Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Vaginitis general_alomedika 2023-09-15T13:33:30+07:00 2023-09-15T13:33:30+07:00
Vaginitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Vaginitis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Diagnosis vaginitis ditegakkan berdasarkan anamnesis terkait dengan karakteristik keputihan yang dialami, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan baik melalui inspeksi dengan inspekulo vagina. Pemeriksaan penunjang sederhana dapat dilakukan, seperti pemeriksaan cairan vagina menggunakan mikroskop, pemeriksaan pH, dan pemeriksaan KOH (Uji Whiff).[1,4,6]

Anamnesis

Anamnesis vaginitis berkaitan dengan adanya keluhan keputihan yang tidak normal, yakni keputihan yang gatal dan berbau busuk. Disertai keluhan lain seperti iritasi area vagina, disuria, hingga dispareunia.[1,18]

Anamnesis lengkap yang perlu ditanyakan adalah:

  • Riwayat keluhan yang sama sebelumnya, termasuk leukorrhea, pruritus, disuria, atau dispareunia
  • Riwayat penggunaan kontrasepsi, pelumas, dan pembersih kewanitaan
  • Riwayat kontak seksual dan pasangan seksual
  • Riwayat penggunaan steroid atau antibiotik jangka lama
  • Riwayat menstruasi
  • Riwayat penyakit metabolik, seperti diabetes melitus dan obesitas[1,6,18]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik vaginitis merupakan rangkaian dari pemeriksaan fisik genitalia wanita. Pemeriksaan inspeksi menggunakan inspekulo vagina akan ditemukan tanda iritasi vagina, di antaranya eritema dan edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga tampak eritematosus. Inspeksi juga dapat menilai karakteristik keputihan, terdiri dari warna, bau, kekentalan, hingga dapat disertai darah.[1,6,18]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding keluhan leukorrhea pada vaginitis di antaranya adalah kanker serviks, servisitis, bahkan penyakit radang panggul. Sedangkan diagnosis banding vaginitis sendiri adalah penyebab dari vaginitis apakah karena infeksi atau bukan karena infeksi. Vaginitis infeksi didiagnosis banding antara bakterial vaginosis, kandidiasis vulvavaginal, atau trikomoniasis sebagai kasus infeksi terbanyak. Sedangkan vaginitis noninfeksi dapat disebabkan oleh vaginitis atrofi atau vaginitis alergi/iritan.[4,6,18]

Bakterial Vaginosis

Keluhan keputihan berbau seperti amis ikan, berwarna putih atau abu-bau, tidak terasa nyeri, tidak disertai gatal, tidak tampak adanya inflamasi, serta pada vulva tidak tampak tanda-tanda infeksi.[6,18]

Kandidiasis Vulvavagina

Keluhan keputihan berwarna putih, tebal, sedikit atau hampir tidak berbau, rasa terbakar pada kemaluan, disuria, dispareunia, rasa gatal yang sering, disertai adanya tanda inflamasi dan edema pada vulvavagina.[6,18]

Trikomoniasis

Keluhan keputihan berbusa berwarna hijau kekuningan, nyeri pada vagina, dispareunia, disuria, dan tidak terasa gatal. Pada serviks dapat ditemukan inflamasi seperti bentuk stroberi, dan pada vulva terkadang ditemukan eritema vestibular.[6,18]

Vaginitis Atrofi

Keluhan keputihan kuning kehijauan, tidak berbau, vagina terasa kering, dispareunia, jarang terasa gatal, dan vagina sedikit kemerahan. Pada vulva ditemukan vestibula tipis dan kering, labia mayora kehilangan lemak subkutan, dan labia minora tampak iritasi dan rapuh.[6,11]

Vaginitis Alergi/Iritasi

Keluhan keputihan minimal, rasa terbakar pada vagina saat kontak dengan iritan, vagina terasa nyeri, reaksi gatal menyerupai reaksi alergi lainnya. Pada vulva terlihat eritem dan kadang disertai vesikel atau bula.[4,6]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang sederhana yang dapat dilakukan adalah swab vagina untuk pemeriksaan mikroskopik cairan vagina, pemeriksaan pH, dan uji whiff.[1,18]

