Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Sindrom Cauda Equina general_alomedika 2025-03-17T12:58:03+07:00 2025-03-17T12:58:03+07:00
Sindrom Cauda Equina
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Sindrom Cauda Equina

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Diagnosis sindrom cauda equina dicurigai pada pasien dengan gejala gangguan lower motor neuron (LMN) seperti nyeri punggung bawah, saddle anesthesia, kelemahan motorik dan perubahan sensorik ekstremitas bawah.

Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh disertai pemeriksaan penunjang radiologis seperti MRI dan CT scan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menggambarkan sifat dan lokasi lesi.[9]

Anamnesis

Anamnesis awal pada sindrom cauda equina bertujuan untuk menetapkan sifat, kronisitas gejala, kemungkinan etiologi, dan disfungsi organ ekskretori. Anamnesis dilakukan dengan menyeluruh meliputi riwayat jatuh, trauma, penggunaan antikoagulan, penggunaan obat-obatan intravena, riwayat keganasan, dan gejala konstitusional seperti demam.[9]

Gejala sindrom cauda equina dapat berupa nyeri punggung bawah, saddle anesthesia atau penurunan sensasi pada perineum, sciatica bilateral, kelemahan motorik, perubahan sensorik ekstremitas bawah, paraplegia, bowel dysfunction, dan bladder dysfunction atau disfungsi seksual.[6,10,14]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik sindrom cauda equina dapat ditemukan:

  • Defisit motorik atau sensorik pada tungkai, biasanya bersifat bilateral dapat juga unilateral dan asimetris
  • Gejala lower motor neuron pada tungkai: arefleksia, hipotonia, atrofi (pada kasus sindrom cauda equina akibat kompresi kronis medula spinalis)
  • Saddle anesthesia: hilangnya sensasi pada daerah yang diduduki pelana

  • Berkurang atau hilangnya tonus rektal
  • Berkurang atau hilangnya refleks bulbokavernosus
  • Palpable bladder sebagai tanda retensi urin[6,15,16,19]

Klasifikasi Sindrom Cauda Equina

Sindrom cauda equina dapat diklasifikasikan menjadi suspek sindrom cauda equina (cauda equina syndrome suspected/CESS), sindrom cauda equina inkomplit (incomplete cauda equina syndrome /CESI), dan sindrom cauda equina dengan retensi (cauda equina syndrome with retention/CESR).

  • Suspek sindrom cauda equina: kompresi thecal sac dengan radikulopati bilateral dan atau masalah sfingter subjektif dan atau perubahan sensorik subjektif pada daerah perianal, tanpa bukti objektif sindrom cauda equina
  • Sindrom cauda equina inkomplit: kompresi thecal sac dengan gejala subjektif disertai tanda objektif sindrom cauda equina. Gejala yang ditimbulkan berupa perubahan sensasi berkemih, hilangnya keinginan untuk berkemih, pancaran urin terganggu, mengejan saat berkemih, dan berkurangnya tonus sfingter anal
  • Sindrom cauda equina dengan retensi: kompresi thecal sac dengan retensi urin neurogenik. Pada tipe ini ditemukan retensi urin yang tidak disertai rasa nyeri (painless retention). Kandung kemih tidak lagi berada di bawah kendali eksekutif, serta ditemukan complete saddle anesthesia dan defisit sensorik daerah genitalia yang dapat disertai inkontinensia fekal[8,12,19]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding sindrom cauda equina berupa sindrom conus medullaris, myelitis transversa akut, dan sindrom Guillain-Barré.[1,5,17]

Sindrom Conus Medullaris

Sindrom conus medullaris merupakan gejala yang ditimbulkan akibat kompresi pada medula spinalis setinggi T12-L2. Manifestasi yang ditimbulkan berupa kelemahan tungkai bawah, hilangnya refleks tungkai bawah, dan saddle anesthesia. Kondisi ini biasanya melibatkan upper motor neuron  dan lower motor neuron. Hilangnya refleks bulbokavernosus dan refleks anal pada keadaan ini bersifat permanen. Terjadi tumpang-tindih anatomi dan presentasi klinis antara sindrom conus medullaris dan sindrom cauda equina (Tabel 1).[1]

