Epidemiologi Menorrhagia
Data epidemiologi menorrhagia menunjukkan bahwa prevalensi berdasarkan pengukuran objektif berkisar antara 9% sampai 14%. Meski begitu, dalam studi yang menilai menorrhagia berdasarkan penilaian subjektif, prevalensi dilaporkan setinggi 20% hingga 52%. Saat artikel ini ditulis, istilah menorrhagia mulai ditinggalkan dan telah digantikan dengan istilah perdarahan uterus abnormal atau PUA[8]
Global
Gangguan menstruasi pada umumnya dialami oleh sebagian besar wanita di usia reproduktif. Diperkirakan sekitar 3-30% wanita pada usia reproduksi mengalami perdarahan uterus abnormal di seluruh dunia, dengan insidensi tertinggi terjadi pada saat menarke dan perimenopause.[9]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)