Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Kompartemen Orbita annisa-meidina 2025-05-13T10:28:11+07:00 2025-05-13T10:28:11+07:00
Sindrom Kompartemen Orbita
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Kompartemen Orbita

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait sindrom kompartemen orbita bertujuan untuk meminimalkan risiko perdarahan retrobulbar pada tindakan medis serta kontrol penyakit yang berisiko menyebabkan kondisi patologis intraorbita. Pasien perlu diinformasikan bahwa sindrom kompartemen orbita adalah kegawatdaruratan yang vision threatening, dan pada kebanyakan kondisi memerlukan tindakan dekompresi orbita segera.[2,5]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien pada awal diagnosis perlu meliputi kemungkinan besar diperlukannya kantotomi dan kantolisis emergensi untuk menyelamatkan penglihatan. Pasien perlu diedukasi untuk tidur dengan posisi kepala terangkat 45° untuk membantu memfasilitasi drainase vena dan penurunan tekanan intraorbita. Pada pasien yang dicurigai mengalami perdarahan retrobulbar, obat-obatan antikoagulan seperti warfarin perlu dihentikan karena dapat memperparah perdarahan.[2,5]

Pasien yang belum jelas gejala klinisnya serta belum mengalami penurunan visus dapat diinformasikan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, contohnya CT scan kepala. Pemeriksaan ini bertujuan untuk identifikasi lesi intraorbita yang dapat menyebabkan sindrom kompartemen orbita.[3,5,6]

Pada pasien yang belum ditata laksana maupun yang sudah menjalani dekompresi orbita, edukasikan untuk tidak melakukan kegiatan yang memicu manuver Valsava. Contohnya adalah bersin, batuk, maupun mengejan. Kemungkinan rawat inap 24 jam setelah operasi perlu diinformasikan untuk evaluasi klinis, seperti tekanan intraokular dan visus. Edukasi pula untuk segera menghubungi tenaga kesehatan apabila merasa adanya proptosis, penurunan visus, nyeri hebat, serta perdarahan berulang.[5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang berhubungan dengan tindakan operasi pada kasus ini adalah kontrol gangguan koagulasi. Obat antikoagulan maupun suplemen herbal harus dihentikan sebelum operasi dan evaluasi status koagulasi pada pasien berisiko perlu dilakukan sebelum operasi.[5]

Saat melakukan tindakan yang melibatkan area orbita, kontrol hemostasis, misalnya dengan kauter bipolar maupun gelatine sponge, perlu dilakukan dengan cermat untuk meminimalkan risiko perdarahan. Kontrol manuver Valsava, misalnya dengan analgesik yang adekuat serta antiemetik sesuai indikasi, direkomendasikan untuk meminimalkan risiko perdarahan dan emfisema orbita.[5]

Risiko sindrom kompartemen orbita juga dapat meningkat pada kasus infeksi, misalnya selulitis orbita. Tata laksana yang adekuat, misalnya antibiotik dan antiinflamasi sesuai indikasi perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi terbentuknya abses intraorbita.[5]

Referensi

2. American Academy of Ophthalmology (AAO). BCSC. 7.Oculofacial Plastic and Orbital Surgery AAO 2022-2023. 2022.
3. Turgut B, Karanfil FC, Turgut FA. Orbital Compartment Syndrome. Beyoglu Eye J. 2019 Feb 12;4(1):1–4.
5. Lima V, Burt B, Leibovitch I, Prabhakaran V, Goldberg RA, Selva D. Orbital Compartment Syndrome: The Ophthalmic Surgical Emergency. Surv Ophthalmol. 2009 Jul 1;54(4):441–9.
6. Murali S, Davis C, McCrea MJ, Plewa MC. Orbital compartment syndrome: Pearls and pitfalls for the emergency physician. J Am Coll Emerg Physicians Open. 2021 Mar 6;2(2):e12372.

Prognosis Sindrom Kompartemen Or...

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Anatomi Fungsional Mata
    Anatomi Fungsional Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
Diskusi Terkait
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 03 Juni 2025, 22:40
Mata Lebam - ALOPALOOZA Mata
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
3 Balasan
Dok, saya pernah dapat pasien dengan keluhan matanya bengkak. Pasien bercerita habis bertengkar dan terkena pukulan pada matanya. Keluhan ketajaman...
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 11 November 2024, 10:25
Tatalaksana trauma mata tersiram air panas
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
3 Balasan
Pasien Laki Laki usia 16 th, datang dengan keluhan mata sisi kanan tersiram air panas sejak 1 jam smrs. Mata dirasa perih + nyeri + dan berair + pandangan...
dr.Heri Satryawan
Dibalas 24 April 2024, 08:24
Apakah bisa menggunakan lidocain 7% sebagai anestesi topikal untuk mata?
Oleh: dr.Heri Satryawan
1 Balasan
Mohon arahan dari TS Sekalian, sy bertugas di perifer sering mendapatkan kasus corpal di mata, beberapa kasus di sertai rasa nyeri dan perih, keterbatasan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.