Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Perdarahan Vitreus general_alomedika 2023-06-19T15:24:11+07:00 2023-06-19T15:24:11+07:00
Perdarahan Vitreus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Perdarahan Vitreus

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan perdarahan vitreus yang terpenting adalah menemukan dan mengatasi etiologi perdarahan. Penatalaksanaan perdarahan vitreus meliputi observasi, elevasi kepala, laser fotokoagulasi, cryotherapy, injeksi anti-VEGF (anti-vascular endothelial growth factor), dan vitrektomi pars plana.[1]

Penatalaksanaan umumnya berbeda-beda untuk setiap pasien, disesuaikan dengan etiologi perdarahan yang ditemukan dan kondisi pasien termasuk usia, durasi penyakit hingga diagnosis, jumlah perdarahan, tajam penglihatan saat pemeriksaan, tekanan intraokular, status lensa, status retina, ada tidaknya posterior vitreous detachment, riwayat fotokoagulasi dan hasil terapi sebelumnya.[1]

Konservatif

Penatalaksanaan konservatif pasien perdarahan vitreus yakni dengan melakukan observasi. Perdarahan vitreus baru umumnya dapat menghilang dalam waktu beberapa minggu.

Pada pasien perdarahan vitreus tanpa ablatio retina, pasien diminta berbaring dengan elevasi kepala 30-45 derajat (semi Fowler) agar darah mengendap di bagian inferior karena pengaruh gravitasi. Pemasangan patch pada mata juga dapat dilakukan untuk membatasi pergerakan bola mata. Pasien dianjurkan untuk menghentikan sementara penggunaan obat-obat antikoagulanĀ  seperti aspirin, clopidogrel, dan warfarin. Perdarahan vitreus yang menetap lebih dari 2-3 bulan memerlukan terapi invasif.[4,7,8,10]

Apabila etiologi perdarahan belum diketahui, evaluasi kembali pasien setelah 2-7 hari untuk pemeriksaan ulang mencari sumber perdarahan. Pasien perdarahan vitreus rawat jalan perlu melakukan kontrol setiap 2-5 hari sekali untuk evaluasi perdarahan dan status retina. Bila etiologi perdarahan sudah diketahui dan retina attached, maka kontrol dapat dilakukan setiap 1-2 minggu hingga 3-4 minggu sampai seluruh perdarahan vitreus terabsorpsi.[4]

Rujukan

Apabila mencurigai perdarahan vitreus atau pada pemeriksaan ditemukan perdarahan vitreus rujukan pasien ditujukan ke dokter spesialis mata bagian retina.

Medikamentosa

Tidak ada medikamentosa topikal maupun sistemik yang terbukti efektif untuk perdarahan vitreus. Medikamentosa disesuaikan dengan etiologi dan gejala klinis sekunder yang ditemukan, misalnya peningkatan tekanan intraokular.[1]

Laser Fotokoagulasi

Laser fotokoagulasi dapat dilakukan untuk kasus-kasus neovaskularisasi proliferatif ketika bagian retina sudah dapat divisualisasi. Break retina yang tampak pada pemeriksaan dapat diterapi dengan laser barrage. Perdarahan vitreus dari neovaskular pada kasus retinopati diabetik proliferatif atau oklusi vena retina membutuhkan terapi laser fotokoagulasi perifer untuk menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang rentan pecah dan menimbulkan perdarahan vitreus.[1,9]

Cryotherapy

Anterior retinal cryotherapy (ARC) dapat digunakan sebagai penatalaksanaan perdarahan vitreus baru. Cryotherapy merusak bagian sawar darah retina sehingga dapat terjadi pembersihan darah dari vitreus. Terapi ini menimbulkan inflamasi lebih hebat dibandingkan terapi laser fotokoagulasi, dapat memicu pembentukan fibrin preretina, dan menyebabkan ablatio retina traksional. ARC sebaiknya dihindari pada mata pasien yang sudah pernah menjalani terapi laser fotokoagulasi dan perdarahan vitreus yang belum diketahui etiologinya.[1]

Injeksi Anti-VEGF

Penatalaksanaan berupa injeksi anti-VEGF (anti-vascular endothelial growth factor) intravitreal dilakukan pada pasien perdarahan vitreus akibat degenerasi makula eksudatif dan retinopati diabetik proliferatif. Injeksi bevacizumab untuk kasus perdarahan vitreus akibat retinopati diabetik proliferatif efektif mengurangi kebutuhan vitrektomi dan meningkatkan keberhasilan laser fotokoagulasi panretinal. Namun, injeksi anti-VEGF tersebut tidak mempengaruhi tajam penglihatan akhir pasien.[3,13]

