Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Degenerasi Makula general_alomedika 2022-12-21T08:15:41+07:00 2022-12-21T08:15:41+07:00
Degenerasi Makula
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Degenerasi Makula

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan degenerasi makula dibedakan tergantung progresivitas gejala, di mana penatalaksanaan degenerasi makula tahap awal adalah modifikasi faktor risiko dan pemeriksaan mata berkala setiap 6-24 bulan. Pasien dengan degenerasi makula intermediate atau lanjut diberikan  suplemen antioksidan dan mineral untuk mengurangi progresivitas.

Penatalaksanaan lini pertama neovaskularisasi pada degenerasi makula eksudatif yang paling efektif adalah dengan injeksi anti vascular endothelial growth factor (VEGF) intravitreal.

Selain injeksi anti-VEGF, neovaskularisasi juga dapat diatasi dengan terapi laser fotokoagulasi. Pasien dengan degenerasi makula tahap lanjut memerlukan rehabilitasi penglihatan dan alat bantu low vision.[1,2]

Suplemen

Pada pasien dengan degenerasi makula intermediate atau lanjut, dapat mulai diberikan  suplemen antioksidan dan mineral untuk mengurangi progresivitas gejala. Suplemen yang digunakan dalam penatalaksanaan degenerasi makula adalah suplementasi vitamin antioksidan dan mineral. Dosis harian yang direkomendasikan oleh Age Related Eye Disease Study-2 (AREDS2) adalah sebagai berikut :

  • Vitamin C 500 mg
  • Vitamin E 400 IU
  • Zinc oxide 80 mg
  • Tembaga atau cupric oxide 2 mg
  • Lutein 10 mg

  • Zeaxanthin 2 mg[18]

Pada AREDS sebelumnya dianjurkan pemberian beta karoten (vitamin A), namun dari hasil AREDS2 didapatkan insidensi kanker paru yang meningkat pada mantan perokok yang diberikan beta karoten.

Penurunan risiko degenerasi makula lanjut terjadi pada kelompok yang diberikan lutein/zeaxanthin dibandingkan kelompok yang diberikan beta karoten.[1]

Terapi Neovaskularisasi pada Degenerasi Makula

Terapi neovaskularisasi pada degenerasi makula dilakukan melalui tindakan injeksi anti-vascular endothelial growth factor (VEGF), fotokoagulasi makula, dan terapi fotodinamik verteporfin. Dewasa ini, injeksi anti-VEGF merupakan terapi standar untuk neovaskularisasi degenerasi makula.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa injeksi anti-VEGF unilateral memberikan efek terapeutik pada kedua mata. Anti-VEGF yang diakui oleh FDA untuk terapi degenerasi makula adalah ranibizumab dan aflibercept. Brolucizumab juga telah disetujui untuk terapi degenerasi makula wet. Sementara itu, bevacizumab adalah anti-VEGF off label yang juga sering digunakan dan memiliki efektivitas dan keamanan yang sepadan dengan ranibizumab dan aflibercept.[1,19,20]

Pembedahan

Pembedahan submakula berupaya untuk melakukan translokasi makula melalui tindakan vitrektomi dan retinotomi atau vitrektomi dan sclerochoroidal foreshortening.

Translokasi makula bertujuan memindahkan makula ke bagian epitel pigmen retina yang sehat. Pada beberapa penelitian didapatkan perbaikan tajam penglihatan yang signifikan selama 1-5 tahun pasca tindakan. Tindakan pembedahan tersebut masih jarang sekali dilakukan dan tidak mencegah progresivitas penyakit.[1,21]

Perdarahan submakula yang terjadi di degenerasi makula dapat ditangani dengan pneumatic displacement dan injeksi gas intraokuler atau kombinasi vitrektomi, retinotomi, dan injeksi tissue plasminogen activator subretina untuk perdarahan submakula yang lebih luas.

Jenis pembedahan yang dilakukan dapat berbeda-beda tiap pasien, namun bertujuan untuk membuang membran neovaskular, sisa darah, dan jaringan parut.[1,13]

Rehabilitasi Penglihatan

Rehabilitasi penglihatan diberikan pada pasien-pasien yang mengalami kebutaan permanen atau gangguan penglihatan sentral akibat degenerasi makula. Gangguan penglihatan sentral ini bisa disertai dengan gangguan kontras warna, diplopia, dan kesulitan fiksasi objek. Gangguan penglihatan ini akan menimbulkan disabilitas pada pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari, pekerjaan, interaksi sosial yang berujung pada penurunan kualitas hidup pasien.[14]

Rehabilitasi penglihatan bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dengan mengoptimalkan kemampuan penglihatan yang tersisa. Pasien dapat diberikan alat bantu penglihatan low vision, koreksi refraksi low vision, menggunakan ukuran tulisan yang besar, penggunaan pencahayaan dan filter warna khusus, dan melatih postur pasien untuk memanfaatkan penglihatan perifer.[14]

Tabel 2. Rekomendasi Penatalaksanaan dan Follow-up Pasien Degenerasi Makula

Tipe Degenerasi Makula Rekomendasi Terapi Diagnosis yang Merupakan Syarat Terapi Interval Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan
Degenerasi Makula non-neovaskularisasi Observasi Degenerasi makula awal atau AREDS kategori 2 Pemeriksaan ulang dalam jangka waktu 6-24 bulan bila asimtomatik atau pemeriksaan ulang bila ada gejala baru sugestif CNV Foto fundus, FFA, OCT, OCT-A
Degenerasi makula tahap lanjut dengan atrofi geografi subfovea atau jaringan parut disciform

