sclerosis

Artikel Terkait

  • Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
    Kaitan Virus Epstein-Barr dengan Multiple Sclerosis
  • Rituximab (RTX) untuk Multipel Sklerosis
    Rituximab (RTX) untuk Multipel Sklerosis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Juli 2024, 22:10
Upaya untuk membantu kualitas hidup pasien multiple sclerosis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, mhn ijin masukannya...ada kasus laki2 usia sktr 37 thn, di diagnosis MSKondisis skrg susah sekali utk duduk...tiduran jg cm posisi tertentu,...
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2023, 10:31
Kedua tungkai kaki sulit digerakkan saat menstruasi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok ,izin bertanya.Wanita usia 33 tahun, menikah. datang dengan keluhan setiap menstruasi kedua tungkai os sulit digerakkan, os mengatakan setiap...
Anonymous
Dibalas 13 April 2021, 13:36
Puasa untuk pasien dengan multiple sclerosis bagaimana - Saraf Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Ade Wijaya, Sp.SApakah untuk pasien MS diperbolehkan untuk berpuasa penuh atau apakah ada penapisan/skoring tertentu untuk menentukan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.