Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Refraksi general_alomedika 2023-07-11T11:05:48+07:00 2023-07-11T11:05:48+07:00
Gangguan Refraksi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Refraksi

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan gangguan refraksi diperlukan terkait metode koreksi yang digunakan. Pada pasien yang mengenakan lensa kontak, perlu dilakukan edukasi terkait pemakaian dan perawatan yang tepat. Selain itu, lakukan juga edukasi mengenai pemantauan perkembangan gangguan refraksi agar kacamata atau kontak lensa yang digunakan dapat disesuaikan bila perlu.[2]

Edukasi Pasien

Pada pasien anak, edukasi orang tua menjadi penting untuk deteksi dini gangguan refraksi. Anak yang memiliki keluhan seperti menyipitkan mata dan penglihatan jauh atau dekat yang kabur, harus segera dibawa ke dokter mata untuk pemeriksaan lanjutan. Sampaikan pentingnya penanganan dini untuk mencegah progresivitas gangguan refraksi dan komplikasi seperti amblyopia. Orang tua anak yang tidak memiliki keluhan dapat diedukasi untuk melakukan pemeriksaan mata setiap 6 bulan.[2]

Perawatan dan Pemakaian Lensa Kontak

Edukasi berikut perlu disampaikan untuk memastikan perawatan dan pemakaian lensa kontak yang baik:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air lalu keringkan sebelum memegang lensa kontak
  • Jangan tidur dengan lensa kontak kecuali diinstruksikan oleh dokter
  • Jangan pernah menyimpan lensa kontak di dalam air. Lepaskan lensa kontak sebelum mandi, berenang, atau menggunakan bak air panas
  • Gosok dan bilas lensa kontak dalam larutan desinfektan setiap kali dilepas
  • Gosok dan bilas wadah penyimpanan dengan larutan lensa kontak, keringkan dengan tisu bersih, dan simpan dalam keadaan terbalik dengan tutupnya terbuka setiap kali selesai digunakan
  • Jangan mencampur cairan lama dengan yang baru. Gunakan hanya larutan desinfektan lensa kontak yang baru.
  • Jaga kebersihan wadah lensa kontak dan ganti setiap 3 bulan
  • Lepas lensa kontak dan segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala seperti kemerahan, nyeri, peningkatan sensitivitas cahaya, penglihatan kabur, keluar air mata banyak, atau bengkak
  • Kontrol setidaknya setiap tahun untuk pemeriksaan dan penyesuaian lensa kontak[2]

Pencegahan Progresivitas

Gangguan refraksi telah dihubungkan dengan berbagai faktor lingkungan, seperti durasi menggunakan komputer. Perawatan kesehatan mata berikut dapat disampaikan pada pasien untuk membantu mencegah perburukan gangguan refraksi:

  • Batasi waktu pada perangkat digital
  • Ambil jeda dari layar secara berkala untuk meregangkan otot mata Anda

  • Jangan membaca atau bekerja dalam cahaya redup
  • Lakukan aktivitas luar ruangan
  • Kenakan kacamata hitam saat di luar ruangan sangat terik
  • Kenakan pelindung mata saat melakukan olahraga atau hobi yang berisiko
  • Berhenti merokok[2,21]

Tetes mata atropin telah dilaporkan dapat mecegah perkembangan myopia.[20]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan gangguan refraksi dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku menjaga kesehatan mata, diantaranya dengan membiasakan membaca dalam posisi duduk dengan pencahayaan yang cukup, jarak antara mata dengan buku minimal 30 cm, mengkonsumsi makanan yang sehat dan gizi seimbang. Pencegahan juga dapat dilakukan adalah dengan mengikuti 20 – 20 – 20 rule, yaitu mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.[22]

Untuk deteksi dini, pemeriksaan mata berkala dapat dilakukan. Frekuensi yang direkomendasikan untuk pemeriksaan mata pada pasien tanpa keluhan dan pasien yang tidak memiliki faktor risiko penyakit mata adalah:

  • Setiap 5-10 tahun untuk pasien berusia di bawah 40 tahun
  • Setiap 2-4 tahun untuk pasien berusia 40-54 tahun
  • Setiap 1-3 tahun untuk pasien berusia 55-64 tahun
  • Setiap 1-2 tahun untuk pasien 65 tahun atau lebih[2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

2. Chuck RS, Jacobs DS, Lee JK, Afshari NA, Vitale S, Shen TT, Keenan JD; American Academy of Ophthalmology Preferred Practice Pattern Refractive Management/Intervention Panel. Refractive Errors & Refractive Surgery Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology. 2018 Jan;125(1):P1-P104. doi: 10.1016/j.ophtha.2017.10.003. Epub 2017 Nov 4. PMID: 29108748.
20. Li FF, Yam JC. Low-Concentration Atropine Eye Drops for Myopia Progression. Asia Pac J Ophthalmol (Phila). 2019 Sep-Oct;8(5):360-365. doi: 10.1097/APO.0000000000000256. PMID: 31478936; PMCID: PMC6784858.
21. Chassine T, Villain M, Hamel CP, Daien V. How can we prevent myopia progression? Eur J Ophthalmol. 2015 Jul-Aug;25(4):280-5. doi: 10.5301/ejo.5000571. Epub 2015 Feb 3. PMID: 25655598.
22. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pencegahan Kelainan Refraksi. 2018.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera-fungsional/page/5/pencegahan-kelainan-refraksi

Prognosis Gangguan Refraksi

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.