Vitamin antioksidan dan suplementasi mineral sesuai AREDS dan AREDS2 Degenerasi makula intermediate atau AREDS kategori 3 Pemeriksaan ulang dalam jangka waktu 6-18 bulan bila asimtomatik atau pemeriksaan ulang bila muncul gejala baru sugestif CNV Pemantauan tajam penglihatan dekat, yakni dengan Amsler grid, kartu baca dekat, juga pemeriksaan foto fundus, FFA, OCT
Degenerasi makula tahap lanjut pada salah satu mata atau AREDS kategori 4
Degenerasi makula neovaskularisasi Injeksi Aflibercept 2 mg intravitreal CNV makula

Edukasi pasien mengenai gejala endoftalmitis: nyeri mata, mata merah, penglihatan kabur, fotopsia, dan floater yang bertambah banyak

 

Pemeriksaan ulang setelah 4 minggu pasca terapi, terapi maintenance setiap 4-8 minggu atau sesuai preferensi dokter spesialis mata

 

Pemantauan tajam penglihatan dekat (Amsler grid, kartu baca dekat)

Injeksi Ranibizumab 0,5 mg intravitreal CNV makula
Injeksi Bevacizumab 1,25 mg intravitreal + edukasi pasien mengenai kategori obat ini off-label

CNV makula
Terapi fotodinamik dengan verteporfin CNV makula baru atau rekuren dengan komponen klasik >50% lesi dan diameter lesi ≤5.400 µm, CNV occult dengan tajam penglihatan <20/50 atau CNV dengan ukuran <4 MPS area diskus dengan tajam penglihatan >20/50, CNV juxtafovea Pemeriksaan ulang setiap 3 bulan, terapi ulang apabila diperlukan, pemantauan tajam penglihatan dekat
Fotokoagulasi laser termal CNV klasik ekstrafovea baru atau rekuren, CNV juxtapapilar Pemeriksaan ulang dengan FFA 2–4 minggu setelah terapi dan 4–6 minggu kemudian tergantung hasil saat pemeriksaan ulang, terapi ulang apabila diperlukan, pemantauan tajam penglihatan dekat

Sumber: dr. Saphira Evani, Alomedika, 2022

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Feldman BH, Tripathy K, Kim LA, Shah VA, Elshatory YM. Age-related macular degeneration. 2019. https://eyewiki.aao.org/Age-related_macular_degeneration
2. Flaxel CJ, Adelman RA, Vemulakonda GA, Bailey ST, Fawzi A, Lim JI, et al. Age-related macular degeneration preferred practice pattern 2019 in press. 2019. https://www.aao.org/preferred-practice-pattern/age-related-macular-degeneration-ppp
13. Schmidt-Erfurth U, Chong V, Loewenstein A, Larsen M, Souied E, Schlingemann R, et al. Guidelines for the management of neovascular age-related macular degeneration by the European Societ of Retina Specialists (EURETINA). Br J Ophthalmol. 2014;98:1144-1167. https://bjo.bmj.com/content/bjophthalmol/98/9/1144.full.pdf
14. American Optometric Association. Care of the patient with age-related macular degeneration. St.Louis: AOA; 1994. https://www.aoa.org/documents/optometrists/QRG-6.pdf
18. Age-Related Eye Disease Study 2 (AREDS2) Research Group, Chew EY, SanGiovanni JP, Ferris FL, et al. Lutein/zeaxanthin for the treatment of age-related cataract: AREDS2 randomized trial report number 4. JAMA Ophthalmol. 2013;131(7):843-850.
19. Michalska-Małecka K, Kabiesz A, Kimsa MW, Strzałka-Mrozik B, Formińska-Kapuścik M, Nita M, et al. Effects of intravitreal ranibizumab on the untreated eye and systemic gene expression profile in age-related macular degeneration. Clin Interv Aging. 2016; 11:357-365.
20. Isildak H, Schwartz SG, Flynn HW. Therapeutic effect of anti-VEGF for age-related macular degeneration in the untreated fellow eye. Case Rep Ophthalmol Med. 2018;2018;8561895. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5941819/
21. Oshima H, Iwase T, Ishikawa K, Yamamoto K, Terasaki H. Long-term results after limited macular translocation surgery for wet age-related macular degeneration. PLoS One. 2017;12(5):e0177241. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5441587/

Diagnosis Degenerasi Makula
Prognosis Degenerasi Makula

Artikel Terkait

  • Brolucizumab untuk Terapi Wet Age-related Macular Degeneration
    Brolucizumab untuk Terapi Wet Age-related Macular Degeneration
  • Efikasi Suplemen Lutein pada Penyakit Mata Degeneratif
    Efikasi Suplemen Lutein pada Penyakit Mata Degeneratif
  • Terapi Terkini untuk Dry Age-Related Macular Degeneration
    Terapi Terkini untuk Dry Age-Related Macular Degeneration
  • Hubungan HDL dengan Age-Related Macular Degeneration – Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan HDL dengan Age-Related Macular Degeneration – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Desember 2022, 14:17
Karakteristik dan pencegahan degeneratif makula - Mata Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Utami, SpM. Apakah kondisi degeneratif makula pasti genetik? APakah karakteristik penderita kondisi ini (faktor risiko)? Bagaimana upaya pencegahan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.