Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tumor Mediastinum general_alomedika 2024-04-22T09:49:57+07:00 2024-04-22T09:49:57+07:00
Tumor Mediastinum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Tumor Mediastinum

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Diagnosis definitif tumor mediastinum dapat ditegakkan melalui mediastinoscopy dan biopsi. Namun, metode ini dinilai cukup berisiko, sehingga endobronchial ultrasound (EBUS) saat ini lebih menjadi modalitas pilihan. Pemeriksaan penunjang lain seperti computed tomography (CT) toraks dan magnetic resonance imaging (MRI) toraks juga dapat dilakukan bila perlu.

Anamnesis

Pasien tumor mediastinum mungkin tidak memiliki keluhan apa pun. Namun, beberapa pasien mungkin mengeluhkan gejala lokal akibat kompresi organ-organ dalam rongga mediastinum, seperti batuk, sesak napas, suara serak, hemoptysis, dan nyeri dada.

Selain itu, pasien juga mungkin mengeluhkan gejala yang sistemik, seperti demam, menggigil, berkeringat, penurunan berat badan, dan pembesaran kelenjar getah bening di bagian tubuh tertentu.[4]

Data usia dan jenis kelamin penting ditanyakan karena adanya kondisi spesifik yang cenderung terjadi pada kelompok umur tertentu. Misalnya, pada kelompok umur >40 tahun, goiter dan keganasan timus menjadi tumor mediastinum tersering. Pada wanita usia 10–39 tahun, tumor mediastinum anterior yang paling sering terjadi adalah limfoma Hodgkin.[7]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik pasien tumor mediastinum, dokter mungkin bisa menemukan penurunan berat badan, peningkatan suhu tubuh, limfadenopati, bunyi napas ronki dan wheezing, serta tanda-tanda efusi pleura. Dokter juga mungkin menemukan paralisis diafragma atau pita suara. Sindrom Horner dan sindrom vena kava superior juga merupakan tanda klinis yang dapat mengarahkan pada tumor mediastinum.[6]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding tumor mediastinum adalah bermacam jenis massa yang bisa muncul di rongga mediastinum itu sendiri. Rongga mediastinum terbagi menjadi mediastinum anterior, medial, dan posterior. Masing-masing bagian ini memiliki diagnosis banding tersendiri berdasarkan jenis tumor yang sering muncul di bagian tersebut.

Mediastinum Anterior

Massa di mediastinum anterior dapat berupa timoma, teratoma, seminoma, limfoma, adenoma paratiroid, goiter intratorakal, lipoma, limfangioma, dan aneurisma aorta.

Mediastinum Medial

Massa mediastinum medial dapat berupa limfoma, kista perikardium, kista metastasis,  kista bronkogenik, dan granuloma sistemik.

Mediastinum Posterior

Massa di mediastinum posterior umumnya berupa tumor neurogenik. Namun, massa juga bisa berupa kista bronkogenik, kista enterik, xanthogranuloma, meningokel, hernia diafragmatika, dan abses paravertebra.[1,4,6,7]

Pemeriksaan Penunjang

Biopsi melalui mediastinoscopy merupakan pemeriksaan untuk diagnosis definitif tumor mediastinum. Namun, pemeriksaan ini cukup berisiko, sehingga metode endobronchial ultrasound (EBUS) lebih sering dipilih.

Biopsi

Biopsi menggunakan mediastinoscopy, video assisted thoracic surgery (VATS), aspirasi jarum transtorakal, dan aspirasi jarum transbronkial dapat menegakkan diagnosis definitif tumor mediastinum. Prosedur dilakukan dengan anestesi umum, dengan insisi pada sternum, lalu diikuti dengan pengambilan jaringan untuk biopsi.

Biopsi jarum pada timoma dapat menyebabkan seeding tumor. Bila gambaran klinis dan radiologi sudah mencukupi karakteristik untuk mendiagnosis massa mediastinum, maka kemungkinan tidak diperlukan biopsi. Misalnya, pasien dengan myasthenia gravis yang memiliki gambaran timoma umumnya tidak memerlukan biopsi.

Pada limfoma, jaringan dibutuhkan untuk menentukan karakteristik tumor dan tata laksana selanjutnya. Pemeriksaan core biopsy multipel dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan imunohistokimia.[1,6,7]

Endobronchial Ultrasound (EBUS) dan Endoscopic Ultrasound (EUS)

Endobronchial ultrasound dan endoscopic ultrasound juga merupakan pilihan diagnostik pada kasus tumor mediastinum. Pemeriksaan ini dinilai lebih aman daripada prosedur mediastinoscopy dan dilaporkan memiliki efektivitas yang setara.[4]

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi umumnya dimulai dengan rontgen toraks. Rontgen ini dapat membantu menentukan lokasi tumor mediastinum. Sering kali, tumor ditemukan secara tidak sengaja pada pasien yang tidak bergejala. Pemeriksaan computed tomography (CT) dengan menggunakan kontras dapat menunjukkan secara jelas lokasi massa, infiltrasi pada jaringan, dan batas-batasnya.

Magnetic resonance imaging (MRI) diindikasikan bila hasil CT masih belum jelas. MRI memiliki kelebihan dalam mengevaluasi jaringan lunak, misalnya untuk membedakan hiperplasia timus dengan keganasan timus. Positron emission tomography with computed tomography (PET-CT) juga dapat dilakukan untuk menentukan stadium limfoma karena dapat menentukan penyakit intranodal dan ekstranodal.[1,4,6,7]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium awal yang perlu dilakukan pada pasien dengan massa mediastinum adalah pemeriksaan hematologi lengkap dan panel metabolik untuk membantu menyingkirkan diagnosis banding.

Pada pemeriksaan laboratorium lanjutan, dapat dipertimbangkan penanda tumor untuk membantu mengarahkan diagnosis, seperti beta-hCG untuk tumor sel germinal dan seminoma dan laktat dehidrogenase (LDH) untuk pasien dengan limfoma.[4]

Referensi

1. Stoddard N, Heil JR, Lowery DR. Anatomy, Thorax, Mediastinum. StatPearls Publishing. 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539819/
4. Jilani TN, Siddiqui AH. Mediastinal Cancer. StatPearls Publishing. 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513231/
6. Duwe BV, Sterman DH, Musani AI. Tumors of the Mediastinum. CHEST. 2005 Oct 1;128(4):2893–909.
7. Carter BW, Marom EM, Detterbeck FC. Approaching the Patient with an Anterior Mediastinal Mass: A Guide for Clinicians. Journal of Thoracic Oncology. 2014 Sep 1;9(9):S102–9.

Epidemiologi Tumor Mediastinum
Penatalaksanaan Tumor Mediastinum

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
    Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2024, 18:16
Apakah benjolan yang mengarah ke tumor ganas atau skrofuloderma?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya dok, saya ada pasien perempuan 67 tahun datang dengan kondisi lemas sejak kurang lebih 10 hari yang lalu dan keluar darah dari...
Anonymous
Dibalas 29 April 2022, 08:35
Membedakan massa paru dan mediasitnum - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, mau bertanya, bagaimana cara membedakan massa paru-paru dengan massa mediastinum pada foto rontgen? terima kasih dok
dr. Gabriela
Dibalas 28 April 2022, 12:16
CT dengan Kontras atau MRI Tumor Mediastinum - Radiologi Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO dr. Yuki, SpRad, ijin tanya Dok, apa saja pertimbangan antara memilih CT scan dengan kontras atau MRI untuk pasien curiga tumor mediastinum dari segi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.