Tabel 1. Perbandingan Sindrom Conus Medullaris dengan Sindrom Cauda Equina

Sindrom Conus Medullaris Sindrom Cauda Equina
Melibatkan upper dan lower motor neuron

Melibatkan lower motor neuron

Gangguan motorik simetris Gangguan motorik asimetris
Cedera kolum vertebra antara T12 dan L2 Cedera kolum vertebra pada distal L2
Hilangnya deep tendon reflex

Hilangnya deep tendon reflex

Areflexic bladder permanen

Areflexic bladder permanen

Hilangnya refleks bulbokavernosus Hilangnya refleks bulbokavernosus

Sumber: dr. Bunga Saridewi, ALOMEDIKA, 2019

Myelitis transversa

Myelitis transversa adalah kelainan neurologis yang disebabkan oleh peradangan di kedua sisi dari satu tingkat atau segmen medula spinalis. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri lokal punggung bawah, paresthesia tiba-tiba di kaki, hilangnya fungsi sensorik, dan kelumpuhan parsial kaki.[1]

Sindrom Guillain-Barré

Sindrom Guillain-Barré merupakan penyakit autoimun dengan gejala kelemahan motorik, arefleksia dengan atau tanpa gangguan sensorik, dalam keadaan berat dapat menimbulkan kelumpuhan termasuk otot-otot pernapasan.[1]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menunjang diagnosis sindrom cauda equina dan menentukan penyebab yang mendasari timbulnya sindrom ini.[3]

Radiologi

Rontgen vertebra biasanya digunakan pada pemeriksaan awal pasien dengan keluhan tulang belakang untuk mengidentifikasi adanya trauma, listhesis, scoliosis, dan degenerasi diskus, akan tetapi tidak dapat mendeteksi herniasi diskus intervertebralis dan kompresi medula spinalis yang merupakan penyebab tersering sindrom cauda equina.[9]

Pemeriksaan CT scan saja tidak direkomendasikan dalam mendiagnosis sindrom cauda equina. Meskipun begitu, jika MRI tidak tersedia, CT scan dapat menjadi alternatif. CT myelography lebih disarankan karena dapat memberikan informasi yang lebih baik.[12]

MRI adalah pemeriksaan pilihan pada pasien dengan dugaan sindrom cauda equina. Modalitas ini dapat digunakan untuk mengevaluasi jaringan lunak seperti diskus intervertebralis, ligamentum flavum, dural sac, dan akar saraf. Hanya saja, pemeriksaan ini tidak dapat digunakan pada pasien dengan alat pacu jantung, aneurysm clip, dan fragmen logam pada mata atau struktur vital lainnya.[9,11]

Elektromiografi

Elektromiografi (EMG) memiliki spesifisitas yang baik. Pemeriksaan harus meliputi miotom S2-3, yang mengindikasikan penurunan tonus anal. Akan tetapi, pada sebagian besar kasus sindrom cauda equina, onset gejala terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu, studi melaporkan bahwa EMG baru sensitif setelah 2-3 minggu setelah onset.[12]

Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk membantu menyingkirkan diagnosis  banding dan menentukan kemungkinan penyebab dan kondisi patologi yang berhubungan dengan lesi medula spinalis bagian bawah:

