Etiologi Skleritis
Etiologi skleritis dibagi menjadi etiologi infektif, noninfektif, dan idiopatik. Sebanyak 36-44% pasien dengan skleritis biasanya didasari oleh penyakit sistemik tertentu, dan yang terbanyak adalah penyakit autoimun.[2,7]
Skleritis infektif perlu dibedakan dengan non-infektif karena terapinya akan berbeda. Skleritis infektif disebabkan karena infeksi mikroorganisme tertentu, dimana yang tersering adalah sifilis, tuberkulosis, dan herpes. Skleritis infektif membutuhkan terapi yang sesuai dengan mikroorganismenya, sedangkan skleritis noninfektif mendapatkan steroid sebagai terapi utamanya. Skleritis infektif biasanya disertai dengan eksudat purulen atau infiltrat, ulserasi sklera atau konjungtiva, pus atau abses pada sklera serta hipopion.[1,19]
Skleritis yang disebabkan karena infeksi bakteri tuberkulosis lebih sering ditemukan pada area endemis tuberkulosis. Manifestasi yang ditunjukkan terkadang tidak khas, namun disertai dengan tes mantoux positif. Gejala dan manifestasi klinis yang dialami biasanya membaik dengan pemberian obat antituberkulosis (OAT) dan kortikosteroid dosis tinggi.[20,21]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)