Pemeriksaan Mikroskopik Cairan Vagina

Pemeriksaan mikroskopik cairan vagina dilakukan dengan memberikan kalium hidroksida 10% ditambah larutan salin. Hasil pemeriksaan dapat ditemukan beberapa kelainan, yaitu:

  • Pada bakterial vaginosis ditemukan clue cells, bacilli dengan corkscrew motility, sedikit atau hampir tidak ditemukan Lactobacillus spp

  • Pada kandidiasis vulvavagina ditemukan flamen tunas mycelia
  • Pada trikomoniasis ditemukan protozoa motil dengan flagel, lebih banyak leukosit dari pada sel epitel[1,6,18]

Pemeriksaan pH cairan vagina

Pemeriksaan pH vagina dengan hasil lebih dari 4,6 mengindikasikan adanya bakterial vaginosis. Sedangkan pada trikomoniasis pH lebih dari 5,4, dan pada kandidiasis vulvavagina pH kurang dari 4,9.[6,19]

Uji Whiff

Uji whiff positif ditunjukkan dengan adanya bau amis saat cairan vagina ditetesi kalium hidroksida (KOH) 10%. Hasil positif dapat terjadi pada bakterial vaginosis dan trikomoniasis, sedangkan kandidiasis vulvavaginal akan memberikan hasil uji Whiff negatif.[4,6]

Pemeriksaan Penunjang Vaginitis Noninfeksi

Pemeriksaan penunjang pada vaginitis noninfeksi berdasarkan tingkat pH vagina, serta pemeriksaan mikroskopik cairan vagina untuk menyingkirkan infeksi yang tumpang tindih. Pada usia premenopause/menopause, pH vagina >4,6  dapat diindikasikan adanya vaginitis atrofi bila tidak ditemukan adanya bakterial vaginosis.

Tes laboratorium, seperti urinalisis, kultur, dan uji antigen urin ditujukan untuk mencari infeksi menular seksual dan infeksi genitourinari. Saat ini, dilakukan penelitian tentang tes indeks kematangan sel-sel dinding vagina. Tes ini memperlihatkan proses atrofi yang menunjukkan pergeseran dan hilangnya sel-sel superfisial ke sel basal.[11]

Referensi

1. Hildebrand J.P. Kansagor A.T. Vaginitis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470302/.
4. Gor H.B. Vaginitis. Medscape 2021. https://emedicine.medscape.com/article/257141-overview#a3
6. Hainer B.L. Gibson M.V. Vaginitis: Diagnosis and Treatment. American Family Physician. 2011 Apr 1;83(7):807-815. https://www.aafp.org/afp/2011/0401/p807.html
8. Schumann J.A. Plasner S. Trichomoniasis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534826/
11. Bleibel B, Nguyen H. Vaginal Atrophy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559297/
18. Windari M.M. Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual Dan Human Immunodeficiency Virus. 2015. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Fakultas Kedokteran Unud/RSUP Sanglah Denpasar. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/46d5ec5c982cae59fa7ac41f809136b5.pdf
19. Kementerian Kesehatan RI. Vaginitis dalam Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.

Epidemiologi Vaginitis
Penatalaksanaan Vaginitis

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
    Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
  • Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
    Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
  • Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva
    Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 21 Januari 2025, 22:25
Bakteri/jamur pada vagina dengan keluhan gatal-gatal tanpa keputihan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, teman saya sdg mengalami gatal2 pada Vagina nya sdh beberapa hari, tidak ada keputihan, sdkt mengeluarkan cairan bening tdk berbau, tidak ada...
Anonymous
Dibalas 09 Januari 2024, 07:46
Vagina terasa ngilu dan berbau
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien wanita usia 21 tahun datang dengan keluhan vagina terasa ngilu seperti keras saat dipegang, demam (+) sejak 5 hari, vaginal...
dr. Ica Trianjani S.
Dibalas 28 September 2023, 22:37
Keputihan pada anak perempuan usia 10 tahun
Oleh: dr. Ica Trianjani S.
2 Balasan
Selamat malam, dokter ijin konsul pasien anak perempuan umur 10 tahun. Ibunya mengatakan anak mengeluh Keputihan sudah sejak 10 lalu dan ada kaya putih”...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.