Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Demam Dengue general_alomedika 2024-05-28T11:37:04+07:00 2024-05-28T11:37:04+07:00
Demam Dengue
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Demam Dengue

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait demam dengue dan demam berdarah dengue diberikan kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat yang tinggal di sekitar pasien. Upaya pengendalian penyakit menular ini telah menjadi program nasional, dengan peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliannya.

Edukasi

Edukasi yang harus dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien demam dengue atau dengue fever (DF) yang dirawat jalan antara lain:

  • Pasien harus beristirahat cukup dan menjaga suhu tubuh di bawah 39°Celsius
  • Pasien perlu asupan cairan yang cukup, dapat berupa air putih, susu, jus, cairan isotonik, maupun oralit

  • Awasi munculnya warning sign, termasuk melakukan pemeriksaan jumlah trombosit dan leukosit, serta hematokrit setiap 24 jam
  • Keluarga pasien harus membersihkan lingkungan sekitar rumah agar penyebaran penyakit dapat terkontrol[1,2,15,18]

Edukasi untuk pasien dan keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit, yaitu penderita demam berdarah dengue atau dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah:

  • Istirahat cukup
  • Asupan cairan yang cukup, dapat berupa air putih, susu, jus, cairan isotonik, maupun oralit[1,2,15,18]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat pada umumnya berupa peningkatan kesadaran masyarakat, dalam upaya untuk mengendalikan dan mencegah penularan virus dengue, dengan cara membasmi nyamuk melalui pemberantasan sarang nyamuk.[1,2,15]

Upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit perlu terus dilakukan untuk memutus rantai penularan penyakit. Terdapat tiga jenis pengendalian, yaitu pengendalian secara lingkungan, biologis, dan kimiawi.

Pengendalian Lingkungan

Salah satu cara pengendalian dengue adalah dengan mengendalikan lingkungan. Upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yaitu dengan 3M. Berikut ini merupakan kegiatan pencegahan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.[1,2,15]

Menguras:

Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air  seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, ataupun penampung air lemari es. Hal ini sebagai pertimbangan bahwa perkembangan telur sampai menjadi nyamuk adalah 7‒10 hari.[1,2,15]

Menutup:

Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, ataupun bak mandi. Hal ini bertujuan untuk mencegah tempat tersebut tidak dijadikan tempat nyamuk bertelur dan berkembang biak.[1,2,15]

Mengubur:

Mengubur, memanfaatkan kembali, atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk vektor.[1,2,15]

Selain program 3 M di atas, perlu juga dilakukan kegiatan tambahan (plus) yang dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya pada musim penghujan. Pencegahan lingkungan tambahan misalnya menggunakan kelambu saat tidur, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar/ruangan.[1,2,19]

Pengendalian Biologis

Pengendalian biologis adalah memanfaatkan hewan dan tumbuhan untuk mengendalikan dengue, misalnya dengan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk.[1,2,19]

Bakteri Wolbachia:

Upaya menurunkan transmisi penyakit DF yang saat ini telah dikembangkan dan dilaporkan efektif adalah penggunaan teknologi bakteri Wolbachia. Nyamuk Aedes aegypti yang diinfeksi bakteri Wolbachia dapat menekan replikasi virus dalam nyamuk. Metode ini merupakan intervensi yang menjanjikan untuk diterapkan terutama di daerah endemis karena cost effective, dapat berkelanjutan secara alami, serta aman untuk manusia dan lingkungan.[21]

Pengendalian Kimiawi

Pengendalian secara kimiawi di antaranya menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, dan menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Abate ditaburkan ke dalam tempat penampungan air setidaknya 2 bulan sekali. Sedangkan fogging atau pengasapan dengan menggunakan malathion dan fenthion digunakan untuk mengendalikan penyebaran dengue.[1,2,19]

Vaksin Dengue

WHO merekomendasikan kepada negara-negara yang memiliki tanggungan beban penyakit dengue (high burden of disease) yang tinggi untuk menggunakan vaksin recombinant tetravalent. Sekitar tahun 2015−2016, telah tersedia vaksin untuk pencegahan empat serotipe virus dengue, baik  DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4.[2,20]

Bukti ilmiah mengungkapkan bahwa seseorang yang pernah terinfeksi salah satu serotipe virus dengue, akan memiliki risiko tinggi mengalami DHF atau DSS jika terinfeksi sekunder dengan virus dengue sertotipe yang lain. Oleh karena itu, sangat disarankan vaksin dengue memberikan imunitas terhadap keempat serotipe.[2,20]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

1. Guzman MG, Gubler DJ, Izquierdo A, Martinez E, Halstead SB. Dengue infection. Nat Rev Dis Prim. 2016;2:1–26.
2. WHO. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. WHO Regional Publication SEARO. 2011. 159–168.
15. Kularatne SA. Dengue fever. BMJ. 2015 Sep 15;351:h4661. doi: 10.1136/bmj.h4661. PMID: 26374064.
19. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017. 2018 April.
20. Thomas SJ, Yoon IK. A review of Dengvaxia®: development to deployment. Hum Vaccines Immunother. 2019;15(10):2295–314.

Prognosis Demam Dengue

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Manajemen Dengue Pada Infant
    Manajemen Dengue Pada Infant
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
    Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
  • Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue
    Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 Maret 2025, 14:06
DSS tanpa perubahan vital sign
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya dok, apakah bisa dok terjadi DSS namun vital sign normal?Ada ps 15 thn datang dengan keluhan lemas dan batuk sejak kemarin, demam...
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 05 Februari 2025, 20:12
Kortikosteroid untuk pasien DHF yang sudah rawat jalan di FKTP
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter internship di Puskesmas. Saya memiliki pasien perempuan usia 26 tahun post rawat inap dengan DHF yang rawat jalan di puskesmas....
ASMI-02-0184.pdf
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Januari 2025, 08:51
Cegah dan Atasi Dehidrasi akibat Demam dengan Cairan Oral Isotonik
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO Dokter.Dehidrasi yang tidak ditangani dengan optimal dapat menyebabkan komplikasi klinis, sehingga dehidrasi wajib untuk dicegah. Penyebab dehidrasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.