Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Episkleritis general_alomedika 2022-10-10T10:29:34+07:00 2022-10-10T10:29:34+07:00
Episkleritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Episkleritis

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Epidemiologi episkleritis sering terjadi pada wanita dewasa pada usia 40-50 tahun. Episkleritis difusa memiliki insidensi jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 70% pasien, dibandingkan dengan episkleritis nodular yang terjadi pada sekitar 30% pasien.[7,8]

Global

Secara global insidensi episkleritis adalah 41 dari 100.000 orang per tahun, dengan prevalensi rasio tahunan 52.6 dari 100.000 orang. Hal ini lebih besar dibandingkan dengan insidensi skleritis, yaitu 3.4 dari 100.000 orang per tahun.

Dengan data karakteristik epidemiologis rata-rata usia pasien episkleritis adalah 45 tahun, usia yang relatif lebih muda daripada pasien skleritis yang memiliki rata-rata usia 53 tahun. Epidemiologi gender memiliki perbandingan pasien wanita dengan laki-laki adalah 2 : 1.[7]

Penelitian epidemiologi episkleritis dalam lingkup Asia Pasifik memiliki data yang hampir serupa dengan data global. Insidensi episkleritis adalah 21,7 dari 100.000 orang per tahun,  lebih banyak dibandingkan kejadian skleritis yaitu 4,1 dari 100.000 orang per tahun. Terkait karakteristik pasien pun serupa, yaitu didominasi oleh wanita dan pada usia dewasa pertengahan.[8]

Indonesia

Tidak ada data spesifik mengenai tingkat insidensi episkleritis di Indonesia. Namun secara umum terjadi pada usia 20–50 tahun.[9]

Mortalitas

Episkleritis termasuk sebagai penyakit yang tergolong ringan, akut, dan akan membaik seiring dengan waktu. Angka morbiditas dari episkleritis termasuk dalam kategori rendah karena secara umum tidak menimbulkan kerusakan permanen, hanya pada beberapa kasus ditemukan kondisi penurunan tajam penglihatan. Hal ini tidak berkaitan langsung dengan kondisi episkleritis yang dialami, tetapi pengobatan episkleritis dengan steroid jangka panjang dapat memicu terjadinya glaukoma.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Sainz de la Maza M, Molina N, Gonzalez-Gonzalez LA, Doctor PP, Tauber J, Foster CS. Clinical characteristics of a large cohort of patients with scleritis and episcleritis. Ophthalmology. 2012 Jan;119(1):43-50.
7. Honik G, Wong IG, Gritz DC; Incidence and prevalence of episcleritis and scleritis in Northern California. Cornea. 2013 Dec;32(12):1562
8. Gelareh Homayounfar, et.al. Incidence of Scleritis and Episcleritis: Results From the Pacific Ocular Inflammation Study. Am J Ophthalmol. 2013 October ; 156(4): doi:10.1016/j.ajo.2013.05.026.
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.2014.

Etiologi Episkleritis
Diagnosis Episkleritis
Diskusi Terbaru
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 1 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...
Anonymous
Dibalas 3 jam yang lalu
Vaksinasi HB0 di atas 7 hari untuk pasien riw bblr
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Pasien bayi perempuan riw lahir prematur dan bblr. Bayi lahir saat usia gestasi 34-35 minggu. BBL 1560, riw perawatan nicu 2 minggu. Dari dsa...
dr.Anra Kusuma
Dibalas 4 menit yang lalu
Bagaimana pananganan gigitan ular pada pasien alergi SABU
Oleh: dr.Anra Kusuma
3 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya bagaimana penanganan gigitan ular (Snake Bite) apabila pasien alergi terhadap anti bisa ular?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.