Pembedahan

Pembedahan perlu segera dilakukan pada perdarahan vitreus yang disertai dengan ablatio retina. Vitrektomi pars plana diindikasikan untuk kondisi berikut:

  • Perdarahan vitreus yang menetap lebih dari 2-3 bulan
  • Perdarahan vitreus akibat retinopati proliferatif yang tidak menghilang setelah 6-8 minggu setelah terapi laser
  • Perdarahan vitreus dengan ablatio retina terutama giant retinal tears atau akibat open globe injury

  • Perdarahan vitreus akibat degenerasi makula dan vitreoretinopati koroid polipoidal idiopatik
  • Perdarahan vitreus yang menimbulkan rubeosis atau glaukoma ghost cell[1,3,8]

Vitrektomi Dini

Penelitian-penelitian terkini menunjukkan vitrektomi yang dilakukan lebih dini mengurangi jumlah ablatio retina dan memberikan prognosis fungsi penglihatan lebih baik. Penelitian oleh Hayashida et al, melaporkan bahwa vitrektomi yang dilakukan <2 minggu dari onset perdarahan vitreus memberikan hasil akhir tajam penglihatan yang lebih baik secara signifikan.

Terapi lebih agresif dengan melakukan vitrektomi secara dini (early vitrectomy), dianjurkan pula untuk perdarahan vitreus pekat nontraumatik dan nondiabetik. Terapi konservatif pada perdarahan vitreus yang pekat sering kali berkaitan dengan risiko ablatio retina, glaukoma, dan vitreoretinopati yang meningkat.

Keuntungan vitrektomi dini pada perdarahan vitreus yang pekat adalah membersihkan aksis penglihatan dan menurunkan ekspresi VEGF yang memicu neovaskularisasi. Vitrektomi dini yang dikombinasi dengan injeksi anti-VEGF atau laser fotokoagulasi dapat memperbaiki prognosis penglihatan pada pasien perdarahan vitreus pekat.[2,14,15]

Referensi

1. Saxena S, Jalali S, Verma L, Pathengay A. Management of vitreous haemorrhage. Indian J Ophthalmol. 2003;51:189-196.
2. Wang CY, Cheang WM, Hwang DK, Lin CH. Vitreous haemorrhage: a population-based study of the incidence and risk factors in Taiwan. Int J Ophthalmol. 2017;10(3):461-466.
3. Feldman BH, Johnson BB, Weng CY, Reed DC, Shah VA. Vitreous hemorrhage. 2020. https://eyewiki.aao.org/Vitreous_Hemorrhage
4. Phillpotts BA. Vitreous hemorrhage. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1230216-overview#a5
7. Witmer MT, Cohen SM. Oral anticoagulation and the risk of vitreous hemorrhage and retinal tears in eyes with acute posterior vitreous detachment. Retina. 2013;33(3):621-626.
8. Metita M, Sovani I, Kartasasmita AS, Iskandar E, Virgana R. Surgical approach in vitreous hemorrhage: Timing of vitrectomy for various retinal disorders. IJRETINA. 2018;1(1):12-16.
9. Dijah, Iskandar E, Musa IR. Effectiveness of panretinal photocoagulation in treatment of diabetic retinopathy. Ophthalmol Ina. 2015;41:1.
10. Kim DY, Joe SG, Baek S, Kim JG, Yoon YH, Lee JY. Acute onset vitreous hemorrhage of unknown origin before vitrectomy: Causes and prognosis. J Ophthalmol. 2015;2015:429251.
13. Alagoz C, Yildirim Y, Kocamaz M, Baz O, Cicek U, Celik B, et al. The efficacy of intravitreal bevacizumab in vitreous hemorrhage of diabetic subjects. Turk J Ophthalmol. 2016;46(5):221-225.] [Ahmadieh H, Shoeibi N. Bevacizumab, vitrectomy, and vitreous hemorrhage. Ophthalmology. 2013;120(1):219-220.
14. Hayashidra M, Miki A, Imai H, Otsuka K, Azumi A, Nakamura M. Impact of early vitrectomy for dense vitreous hemorrhage of unknow etiology. Ophthalmologica. 2019;242(4):234-238.
15. Zhang T, Zhang J, Sun X, Tian J, Shi W, Yuan G. Early vitrectomy for dense vitreous hemorrhage in adults with non-traumatic and non-diabetic retinopathy. J Int Med Res. 2017;45(6):2065-2071.

Diagnosis Perdarahan Vitreus
Prognosis Perdarahan Vitreus

Artikel Terkait

  • Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
    Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
  • Manfaat Vitrektomi Dini untuk Perdarahan Vitreus
    Manfaat Vitrektomi Dini untuk Perdarahan Vitreus
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.