Penatalaksanaan Spondilolisis
Penatalaksanaan spondilolisis dapat dibagi menjadi penatalaksanaan konservatif dan pembedahan. Angka kesembuhan mencapai 90% dengan deteksi lebih awal. Umumnya bila penatalaksanaan konservatif seperti pembatasan aktivitas fisik atau fisioterapi selama 6 bulan tidak memperbaiki nyeri punggung maka dianjurkan untuk dilanjutkan dengan penatalaksanaan pembedahan, salah satunya dengan metode fiksasi sekrup kait pedikel yang memberi tingkat kesembuhan hingga 100%. Saat ini penggunaan Low-intensity pulsed ultrasound (LIPUS) sebagai terapi konservatif spondilolisis dikatakan memberikan hasil yang menjanjikan, namun di Indonesia belum dapat diterapkan pada pasien.
Penatalaksanaan Konservatif
Penatalaksanaan konservatif pada penyakit spondilolisis dipilih pada pasien yang terdiagnosis pada kondisi yang masih ringan serta pasien yang masih berusia muda sebagai terapi inisial. Tindakan yang dilakukan pada terapi konservatif antara lain dengan pemakaian bracing, pembatasan aktivitas, fisioterapi dan kontrol nyeri dengan obat-obatan. Saat ini teknik Low-intensity pulsed ultrasound (LIPUS) sedang dikaji oleh para ahli karena dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan.[4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)