  • Hitung darah lengkap, glukosa darah, blood urea nitrogen (BUN), dan kreatinin; untuk menyingkirkan diagnosis anemia, infeksi dan disfungsi ginjal, terutama yang berhubungan dengan massa retroperitoneal.
  • Serologi sifilis untuk menyingkirkan sifilis meningovaskular
  • Pemeriksaan cairan serebrospinal melalui lumbal pungsi untuk menyingkirkan penyakit infeksi atau inflamasi pada meningen atau medula spinalis[8,10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Daroff RB, Jankovic J, Mazziotta JC, Pomeroy SL. Bradley’s Neurology in Clinical Practice. Elsevier Inc. New York. 2016.
3. Dias ALN, Araújo FF, Cristante AF, Marcon RM, Filho TEPB, Letaif OB. Epidemiology of cauda equina syndrome. What changed until 2015. Rev Bras Ortop.2018(53)107-112. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5771789/pdf/main.pdf
5. Hauser SL, Josephson SA. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. McGraw-Hill. United States. 2013.
6. Loana S. Rider; Erin M. Marra. StatPearls. Cauda Equina And Conus Medullaris Syndromes. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537200/
8. Dhokia RB, Eames NW. Cauda Equina Syndrome: A review of the current position . Hard tissue. 2014(18)1-6. https://www.semanticscholar.org/author/Rb-Dhokia/78593340
9. Gitelman A, Hishmeh S, Morelli BN, Joseph SA, Casden A, Kuflik P, et al. Cauda Equina Syndrome: A Comprehensive Review. Am J Orthop. 2017. https://cdn.mdedge.com/files/s3fs-public/Document/September-2017/037110556.pdf
10. Medscape. Cauda Equina and Conus Medullaris Syndromes. 2018.https://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview
11. Lavy C, James A, MacDonald JW, Fairbank J. Cauda equina syndrome. BMJ. 2009(338)881-884. https://www.bmj.com/bmj/section-pdf/186185?path=/bmj/338/7699/Clinical_Review.full.pdf
12. Hur JW, Park DH, Lee JB, Cho TH, Park JY. Guidelines for Cauda Equina Syndrome Management. Journal of Neurointensive Care. 2019(2) 14-16. https://doi.org/10.32587/jnic.2019.00136
14. Shi J, Jia L, Yuan W, Shi GD, Ma B, Wang B, et al. Clinical classification of cauda equina syndrome for proper treatment: A retrospective analysis of 39 patients. Acta Orthop. 2010(81)391-395. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2876846/pdf/ORT-1745-3674-81-391.pdf
15. Levis JT. Cauda Equina syndrome. West J Emerg Med. 209(10)20. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2672294/pdf/0100020.pdf
16. American Association of Neurological Surgeon. Cauda Equina Syndrome. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Cauda-Equina-Syndrome
17. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Acuan Panduan Praktik Klinis Neurologi. http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf.
19. Lavy C, Marks P, Dangas K, Todd N. Cauda equina syndrome-a practical guide to definition and classification. Int Orthop. 2022 Feb;46(2):165-169. doi: 10.1007/s00264-021-05273-1. Epub 2021 Dec 4. PMID: 34862914; PMCID: PMC8782783.

Epidemiologi Sindrom Cauda Equina
Penatalaksanaan Sindrom Cauda Eq...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Efektif Tidaknya Pregabalin untuk Terapi Skiatika
    Efektif Tidaknya Pregabalin untuk Terapi Skiatika
  • Efektivitas Latihan Core Muscle untuk Nyeri Punggung Bawah
    Efektivitas Latihan Core Muscle untuk Nyeri Punggung Bawah
  • Red Flag Nyeri Punggung Bawah
    Red Flag Nyeri Punggung Bawah
  • Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut
    Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Januari 2025, 08:34
Low Back Pain disertai kesemutan seperti kesetrum yang menjalar kadang ke punggung, kaki, dan bokong
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat sore dok. Mohon maaf mengganggu waktunya. Izin konsul dok. Nn. S /26 tahun S : Px datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 2 bulan yg lalu. Nyeri...
Anonymous
Dibalas 28 November 2024, 14:02
Nyeri pinggang kanan sampai belakang lutut pada perempuan 45 tahun
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin konsul pasien perempuan, usia 45 th dgn keluhan nyeri pinggang kanan menjalar sampai blkg lutut sejak 3 bln terakhir. Awalnya muncul stlh...
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2024, 08:42
Nyeri perut bawah suspek ISK dengan hasil darah rutin dan pemeriksaan urin normal
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, mau diskusi pasien laki2 usia 60 th. Pasien dtg utk kontrol hasil lab setelah sblmnya berobat dgn dokter lain di klinik sy,, awalnya datang dgn...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.